RB 8. korek

34 6 0
                                    

Setelah selesai membuat takjil berupa risol Mayo tadi, sasa segera bersiap-siap untuk pergi ke masjid ikut bukber

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai membuat takjil berupa risol Mayo tadi, sasa segera bersiap-siap untuk pergi ke masjid ikut bukber. Dia jadi orang terakhir yang berada dirumah karena keluarga yang lainnya sudah berangkat termasuk Kristal yang ikut membantu-bantu sebagai pemuda komplek.

Saat sedang mengunci gerbang rumah tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya membuat sasa terkejut.

" Cil! "

" Ehh " Pekiknya, ia menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat malik- sobat abangnya itu sedang nyengir sampai giginya kering

Canda

Ia memutar bola matanya malas " Ngangetin aja bang! " Ujarnya mendelik sebal.

" Sorry-sorry, oh iya.. Jayden mana? " Tanyanya setelah selesai nyengir.

" Udah ke masjid " Jawabnya singkat.

" Yah.. Yaudah deh minta tolong ya, ini punya jayden ketinggalan digue tadi. Sama bilangin malik minta ganti rugi, soalnya kuping gue jadi sakit karena teriakan mbak Kristal tadi. Martabak nggak papa " Ujarnya dengan wajah kesal.

Sasa tergelak mendengar ocehan malik " Lo tadi kenapa bisa diteriakin sama mbak Kristal? "

" Itu tadi kan jay ditelfon sama mbak Kristal pas kekosan gue, malah gue yang jadi kena omelan. Mana pas dikuping gue lagi" Adunya, sasa malah meledakan tawanya mendengar penuturan malik.

" Hahaha yaampun, tadi aja suara mbak Kristal waktu telfonan kedengaran dari lantai atas sampai lantai bawah. Apa kabar tuh kuping? " Tanyanya dengan nada ledekan.

" Gejala budeg mau menyerang sih kayaknya, soalnya kuping gue nGinggINgg gitu tadi " Ucap malik sambil mengusap kuping nya. " Yaudah nih, gue titip " Malik menyodorkan handphone jay, sasa meliriknya sekilas kemudian mengelengkan kepalanya.

" Anterin aja sendiri... " agaknya masih sebal karena tepukan malik tadi buat wudhu nya jadi batal. Kan niatnya nanti biar di masjid nggak usah wudhu lagi. " Ah elah, ayolah... Nanti lo juga minta aja sesuatu sama jayden. Kalau nggak mau nggak usah balikin " Bujuknya yang malah merugikan jayden itu.

" Sesat! Malah ngajarin gue morotin abang sendiri " Sebenarnya sih sasa tergiur juga mendengar saran dari malik, cuma nanti dulu ada yang harus diselesaikan.

" Omong gitu, dalam hati juga mau kan lo cil " Ucap malik dengan sedikit sewot.

" Hmmm emang nanti kalau udah gue balikin handphone bang jay, bang malik mau ngasih gue apa sebagai ucapan terimakasih sebagai jasa antar barang? " Tanyanya sambil menaikan sebelah alisnya. Malik menatap adik temannya itu sensi

" Jadi lo morotin gue? "

" Kan bang malik yang ngajarin tadi " Mendengar jawaban sasa malik langsung mencibir, nggak adik nggak kakak sama aja.

Ia juga sama aja sih.. eh- enggak deng, dia kan cuma mau ganti rugi.

" Ck, ribet bener "

" Mau kagak? Kalau kagak mau gue tinggal nih " Sasa hendak melangkah kakinya namun ditahan oleh malik.

Ramadhan BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang