8. Rasa Curiga

127 10 1
                                    

Sudah tiga bulan berlalu, hubungan antara Gyuvin dan Yujin masih berjalan dengan baik dan selalu mesra setiap waktu. Mereka bahkan tidak malu lagi menunjukkan kemesraan mereka di depan siswa-siswi lain di sekolah. Tapi selama itu pula, Yujin masih merahasiakan sesuatu dari kekasihnya yakni penyakit yang ia derita. Setiap kali ia tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya dan itu langsung di depan Gyuvin, Yujin selalu beralasan bahwa itu hanya sakit kepala biasa. Dan bodohnya, Gyuvin tidak menaruh rasa curiga dengan kekasihnya.

Saat ini, Yujin sedang berdiri di rooftop sekolah seorang diri. Ia melihat pemandangan kota Seoul yang terlihat indah dari atas rooftop ini. Ia merasa frustasi karena harus terus berbohong tentang apa yang ia alami kepada Gyuvin. Tapi ia juga takut jika Gyuvin tahu rahasianya, kekasihnya itu akan pergi menjauh darinya.

Yujin :"Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku dilema sekali saat ini. Di satu sisi, aku tidak ingin Gyuvin tahu secepatnya tentang rahasiaku. Tapi di sisi lain, aku juga tidak mungkin terus-terusan menyembunyikan rahasia ini dari Gyuvin karena cepat atau lambat, semuanya akan terungkap"

Saat sedang melamun, Yujin terkejut karena merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Saat ia melihat ke samping, rupanya yang memeluknya adalah sang kekasih, Kim Gyuvin.

Gyuvin :"Ternyata kau disini? Aku dari tadi mencarimu"

Yujin :"Maaf, hyung. Aku hanya malas saja untuk pergi ke kantin hari ini. Jadi, aku memilih untuk datang ke rooftop ini"

Gyuvin :"Kau terlihat bingung. Ada apa?"

Yujin seketika gugup. Ia tidak mungkin memberitahu Gyuvin tentang rahasia yang ia sembunyikan lama sekali. Yujin pun memilih untuk berbohong lagi kepada kekasihnya.

Yujin :"Aku hanya bingung dengan tugas dari guru hari ini. Ada beberapa pertanyaan yang sulit untuk ku jawab"

Gyuvin :"Kenapa kau tidak minta bantuan padaku? Aku bisa membantumu mengerjakan tugas dari guru dengan mudah. Aku ini kekasihmu, kau bisa meminta bantuan apapun padaku"

Gyuvin membalikkan tubuh Yujin agar kekasihnya itu bisa menghadap padanya. Ia kemudian memeluk erat pinggang Yujin, sedangkan Yujin melingkarkan tangannya di leher Gyuvin.

Gyuvin :"Lain kali jika kau ada masalah, kau bisa ceritakan padaku. Aku mungkin bisa menemukan solusi untuk masalah yang kau hadapi"

Yujin :"Kau tidak tahu, hyung. Masalah yang ku alami ini sangat serius. Dan aku takut kau akan pergi menjauh dariku setelah kau tahu semuanya"

Namun, Yujin hanya bisa mengatakan itu semua di dalam hatinya dan memilih untuk menganggukkan kepalanya mengiyakan perkataan Gyuvin. Gyuvin mendekati wajah Yujin dan langsung mencium bibir kekasihnya itu, Yujin menutup matanya dan membalas ciuman Gyuvin. Sambil tetap berciuman, Gyuvin menekan tengkuk Yujin dengan satu tangannya agar ciuman mereka semakin dalam. Sedangkan Yujin meremas rambut Gyuvin saat kekasihnya itu mencumbunya semakin dalam.

Beberapa saat kemudian, Gyuvin melepaskan ciumannya di bibir Yujin dengan nafas mereka yang terengah-engah. Gyuvin menyatukan keningnya dengan kening Yujin lalu tangannya berpindah mengusap lembut pipi sang kekasih dengan mata mereka yang sama-sama terpejam.

Gyuvin :"Aku sangat mencintaimu, Yujin-ah"

Yujin :"Aku juga sangat mencintaimu, Gyuvin hyung"

Gyuvin kemudian memeluk erat tubuh Yujin dan mengusap lembut belakang kepala kekasihnya. Yujin membalas pelukan Gyuvin dan menyandarkan kepalanya di dada bidang kekasihnya.

***Sore harinya***

Yujin sedang memasak di dapur. Ia baru saja pulang sekolah dengan diantar oleh Gyuvin. Kekasihnya itu juga masih ada di rumahnya untuk menemaninya sebentar sebelum nanti ia pulang.

ENDLESS LOVE | GyuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang