09.Kavel marah?

4 1 0
                                    

Pertarungan Kavel Dan Ferry belum berakhir sama sekali malahan mereka sudah kelelahan melawan yang terkuat.

“Vel, gue maafin lo tapi bisa ga lo traktirin anggota gue kalau lo menang.” ucap Ferry sambil meninju Kavel tapi Kavel menghindar dengan cepat.

“Bagus juga refleks lo.” ucap Ferry lagi.

“Kalo itu gue setuju tapi sekali kali saja gue mau bogem wajah lo deh.” balas Kavel seraya menatap wajah Ferry dengan cermat.

“Yasudah kalo gitu. Terima ini!” ucap Ferry menyuruh Kavel menerima tinjunya di depan wajah Kavel dan Kena di bagian pipinya Kavel.

tiba-tiba Gibran datang dengan muka marah-marah.
“KAVELLIA GLORIA DAN FERRY GARLENN!!!” teriak Gibran dan dibelakangnya Galaksi dan Garvin sedang menahan amarahnya.

Deg..
Suara jantung mereka berdua berhenti karena teriakan itu terasa Familier.

mereka menoleh kearah kiri untuk melihat siapa pemilik suara ini, dan ternyata Gibran.

Kavel pun ketar-ketir melihat Kakaknya Galaksi menahan amarah begitu juga Ferry takut melihat wajah Gibran.

Kini pertarungan pun berhenti dan Reyhan meminta untuk bubar seraya menghampiri Galaksi cs.

Bahkan sahabat Kavel pun datang melihat pertarungan itu tapi mereka langsung menghampiri Kavel dan Ferry.

“B-bang..” ucap Kavel lirih seraya menundukkan kepalanya.

Galaksi maju didepan Kavel dan memegang dagu Kavel untuk mendongakkan kepalanya.

“Gue udah bilang, jangan ngagetin Ferry berujung lo kena bogem kan?” tanya Galaksi penuh ekspresi dingin.

“iya” ucap Kavel dengan nada suara agak tinggi. Galaksi pun menganggukkan kepalanya seraya menepuk pundak Kavel termasuk Ferry.

“Balik sana. Vel, lo besok ada tes tulis jadinya kompresin luka lo di uks sekolah.” ucap Galaksi secara tegas.

Kavel pun balik ke sekolah langsung menuju ke uks bersama sahabatnya.

“Lo gimana sih vel, sampe kena bogem Ferry pula.” ucap Denise seolah memarahi Kavel habis-habisan.

“Ya maap, gue baru dateng mau ngagetin Ferry terus mau ngobrol sesuatu berujung Ferry kek gini, toh gue lupa kalo Ferry gampang sensitif.” ucap Kavel dengan menampilkan muka agak sedih sekaligus kecewa.

“Udahlah, sana obatin muka lo di uks, toh kita udh sampe di Bygelora.” balas Rakha dengan nada dingin.

Kavel melihat Rakha berubah sifat, tiba-tiba Kavel cuek sekaligus dingin lalu pergi ke uks.

“Kavel kenapa cui?” tanya Diwa melihat perubahan sifat Kavel.

“Udah g usah di perdulikan, biarkan Kavel introspeksi diri terus kita ambil fomulir OSIS buat Kavel, dan lo Rakha buru ambil sana fomulirnya terus jelaskan ke Kavel perkara perubahan sifat lo dingin gini” ucap Bella bahkan Reva,Hesti, dan Denise mengangguk kepalanya menandakan setuju dengan maksud Bella.

Rakha mendengarnya saja terkejut bahwa Kavel cuek dan dingin akibat dirinya.

“Okelah, gue ambil.” ucap Rakha langsung pergi ke ruang OSIS.

Sedangkan Kavel sibuk mengompres lukanya di pipi bersama petugas UKS tadi.

Jujur gue ini kepikiran aja Rakha suka kah sama gue? kalo iya yasudah” Batin Kavel sambil melamun sebentar dan menoleh karena menyadari ada seseorang didepan pintu UKS.

Tiba-tiba ada sosok berpostur tinggi dan atletis tak lain adalah Rakha Bima si cowo dingin,cuek dan agak bobrok dikit kalau moodnya sedang bagus.

“Kenapa lo sini?” tanya Kavel memasang muka judes seolah tak suka ada Rakha didepannya.

ᧁꫀꪶꪮ𝕣ꪖ' [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang