02

675 50 6
                                    




     Karena kejadian yang baru saja menimpa Atsumu, Suguru tengah di tangani oleh pak kades, dan tidak menerimanya untuk PKL di desa itu, dan sejak kejadian kemarin Kiyoomi sangat protektif terhadap sang bunda.

      Atsumu menatap Kiyoomi yang berjalan kesana kemari untuk membersihkan rumah, padahal Atsumu tidak apa apa, bukankah Kiyoomi sangat manis?

“Omi sayang, kaa-san tidak apa apa.” Ucap Atsumu dengan senyuman khasnya.

     Kiyoomi diam lalu menatap Atsumu lama lalu menghela nafas.

“Tidak kaa-san, kaa-san harus istirahat, tidak boleh lelah dulu.” Jawab Kiyoomi kekeh dengan pendirian nya.

Tok! Tok! Tok!

     Kiyoomi berjalan kearah pintu ketika mendengar ada tamu, pintu terbuka menampilkan keluarga Suna dan gadis kecil juga.

“Hallo Kiyo, dimana atsumu?” Tanya Osamu.

“Sedang di dalam, selamat datang paman, kalian bisa beristirahat jika lelah.” Kiyoomi mempersilahkan ketiganya untuk masuk.

“Siapa Omi?”

“Gua”

    Atsumu menatap sang adik dari atas sampai bawah, tumben sekali sang adik jauh-jauh dari hyogo untuk menemui dirinya, mungkin Atsumu harus menghargai effort sang adik.

“Oh Samu, Omi ajak [Name]-Chan bermain.” Ucap Atsumu.

     Kiyoomi memasang wajah tidak bersahabat, sungguh dia akan menemani sang sepupu? Ahh! [Name] itu memang cantik dan imut, sangat! Tapi kelakuan reognya sama saja seperti ayahnya dan Kiyoomi akui dia itu sangat pintar bahkan hampir mengalahkan dirinya, ingat HAMPIR. Bukan berarti Kiyoomi akan kalah.

     Suna [Name], gadis berumur sekitar 5 tahun, satu tahun lebih muda dari Kiyoomi, kalian nanya kok bisa segitu umurnya? Tanya suna yang membuat Osamu hamil saat menginjak kelas 1 SMA.

      Iya, tolol emang kata Atsumu tuh, ya kalo main kondom dong sayang, kondom tau kan? Iye! Untungnya hamil di luar nikah itu hal biasa bagi para omega itu tidak akan membuat reputasi Osamu memburuk lagipula dia bisa daring untuk satu atau 2 tahun jadi tidak apa apa, toh juga pas Osamu hamil mereka langsung di nikahin.

     Walaupun itu sudah menjadi masa lalu oke? [Name] itu jamet ngikut bapaknya, Kiyoomi saja heran ni bocah dulu di buat pake gaya apa biar Kiyoomi nanti kalo buat anak gak kek modelan ni bocah, yang paling buat Kiyoomi kesel itu, dia jarang belajar bahkan hampir gak pernah belajar, tapi kok bisa juara satu di sekolah nya, wah jalur orang dalem nih.

    [Name] menatap Kiyoomi dari atas sampai bawah sambil berfikir, dia siapa?

“Ahh!! Kiyoo-Nii!!” Teriak [Name] begitu mengingat sang kakak sepupu nya ini.

“Berisik [Name], jangan berteriak, aku tidak tuli.” Protes Kiyoomi menatap [Name] kesal, yang hanya di balas dengan cengiran lebarnya.

“Bocah som-sokan pake aku kamu.” Ucap Rintarou mencibir Kiyoomi.

“Paman Rin jangan ikut-ikutan, dan berhenti mengambil foto kita!”

•••••

     Osamu menatap Atsumu intens dari atas sampai bawah bahkan mengecek setiap inci tubuh sang kakak tanpa terlewat sedikitpun.

“Apaan dah liat nya gitu amat su.” Protes Atsumu.

“Coba buka baju lo, ada yang lecet gak?” Tanya Osamu hendak mengangkat baju kaos Atsumu.

“KAGAK ADA BANGSUL! UDAH YE LO MONYET.” Teriak Atsumu menggeplak kepala Osamu dengan penuh kasih sayang😙.

     Osamu meringis memegang kepalanya lalu duduk di sofa di depan Atsumu, Osamu menoleh melirik ketiga human yang sedang bermain, oh mungkin cuman [Name] sama Rintarou, Kiyoomi sibuk membaca buku.

“Tsum, lo gak ada niatan balik ke hyogo?” Tanya Osamu menatap sang kakak penuh harap.

     Atsumu tampak berfikir sejenak ingin mempertimbangkan pertanyaan sang adik.

“Gua gak tau.”

“Lo gak bisa gini terus, Kiyo wajib tahu tentang keluarga nya tsum, pasti ada beberapa petunjuk tentang keluarga Sakusa disana nantinya.” Jelas Osamu.

    Atsumu diam lalu menghela nafas, ada benarnya juga yang dikatakan oleh Osamu.

“Gua coba pikirin lagi sam.”

“Oh ya, lo kalo mau cari kerjaan tanya dua meong aja.” Usul Osamu, walaupun Atsumu suka kekanak-kanakan, Osamu tahu bahwa sang kakak akan takut membebani kedua orang tuanya, ya walaupun orang tua nya holkay.🗿

“Iye iye, khawatir amat lo, jadi sayang.”

“Najis si boti malah incest.”

“Lo juga boti, udah jebol pula.”

“Perawan tua gak di ajak say.”

“Tapi tampang gua masih cakep toh? Masih kayak 16/17 tahun.”

“Sadar umur kontol.”

“Ilih bahas nya kontol kontol, keseringan ngeliat kontol si sipit nih.”

“Kalo iri, bilang.”

“Halah, gua juga punya nyet.”

“Kontol segede jari manis saja bangga.”

“APAAN? BERANTEM KITA?!”

“LAH AYO BANGSAT”

“......” - [Name], Rintarou, Kiyoomi.

“Papa, kontol itu apa?” - [Name]

“.....” - Rintarou

“Barang haram pria.” - Kiyoomi.

“.....” - Rintarou

• °~° ^~^ •

10 tahun berlalu

     Suara langkah terburu-buru berlari di sepanjang lorong sekolah, seorang gadis bersurai coklat dengan netra abu-abu berlari mengejar waktu karena hari ini dia terlambat- iya.. terlambat untuk ke kantin berebut puding spesial yang mudah sekali habis.

BRAAKK!!

“Ittaii!!!” Rengeknya ketika menabrak seseorang, sang gadis menatap keatas pria yang baru saja dirinya tabrak, bahkan dia tidak terjatuh?! Sial!

“HEI!! JANGAN MENGHALANGI JALAN- ehh?? KIYO-NII??!” ya.. siapa lagi? Suna [Name] langsung berdiri menunjuk pria yang tadi dirinya tabrak.

    Kiyoomi mengerutkan keningnya, siapa gadis setres yang seenak jidat memanggilnya kakak? Dan- darimana dia tahu nama Kiyoomi? Tunggu? Dia terlihat tidak asing- Kiyoomi meneliti wajah [Name].. jangan bilang-

“Kau kelas berapa?” Tanya Kiyoomi to the points, jangan katakan bahwa bocah ini juga kelas 2, iya.. Miya Kiyoomi adalah siswa termuda di kelas 2 SMA, bulan depan akan menginjak umur 16 tahun.

“Eh? Kelas 10-E, kenapa?” Tanya [Name] heran mendengar pertanyaan Kiyoomi.

   Kiyoomi diam-diam tersenyum penuh arti, [Name] sekarang sudah menginjak umur 15 tahun, bisa di bilang sangat muda untuk remaja kelas 10, ingat Kiyoomi tidak akan pernah mau mengalah soal kepintaran.

“Kesampingkan itu, kenapa Kiyoo-Nii disini? Kapan pindahnya??? Uncle sumu mana??”

“Baru 1 hari, di rumah, kenapa tadi kau berlari seperti di kejar setan?” Kini giliran Kiyoomi yang bertanya.

       [Name] mematung lalu mengingat kenapa dia berlari tadi? Kenapa?.. hmm... HEY KENAPA DIA BERLARI?!

“Aa- itu..”

Ah! Puding!!

“PUDING!!” Teriak [Name] lalu kembali berlari menuju kantin.

   Kiyoomi diam lalu menatap sang sepupu dengan wajah datar.

“Puding?” beo Kiyoomi heran.

TBC
SEE YOU NEXT TIME!!

Bocah (SakuAtsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang