RB 1. Cobaan hari pertama puasa

224 17 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







  Hari ini adalah hari pertama untuk melaksanakan ibadah puasa ramadhan, jadi pasti ya ibu-ibu sudah bangun dari tidurnya untuk siap-siap bertempur di area dapur. Begitu juga dengan mama yara bersama dengan dua anak gadisnya yang ikut membantu untuk makan sahur.

Sedangkan papa dan anak laki-laki satu itu masih dikamar. kalau papa sih sedang mandi kata mama, Padahal udara masih dingin begini. Kalau Jay? Sudah pasti masih tidur dibawah pelukan selimut untuk menghangatkan tubuh.

Kristal dengan muka lempeng membantu mama untuk memotong sayuran untuk membuat sop, sedangkan si adik dengan wajah masih mengantuk walaupun sudah cuci muka sampai kotorannya menghilang pun tetap berat matanya membantu mencuci sayur dan sesekali mengambilkan bahan-bahan yang dibutuhkan.

   Tadinya ia ingin ingin ikut membantu memotong sayur saja agar bisa duduk, tapi mama melarangnya karena melihat sang anak masih mengantuk. Takutnya malah ada insiden jari keiris pisau, dan menghebohkan jagat rumah karena rengekannya yang bisa sampai satu jam. Nggak jadi sahur, puasa pun kelaparan setengah mampus.

Melihat sasa yang hanya duduk karena tidak ada kerjaan, yara menyuruh untuk membangunkan jay

" Dek bangunin bang jay aja sana, daripada bengong " Yang disuruh mengangguk saja, dengan langkah kaki yang malas menaiki tangga. Saat sampai didepan pintu kamar ia mengetuknya beberapa kali.

" Bang! " Panggilnya dengan sedikit berteriak. Tidak ada sahutan, ia ketuk lagi pun masih hening.

" BANG BANGUN BANG!"

" Kenapa dek? " Sasa Terkejut karena suara papanya yang tiba-tiba dari belakang tanpa suara pintu yang terbuka atau langkah kaki.

" Eh ish.. Papa ngagetin aja.."

Zidan tertawa pelan " Hehe abang belum bangun? "

" Belum nih pah, susah banget " Ujarnya dengan nada kesal.

" Oh, yaudah lanjut bangunin nya " Sasa Speechless, nggak ada niatan buat bantuin kah?

" Papa nggak mau bantu bangunin? "

" Nggak ah males, mau makan sahur aja " Ucapnya kemudian menuruni tangga. Ia hanya perlu sabar melihat kelakuan suami dari mamanya itu.

Sasa kembali menghadap kearah pintu kamar jay, ia menghela nafas pelan kemudian kemudian berdehem. Tangannya ia kepalkan kemudian mengetuk pintu dengan sedikit brutal.

" Bang, bangun bang! KALAU ENGGAK AYAM GORENG PAHA BAWAHNYA GUE HABISIN! " ancamnya karena tau kalau jay sangat suka ayam apalagi yang berbentuk pentung itu. Sebenarnya tadi mereka tidak masak ayam goreng, cuma sop sama tempe goreng aja soalnya kulkas lagi masa kritisnya, kemarin lupa belanja bulanan. Lupa juga kalau puasa ya sahur dulu, pas sehabis terawih baru inget. Males keluar juga, Jadi ya seadanya aja dulu.

Ramadhan BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang