Sistem Kekaisaran yang Mengerikan

28 4 0
                                    


"Dasar gila!" umpat Adoria. Untung saja ia berhasil kabur dari pria mesum tadi kalau tidak, perempuan itu akan kesulitan. Hari ini Adoria sudah gagal bertemu dengan Jenderal Mercer, ditambah harus berhadapan dengan laki-laki gila itu. Sungguh hari ini merupakan hari tersial bagi perempuan itu.

Sembari melangkahkan kaki menuju ke hutan, mata Adoria melirik ke arah jam dinding yang menempel di salah satu rumah makan. Ternyata sudah pukul tiga dini hari. Artinya hanya tersisa empat jam lagi sampai Vedette mendatangi ruang kerja pangeran.

Cepat-cepat Adoria memasuki hutan. Berbeda dengan keberangkatannya tadi, kali ini Adoria bisa melangkah lebih cepat karena petunjuk jalan yang ia tinggalkan. Tadi, sambil berjalan dari satu pohon ke pohon lain, Adoria menandai pohon-pohon yang ia lewati dengan tanda panah. Sekarang, perempuan itu hanya perlu mengikutinya saja.

Satu jam kemudian Adoria akhirnya sampai ke depan istana Gabbia Dorata. Akan tetapi, di sinilah masalahnya. Entah mengapa saat ini penjagaan di istana terlihat lebih ketat. Apakah rencananya gagal? Mungkinkah Vedette telah mengetahui ketidakhadiran Adoria di ruang kerja pangeran?

Adoria menggeleng keras. Tidak! Pasti ini karena pertemuannya dengan perdana menteri kerajaan Tierra sehingga pihak istana menyiapkan penjagaan yang lebih ketat.

Cukup lama Adoria menunggu kesempatan seraya berpikir keras. Mimik wajahnya terlihat cemas. Ia sedikit kalut dengan situasi ini. Di saat perempuan itu masih sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba saja para penjaga itu meninggalkan gerbang samping. Adoria tidak tahu apa alasannya yang pasti ia harus segera memanfaatkan kesempatan ini agar bisa kembali ke dalam istana.

Ia mengendap-endap di bawah bayangan beton gerbang. Berkamuflase dengan menyamarkan dirinya di tengah kegelapan. Adoria harus memastikan bahwa para penjaga itu benar-benar tidak ada di sana. Ketika merasa tidak ada yang melihat, perempuan itu menarik tali yang ia sembunyikan. Dengan menggunakan tali itu, ia melompati beton samping istana lalu mendarat sempurna di atas kursi yang telah disiapkan oleh para pelayannya.

Adoria sama sekali tidak menyangka masuk ke dalam istana akan jauh lebih sulit daripada keluar dari sana. Berkali-kali Adoria mencoba untuk menaiki jendela, namun ia gagal. Tenaganya sudah terkuras akibat menyusuri hutan selama berjam-jam. Dua tahun berada di istana Gabbia Dorata membuat daya tahan tubuh Adoria menurun drastis. Selain olahraga yang dijadwalkan oleh Vedette, Adoria sama sekali tidak pernah beraktivitas berat.

"Veliz! Velizia! Hei, psst!" Adoria mencoba memanggil pelayannya. Berkali-kali Adoria melakukannya tapi tidak ada jawaban. Pasti gadis itu sudah tidur. Mungkin Adoria harus memanggil pelayannya yang lain. "Fili! Aku bangun, cepat!"

Berbeda dengan Velizia, Fili mempunyai pendengaran yang cukup bagus. Gadis itu pun terbangun dan mendekati jendela. "My Lady! Astaga!"

Fili tercengang, terkejut bukan main melihat penampilan majikannya. Ia sudah lima tahun menjadi seorang pelayan istana, mungkin sejak usianya 15 tahun. Tidak ada satu pun bangsawan yang terlihat seperti Adoria. Begitu berantakan dengan pakaian compang-camping dan rambut yang tak terurus. Entah apa yang akan terjadi padanya seandainya Vedette mengetahui ini. Tidak hanya nyawanya, sudah pasti nyawa seluruh keluarganya juga akan hilang karena dianggap tidak becus mengurus anggota kekaisaran.

"Cepatlah bantu aku! Kita tidak punya banyak waktu!" cetus Adoria mengulurkan tangannya, berharap agar Fili membantunya menaiki jendela itu.

Dengan segala upaya, akhirnya Adoria bisa masuk ke ruang kerja pangeran. Sayangnya, Adoria membawa masalah baru. Pakaiannya yang kotor membuat jendela dan lantai ruangan itu ikut terkena tanah. Alhasil, ketiga perempuan itu pun bergegas membersihkan kekacauan tersebut.

Princess In CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang