12. Last Birthday

117 6 0
                                    

Waktu terus berlalu, kondisi Yujin semakin memburuk meski telah di kemoterapi. Dan menurut prediksi dokter, Yujin hanya bisa bertahan hidup selama beberapa bulan lagi karena kanker yang ada dalam tubuhnya sudah tidak bisa diobati lagi. Mau tidak mau, Gyuvin harus siap jika suatu saat Yujin benar-benar akan pergi untuk selamanya.

Saat ini, Gyuvin sedang menemani Yujin di ruangan kekasihnya itu dirawat. Jujur saja, Gyuvin merasakan sakit di hatinya melihat kondisi Yujin saat ini. Kekasihnya itu kini jadi lebih kurus dari sebelumnya, rambutnya juga sudah hilang karena semuanya sudah rontok akibat kemoterapi yang dijalani Yujin beberapa bulan lalu.

Yujin :"Aku terlihat jelek ya sekarang? Karena semua rambutku sudah rontok"

Gyuvin :"Tidak, sayang. Kau tetap terlihat tampan dan menggemaskan meski tanpa rambut sekalipun... Oh iya! Aku ada sesuatu untukmu"

Gyuvin mengambil sesuatu dari bawah kolong tempat tidur Yujin dan menunjukkannya kepada sang kekasih. Yujin melihat Gyuvin membawa sebuah kotak yang besar.

Yujin :"Kotak apa itu, hyung?"

Gyuvin :"Nanti kau juga tahu kok"

Gyuvin mengeluarkan sesuatu yang ternyata sebuah rambut palsu. Ia lalu memakaikan rambut palsu tersebut di kepala Yujin yang kini botak dan sedikit merapikannya. Gyuvin mengambil benda lainnya di dalam kotak tersebut yaitu sebuah peralatan makeup.

Yujin :"Peralatan makeup? Aku kan laki-laki, tidak mungkin aku pakai makeup"

Gyuvin :"Aku hanya ingin kau terlihat segar, makanya aku akan pakaikan makeup ini di wajahmu. Hanya sedikit"

Gyuvin pun mulai merias wajah Yujin dengan makeup. Tapi, ia hanya merias wajah Yujin saja agar kekasihnya itu terlihat lebih segar. Beberapa saat kemudian, Gyuvin selesai merias sang kekasih.

Gyuvin :"Nah! Sekarang kau terlihat seperti dulu lagi!"

Gyuvin membantu Yujin bangun dari posisi berbaring nya dan memberikan sebuah cermin kepada Yujin. Yujin melihat tampilan dirinya di cermin, ia terlihat seperti dulu sebelum penyakit ini menyerang tubuhnya meski ada sedikit kerutan di wajahnya. Ia lalu menatap Gyuvin yang tersenyum kepadanya. Pria tampan itu merapikan rambut palsu Yujin yang sedikit berantakan. Ia kemudian mengusap lembut pipi kekasihnya.

Gyuvin :"Apa kau merasa baik sekarang?"

Yujin :"Hmm... Gyuvin hyung, apa mungkin aku bisa sembuh dari penyakit ini?"

Gyuvin :"Aku juga tidak tahu. Tapi, aku yakin akan ada keajaiban sehingga kita bisa bersama selamanya"

Yujin :"Seharusnya kau jangan jatuh cinta pada orang yang memiliki penyakit seperti aku... Kau bisa mencari orang lain yang bisa kau jadikan pasangan hidupmu"

Gyuvin :"Tidak tidak... Aku hanya akan mencintaimu sampai akhir hayatku... Hanya kau yang bisa membuatku jatuh cinta sedalam ini, tidak ada orang lain yang bisa membuatku menjadi tergila-gila seperti ini padamu"

Gyuvin menarik tengkuk Yujin dan mencium bibir Yujin yang mulai kering. Yujin menutup matanya namun ia tidak membalas ciuman Gyuvin. Beberapa saat kemudian, Gyuvin melepaskan ciumannya dan menatap lekat kekasihnya.

Gyuvin :"Kau harus yakin kalau kau akan segera sembuh dan bisa kembali seperti dulu"

Gyuvin membawa Yujin ke dalam pelukannya dan mengusap lembut kepala sang kekasih. Yujin memeluk pinggang Gyuvin dan menyandarkan kepalanya di dada bidang sang kekasih.

***Beberapa hari kemudian***

Gyuvin membawa Yujin jalan-jalan ke taman belakang rumah sakit. Karena cuaca malam ini sedikit dingin, mereka memakai jaket yang cukup tebal agar tubuh mereka tetap hangat karena sekarang sudah memasuki musim gugur.

Yujin :"Apa yang kita lakukan disini, hyung?"

Gyuvin :"Aku sudah bilang kalau aku akan memberikan kejutan untukmu... Sekarang, kau tutup matamu!"

Yujin pun menutup matanya. Kemudian, Gyuvin meminta beberapa orang yang bersembunyi di semak-semak untuk keluar dari persembunyian mereka, dan mereka ternyata adalah Hanbin, Hao, teman-temannya dan teman-teman Yujin. Mereka semua berjalan perlahan menghampiri Gyuvin dan Yujin agar Yujin tidak bisa mendengar langkah kaki mereka.

Yujin :"Lama sekali... Apa aku boleh buka mataku sekarang?"

Gyuvin :"Setelah aku hitung sampai tiga, baru kau boleh buka matamu"

Yujin :"Baiklah"

Gyuvin :"Aku mulai hitung ya... Satu.... Dua.... dan...... Tiga!!!"

Yujin membuka matanya dan seketika ia terkejut dengan suara ledakan conffeti. Dan ia melihat banyak orang-orang yang menyayanginya ada di hadapannya saat ini dengan Gyuvin membawa sebuah kue ulang tahun. Yujin tentu terkejut sekaligus bahagia karena semua menyambut hari ulang tahunnya yang jatuh hari ini. Tapi ia juga sedih karena mungkin ini akan menjadi ulang tahun terakhirnya. Gyuvin berlutut di depan Yujin dan menunjukkan kue ulang tahun yang ia bawa kepada kekasihnya itu.

Gyuvin :"Sekarang, kau buat permintaan lalu tiup lilin ulang tahunnya"

Yujin menyatukan kedua tangannya dan menutup matanya. Ia berdoa kepada Tuhan tentang apa yang ingin ia dapatkan di hari ulang tahunnya hari ini yang mungkin tidak akan pernah ia rasakan lagi ketika ia menutup mata untuk selamanya nanti.

Yujin kembali membuka matanya dan langsung meniup lilin ulang tahun tersebut. Semua orang yang ikut merayakan ulang tahun Yujin langsung memberikan tepuk tangan. Gyuvin menciumi pipi Yujin tanpa peduli orang-orang akan melihat apa yang ia lakukan pada kekasihnya itu.

Gyuvin :"Semoga kita bisa bersama selamanya, Yujin-ah"

Yujin hanya bisa menganggukkan kepalanya. Gyuvin memeluk erat tubuh Yujin dan mengusap lembut kepala sang kekasih, Yujin ikut memeluk tubuh Gyuvin dan mengusap lembut kepala kekasihnya. Ia melihat ke arah semua orang yang ia sayangi selain Gyuvin dan tersenyum kepada mereka. Dan mungkin akan jadi kali terakhir ia tersenyum kepada mereka semua termasuk kepada sang kekasih, Kim Gyuvin.


To be continued...

Maaf ya jika chapter ini sedikit pendek dari chapter sebelum-sebelumnya. Karena aku mau cepat-cepat tamatin book ini biar bisa fokus dengan book Magic Island.

BTW, ada yg udah nonton music drama ZEROBASEONE yang Our Season?. Jujur aku hampir nangis nonton music drama itu. Dan aku sangat berharap mereka bisa menjadi grup permanen, karena mereka sudah banyak raih prestasi sejak pertama kali mereka debut. Ayo kita bersama-sama berdoa semoga ZEROBASEONE bisa benar-benar jadi grup permanen. Amin🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Jangan lupa untuk VOTE dan COMMENT kalian setelah membaca book ini.

See you the next chapter.

ENDLESS LOVE | GyuJin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang