03

453 30 6
                                    


~^

     Senyuman Atsumu mengembang begitu semua barang sudah tertata dengan rapi, dirinya baru saja menyelesaikan penataan rumah barunya, cukup membutuhkan waktu yang lama, mengingat rumahnya bertingkat 3.

    Atsumu menoleh melihat kawan jamet nya, Kuroo Tetsuro, Bokuto koutarou, Iwaizumi Tooru dan Terushima Yuuji.

“Thanks yah udah bantu, lo pada mau minum apa nih?” Tanya Atsumu berjalan kearah dapur.

“Yoi, kita gak perlu ngerepotin kok Tsum, cukup jus buah, gua apel ya.” Ucap Tetsurou dengan senyum jametnya.

“Gua strawberry.”

“Gua jeruk Tsumu-Chan.”

“ALPUKAT!!”

   Atsumu memandang keempatnya dengan tatapan datar, sungguh mines akhlak, walau begitu dia tetap mempersiapkan permintaan nya.

“Oh iya Tsum, lo mau kerja di mana terus?” Tanya Tooru menatap punggung Atsumu yang tengah membuat jus.

    Atsumu tampak berfikir sejenak, dia berniat untuk mungkin bekerja di cafe?

“Gua belum tau sih, mungkin jadi pelayan cafe.” Jawab Atsumu sambil menghidangkan jus di depan teman-temannya dan ikut bergabung untuk duduk di meja makan.

“Awas lo di pegang om-om.” Peringat Terushima menyeruput jus nya.

“Cari kerjaan aman aja beb.” Usul Tooru.

“Lo gak mau lari ke voli lagi Tsum? Sayang banget loh bakat lo.”

    Atsumu menatap Tetsurou kembali berfikir dengan keras.

“Tapi gua gak yakin, udah lama nih gak main voli sejak SMA.” Jawab Atsumu menatap tangannya.

“HEY HEY HEY!! TSUMU!! Yakin saja!! Ayo bergabung dan di msby!!” Pinta Bokuto dengan senyuman merekah.

“He? Bukannya- itu, disana kan batas umurnya sampai 26 tahun.” Ucap Atsumu membuat Bokuto kembali berfikir, dirinya saja sudah keluar sekitar 4 tahun lalu dan bergabung di tim nasional Jepang.

“Ah! Benar juga..”

“Apa tidak bisa langsung masuk ke timnas Jepang?” Tanya Terushima menatap Tetsurou.

“Ya, emang boleh tapi kita harus membuat Tsumu babe mendapatkan kembali bakat terpendamnya Teru-Chan, jika kita asal rekomendasi itu sangat meragukan.” Jelas Tooru.

“Gua bisa sih palsuin data lo, lagian juga lo masih keliatan kayak bocah SMA.” Tetsurou menatap Atsumu dari atas sampai bawah.

    Mendengar ucapan Tetsurou membuat Atsumu berbinar-binar, dia tidak percaya akan kembali menyentuh hal yang di cintainya.

“Emang boleh begitu?” Tanya koutarou.

“Kalo ketahuan bisa gawat loh.” -Tooru.

“Jangan sampe Tsumu gua kenapa napa ya tet.” -Terushima.

“Santai~ gua punya kartu AS yang bagus.” Tetsurou memperlihatkan smirk andalannya.

•••••

“Heee.. Kuroo babi, kok naruhnya tinggi banget sih.” Gerutu Atsumu mencoba meraih nuku yang di letakkan di atas lemari.

     Terlalu sibuk dengan buku yang di inginkannya, sebuah tangan lain mengambil buku yang Atsumu inginkan, Atsumu menongak menatap pria yang membantu nya.

“Oh? Omi? Okaeri.” Sapa Atsumu dengan senyuman cerahnya lalu menerima buku yang di ambilkan Kiyoomi.

“Tadaima Kaa-san.”

Bocah (SakuAtsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang