22. Bertemu

30 24 5
                                    

Haii...
Happy reading🍒

•••

Sudah lama tidak berkumpul dengan anak-anak tercintanya, sepulang kerja Syani mampir terlebih dahulu ke sebuah mall untuk membeli hadiah untuk ketiga anaknya.

Masing-masing mendapatkan hadiah dari Syani, memang tidak ada yang ulang tahu tetapi Syani mengasihnya dengan rangka kasih sayang dari dirinya.

Tinggal menghitung hari untuk berpisah dengan suaminya, memang Saputri tidak mengetahui perceraian kedua orang tuanya.

Pastinya Saputri akan marah kepada nya dan juga papah nya, tapi harus bagaimana lagi Syani memberi tahu nya supaya tidak marah dan sedih.

Mungkin hari ini Syani akan memberi tahunya, apapun yang terjadi Syani akan terima meskipun itu menyakitkan.

"Kok gak ada ya?" ucap Syani, saat melihat-lihat makanan yang di sukai oleh Aksel.

Setelah membeli hadiah, Syani memutuskan untuk makan sementara mengganjal perutnya yang terasa keroncongan.

Syani mampir ke tempat japanese food, itu adalah makanan favorit nya apalagi sushi.

Setelah memesan makanan, tidak lupa untuk memotret nya terlebih dahulu dan mengirim kan nya kepada Leo, karena Leo sangat suka dengan makanan berbau Jepang.

Syani tersenyum melihat balasan Leo yang sangat mengemas kan di mata Syani, Leo mengirim sebuah cuplikan video dimana ia meminta membelikannya dengan raut wajah memelas.

Saat Syani menyantap makanannya, tiba seorang pria yang menghampiri nya dengan balutan jas dan sepatu yang mengkilap.

"Syani?"

Lantas Syani menjatuhkan sushi nya, terkejut bukan main saat melihat orang tersebut.

"Arkan!!" ucap Syani terkejut.

Memang Arkan tidak berubah sama aja seperti dulu selalu kaku, memang Arkan orangnya tertutup.

"Mending duduk dulu." titahnya.

Arkan pun duduk dengan ekspresi datar, Syani tau bahwa Arkan malu setelah beberapa tahun mereka bertemu lagi.

Tidak ada yang bicara, mereka berdua sama-sama berdiam diri seperti tidak saling mengenal satu sama lain.

Arkan berdeham kecil, lalu Syani meminum jus nya yang tadi ia telah pesan sebelum nya.

"Sekarang kamu tinggal dimana?" ucap Syani.

"Di Surabaya, kebetulan anak saya sekolah di sana." ucap Arkan, Syani tersenyum sambil mengelap sudut bibirnya dengan tissue.

"Kalo kamu?" lanjutnya.

"Ya di kota ini, lagian aku udah betah di sini meskipun... kangen kelurga yang di sana."

Arkan mengangguk-anggukkan kepalanya, Arkan tau Syani pasti merindukan kota dimana ia di lahir kan dan di besar kan di kota Surabaya.

Handphone Arkan bunyi, Arkan pamit sebentar untuk mengangkat telpon dari seseorang.

Syani mengangguk mempersilakan, sementara itu Syani memanggil pelayan untuk memesan minuman untuk Arkan.

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang