7

74 18 5
                                    

Selama 5 hari berturut-turut, Hina selalu memeriksa keadaan proses pembangunan rumah keluarga Donquixote. Walaupun terkadang dia masih selalu tersesat terus-menerus.

Hina juga semakin akrab dengan penduduk di pulau tersebut, ini juga sebagian dari rencananya untuk menyelamatkan keluarga Donquixote dari insiden di episode asli animenya.

Tidak jarang juga Hina mengorek informasi dari tukang bangunan yang sedang membangun rumah keluarga Donquixote. Seperti bertanya tentang 'Kesibukan apa yang sedang dialami angkatan laut?', 'Mengapa Tenryubito mau tinggal dipulau ini?', dan lain-lain.

Tapi apa yang bisa diharapkan dari sekedar tukang bangunan? Walaupun mereka disewa oleh pemerintahan, tetapi beberapa informasi dari mereka tidaklah lengkap dan tidak sepenuhnya mereka tahu.

Jadi Hina tidak ingin terlalu dalam mengorek informasi dari mereka, dari pada membuang-buang waktu, lebih baik dia berlatih menulis tulisan di dunia One Piece.

••••

Sekarang adalah hari ke-enam setelah Hina berturut-turut memeriksa keadaan proses pembangunan rumah tersebut. Dapat terlihat bahwa bangunan itu sudah hampir selesai, rumah yang sangat besar, luas, dan tinggi layaknya seperti sebuah istana saja.

Di hari yang sangat terik ini, matahari telah berada tepat diatas kepala yang artinya hari sudah siang. Beberapa orang kehilangan semangatnya untuk melakukan aktivitas mereka karena teriknya matahari yang sangat panas.

Tetapi tidak dengan bocah bersurai merah tua berusia 9 tahun ini. Dia berlari keluar dari rumah sambil membawa tas selempang yang sepertinya berisi beberapa makanan.

"Hina!! Kamu mau kemana, nak?! Kenapa terburu-buru seperti itu?"

Suna, sang ibu dari bocah bersurai merah tua tersebut. Dia terkejut karena melihat anak perempuan satu-satunya tiba-tiba berlari keluar rumah dengan terburu-buru.

Hina berhenti sejenak untuk melihat ibunya yang sedang berdiri didepan pintu sambil menatapnya dengan wajah khawatir. Hina tersenyum manis kepada sang ibu, agar ibunya tau bahwa dirinya baik-baik saja.

"Aku pergi dulu sebentar ya, Bu!! Aku akan pulang saat sore hari, jangan khawatirkan aku! Aku sudah membawa beberapa Onigiri agar tidak kelaparan!"

Setelah berteriak kepada sang ibu, Hina langsung beranjak pergi dari situ dan berlari menuju lokasi pembangunan rumah Donquixote yang sudah hampir jadi. Suna yang melihat anak perempuannya langsung pergi begitu saja merasa kesal, tapi dia masih bersyukur karena anaknya bisa berlari-lari seperti itu setelah sekian lama.

••••

Kondisi pasar saat ini tidak terlalu ramai, mungkin disebabkan karena teriknya matahari siang ini. Namun bagi Hina, ini bukanlah masalah yang besar, karena Hina masih bocah dan memiliki energi yang tidak ada habisnya.

Hina menurunkan kecepatan pada langkah kaki kecilnya, dia berhenti berlari dan memilih untuk berjalan santai sambil melihat-lihat dagangan-dagangan pasar hari ini.

"Wahh... Apel itu terlihat sangat segar, pasti rasanya manis banget!" Ucap Hina sambil melihat dagangan apel yang menarik perhatiannya.

"Liat ah, kali aja dikasih gratis satu hehe~"

Langkahnya berbelok dan berjalan menuju dagangan apel tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reincarnation to change the fate of the Donquixote brothers || One Piece FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang