06

202 20 6
                                    

⚠️ Cerita ini hanya karangan dan imajinasi author, jangan sampai di tiru di dunia nyata (Jangan jatuh cinta sama mak bapak klean ya!)⚠️

°~°

     Mobil mewah berhenti di pekarangan rumah sederhana dengan lingkungan cerah adem, dua pem- ekhem. Dua pria berdiri di depan rumah menunggu mobil itu berhenti.

    Begitu laju mobil melambat dan benar benar berhenti, satu pria kekar keluar membukakan pintu untuk kedua pria itu memasuki mobil.

  Beberapa mobil berjejer di belakang mobil yang di naiki Atsumu dan Kiyoomi, isinya hanya beberapa bodyguard untuk mengawal putra sulung dari keluarga Miya tersebut.

   Perjalanan tidak memakan waktu yang cukup banyak, hanya 35 menitan sudah nampak pekarangan rumah megah bak istana, dengan perpaduan warna putih dan sedikit gold, memperlihatkan suasana yang cukup membuat jiwa miskin meronta-ronta.

   Degup jantung Atsumu semakin cepat, pintu terbuka mempersilahkan Atsumu untuk menuruni mobil dan memasuki rumah besar yang menyimpan kisah nya bersama sang keluarga.

“Selamat datang tuan muda Atsumu, senang melihat anda kembali.” Atsumu tersenyum begitu menginjakkan kaki di aula rumahnya, beberapa maid berjejer menyambut nya.

“Mari saya bawakan barang anda tuan muda.” Salah satu maid meraih barang² Atsumu, begitu hendak mengambil barang Kiyoomi, Atsumu membuka suara.

“Tidak perlu, Kiyoomi tidak suka barangnya di pegang orang lain.” Ucap Atsumu dengan senyuman membuat maid mengangguk dan meminta maaf.

“Tsumu!!!” Teriakan seorang wanita menggelegar di rumah mewah itu.

  Seorang wanita cantik yang sudah menginjak usia 50 an itu berlari memeluk anak sulungnya dengan senang, walaupun sudah berumur setengah abad, kerutan di wajah wanita itu tidak terlihat sama sekali, mungkin Atsumu yang mewarisinya.

“Mama, jangan berlarian, ingat umur.” Gerutu Osamu yang mengekor di belakang sang ibunda bersama suami dan ayahnya.

“Hee, mama masih muda loh sayang~” Sahut sang bunda masih semangat memeluk putra sulungnya.

“Selamat pagi kakek, bagaimana keadaan mu.” Salam Kiyoomi menyalami sang kepala keluarga Miya tersebut.

“Baik Kiyoomi, bagaimana keadaan mu? Atsumu menjagamu dengan baik?” Tanya balik Fathur Miya (ayah si kembar).

“Malah sebaliknya ayah, Kiyoomi yang terkadang menjaga Tsumu.” Sela Osamu.

“HEY!! TAPI AKULAH YANG MENJAGA OMI SELAMA INI, WAJAR AKU MEMBUAT BEBERAPA KESALAHAN.” Jawab Atsumu dengan kesal.

“Menjadikan Kiyoomi anak baik saja kamu sudah hebat sayang, sangat pintar!” Puji Aruka Miya (Ibu sikembar)

“Jadi? Kapan kamu akan menikah?”

........

••••••••

Suasana ruang makan hening, hanya suara Aduan antara sendok dan piring, Atsumu beberapa kali mencuri-curi hela nafas dengan lesu tanpa di ketahui beberapa manusia yang menemaninya makan, kecuali Kiyoomi yang tahu bagaimana suasana hati sang bunda.

‘Sudah kuduga pertanyaan itu akan muncul.. sebenarnya aku memang bukan tidak ingin.. tapi belum menyukai seorang Alpha.’ Batin Atsumu sesekali menyendok makanan ke mulutnya.

   Atsumu melirik Kiyoomi yang sedang makan lalu menatapnya dengan intens.

‘Apa Omi pengen punya ayah ya?’ Atsumu kembali menoleh melihat kearah Rintarou yang sedang menyuapi anak gadisnya [Name].

‘Hmh... Tapi kalo Omi nya pengen..’ Pandangan Atsumu kembali menoleh kearah Kiyoomi, Kiyoomi yang sadar langsung balik menatap Atsumu.

   Atsumu tersenyum lalu membulatkan tekadnya.

•••••••

   Atmosfer mulai terasa tegang, satu keluarga itu duduk di ruang tamu, menatap Pria bersurai kuning pucat itu.

“Jadi? Bagaimana Atsumu?” Tanya sang papa menatap putra sulungnya.

“Tsumu bukan tidak ingin menikah papa, tapi.. hanya..” Atsumu menunduk, enggan menjawab.

   Atsumu menoleh menatap Kiyoomi yang juga menundukkan pandangannya, terlihat gelisah dan memikirkan hal buruk.

“Baiklah, tsumu pikirkan dulu ya? Selama di sini, nanti ketemu calon nya kalo tsumu udah setuju, tapi mama mohon tsumu pertimbangkan, oke?” Ucap sang bunda dengan senyuman khasnya.

“Iya ma..” Atsumu mengangguk pelan lalu mengelus rambut Kiyoomi dengan lembut.

   Kiyoomi menoleh menatap sang bunda dengan wajah bingung.

“Oh iya, bagaimana sekolah Kiyoomi dan [Name]?” Aruka menatap kedua cucu kebanggaan nya.

“Baik seperti biasa ba-chan, tidak ada yang spesial.” Jawab Kiyoomi menatap sang nenek.

“Karena satu sekolah dengan Kiyo-Nii sekarang sangat menyenangkan ba-chan!! Kiyo-Nii memiliki banyak sekali fans wanita, aku sampai mendapatkan banyak titipan untuk Kiyo-Nii, tapi Kiyo-Nii gak mau, jadi [Name] yang makan~ heheh ~”jelas [Name] panjang lebar dengan senyuman nya.

“Hee omi punya fans? Kayak kita dulu ya samu!” Atsumu ikut menimpali pembicaraan.

“Aku kasih tau tsumu, aku lebih populer darimu dulu.” Balas Osamu memprovokasi Atsumu.

“Hey!! Aku lebih lebih lebih populer darimu!!” Ucap Atsumu tidak ingin kalah.

   Rintarou tersenyum lalu mengeluarkan ponselnya memotret dan mengambil video perdebatan si kembar.

“hahaha, dua cucu nenek memang para jenius, sebagai hadiahnya, kalian ingin apa? Hm?” Aruka tersenyum menatap keduanya.

“[Name] mau ponsel baru!!” Jawab [Name] dengan cepat.

“Bukannya kamu punya 2 ponsel?” Sela Osamu menatap anaknya.

“Ihh, mami mah, itu beda mi, ini buat sekolah, kalo yang dua itu buat aibnya Kiyo-Nii, banyak tauk yang beli aib nya.” Jelas [Name] tanpa beban.

“Iya iya, hp? Kiyoomi? Ingin apa sayang?” Tanya Aruka menoleh menatap cucu laki-lakinya.

    Atsumu balas menatap Kiyoomi, penasaran apa yang diinginkan putra bujangnya.

“Mungkin uang?” Jawab Kiyoomi menatap Aruka, Aruka tersenyum.

“Uang? Ingin berapa?”

“Bukan, Kiyoomi ingin nenek dan kakek yang membiayai kuliah Kiyoomi, apa boleh?” Jelas Kiyoomi.

    Atsumu tertegun dengan penjelasan Kiyoomi, Atsumu pikir Kiyoomi tidak puas dengan uang yang Atsumu berikan, Kiyoomi tersenyum, karena dia memang tidak ingin terlalu merepotkan sang bunda.

“Akan Kiyoomi ganti saat sudah bekerja nanti.” Lanjut Kiyoomi dengan tatapan yakin.

   Fathur tersenyum bangga lalu menepuk bahu Atsumu membuat Atsumu menoleh dengan ikut tersenyum.

“Hahah, boleh kiyoo, apapun itu, kamu juga tidak perlu menggantinya, karena kamu juga adalah cucu kami.” Jelas Fathur dengan bangganya.

    Atsumu menunduk, benar, dia tidak bisa mencukupi kebutuhan Kiyoomi jika dia sendiri, Atsumu menatap Kiyoomi lalu tersenyum yakin.

“Baiklah, tsumu terima perjodohan dari mama papa.”

DEG!!

TBC
  Aduh aduh, udah berapa lama Author ilang? Pada kangen gak nieeehh?

Bocah (SakuAtsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang