CHAPTER 10

205 22 0
                                    

Hallo semua, apa kabarnya nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hallo semua, apa kabarnya nih?

Jangan lupa vote dan komen ya^⁠_⁠^

Happy Reading◜⁠‿⁠◝⁠

***

Castalia berjalan mendekati kaca untuk memastikan tulisan berwarna merah itu.

Castalia menyentuh tulisan itu. "I-ini darah..."

Mata castalia tiba tiba terasa berkunang kunang. Dunia seperti berputar di penglihatannya. Castalia sudah lelah dengan yang kemarin, ditambah dengan hari ini.

Bruk

Tubuh castalia jatuh di lantai kamarnya. Bersamaan dengan itu, sosok laki laki tadi memasuki kamarnya. Dia mengangkat tubuh kecil castalia dan membaringkannya di atas kasur.

"Cukup menyenangkan" dia menatap wajah pucat castalia dengan intens.

Sebuah seringai terbit di bibirnya. Ah dia sangat merasa puas melihat wajah ketakutan gadisnya.

Tapi wajah bahagianya berubah dalam sekejap. Rahangnya mengeras ketika mengingat sesuatu.

"Bajingan itu ternyata belum mati ya"

Dia kembali menyeringai. "Harus aku apakan dia kali ini"

Berbagai macam ide bermunculan di kepalanya. Hingga kemudian dia mendapatkan ide yang sangat bagus.

"Hm, sangat menarik"

Dia kembali memandangi wajah pucat castalia. Membelai lembut rambut lepek castalia yang dibasahi keringat.

Dia mengecup hidung kecil castalia. "I love you talia"

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, sayang..."

"Sudah cukup penantianku selama ini. Karena pria tua itu, kita harus berpisah"

"Tapi sekarang, tidak akan aku biarkan. Semuanya sudah ada dalam kendaliku"

Dia membaringkan tubuhnya di samping castalia. Lalu menarik tubuh castalia kedalam dekapannya.

Tangannya tidak berhenti mengelus rambut castalia, sesekali dia menepuk nepuk punggung castalia.

"Good night, my talia"

Setelahnya, dia memejamkan matanya dan memasuki alam mimpi.

•••

Sudah tiga hari sejak kejadian itu. Castalia memilih untuk mengistirahatkan dirinya di rumah dan mengambil cuti bekerja selama tiga hari.

Selama itu juga, hari hari castalia hanya diisi kekosongan. Sebenarnya elish ingin menjenguk castalia, tetapi castalia langsung melarang elish dengan alasan dia ingin sendiri. Elish tidak bisa berbuat apa apa karena castalia mengancam jika dia nekat menjenguk castalia, maka castalia tidak akan mau berbicara lagi dengannya.

GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang