"ariam"panggil Rio lalu duduk di samping ariam
"Napa"jawab ariam yang masih fokus pada laptopnya
"Lo ga kasian sama ayah? Dia pasti kangen sama Lo"ucap Ario
"Dia aja ga kangen sama Lo, ga mungkin dia kangen gua setelah gua gamau nurutin kemauan dia"jawab ariam
"Dia ga kangen gua karna gua udah kelewatan batas, gua pacaran sama laki laki. Lo masih bisa perbaikki hubungan Lo sama ayah"ucap Rio
"Dia juga bakal kecewa sama gua"
"Gua suka cewe"ucap ariam pelan"Hah? Lo ngomong apa?"
"Jangan bikin Lo di benci ayah ri, jangan kayak gua"ucap Rio memegang pundak ariam"Gua udah terlanjur suka sama cewe ka"ucap ariam menatap rio
"Ga ariam, Lo normal. Jangan bikin Lo di benci sama ayah"ucap Ario
"Gua ga bisa ngerubah perasaan gua"ucap ariam
"Siapa?"tanya Rio
"Pasien gua"jawab ariam pelan
"Ri...ikutin apa kata ayah nikah sama zero"ucap Rio dengan lembut
"Gua gabisa kak..."ucap ariam dengan mata berkaca-kaca
"Gua gamau rebut dia dari Lo"ariam melanjutkan ucapannya
Rio mengelus rambut adiknya dengan lembut dan menatapnya dengan tulus.
Rio untuk pertama kalinya melihat ariam seperti ini,biasanya ariam selalu bersikap tegar di depannya
"Ri...jangan mikirin gua,gua gamau ayah benci sama Lo"ucap Ario
"Gua gabisa, gua ga suka zero"
"Gua suka orang lain"ucap ariam"Huh...Lo tau ri?gua hancur saat ayah bilang dia gamau punya anak kayak gua"ucap Rio bersandar di sofa lalu menutup matanya
"Seakan gua emang orang yang ga berguna,nyusahin, dan beban buat ayah"Rio membuka matanya dan menatap ariam
"Disaat itu gua lagi terpuruk,gua di putusin sama zero"air mata Rio mulai turun ke pipinya
"Disaat gua lagi down, dan ayah nikah sama bunda, gua ngerasa hancur sehancur hancurnya"
"Tapi gua akhirnya bisa Nerima kalian, bunda selalu dukung gua. Dia selalu ada disaat gua mau di pukul sama ayah"
"Tapi...gua ga bisa benci sama ayah, karna dia yang ngebesarin gua saat ibu gua pergi ninggalin gua sama ayah"
"Gua sayang sama ayah"Rio menghapus air matanya
Ariam hanya terdiam mendengar cerita Ario, dia merasa bersalah karna saat pertama kali bertemu dengan Ario dia selalu menghindar dan seolah-olah membenci Rio
"Ri"
"Gua tau cinta ga bisa di paksa, dan gua pernah ngerasain di posisi Lo"
Ucap Ario"Sekarang gua terserah Lo mau gimana, gua akan selalu ngedukung lo. tapi jangan bikin hidup Lo menderita, gua gamau liat Lo menderita"ucap ario
"Gua gaakan menderita walaupun ayah benci gua"ucap ariam tersenyum kepada Rio
"Gua harus ke rumah sakit"ucap ariam lagi
"Gua juga mau ke kampus, Lo hati hati"ucap Rio lalu pergi ke mobilnya
*Di rumah sakit
Ariam sedang berjalan di lorong rumah sakit, saat hampir sampai di ruangannya, ia bertemu dengan zero dan zero menghentikan ariam
"Ri, gua mau ngomong"ucap zero
Ariam hanya menatapnya lalu pergi meninggalkan zero, dia memasuki ruangannya dan duduk di ruangannya. Saat dia sedang fokus pada laptopnya untuk memeriksa pasien, zero masuk kedalam dan menutup pintu ruangannya
"Gua sibuk"ucap singkat ariam
"Ri, kita harus kerja sama"ucap zero
Ariam hanya diam dan tetap fokus pada laptopnya
"Ri, denger anjing!"bentak zero
"Gua udah bilang gua sibuk,bangsat"ucap ariam emosi
"Kita harus kerjasama ngebatalin perjodohan ini!"ucap zero
"Gua gamau kita gini terus, kita Sahabat ri...dari kita udah temenan dari kecil dari kita sd"ucap zero
"Kita ngancurin persahabatan kita cuman gara gara ini?"lanjutnya
"Cuman? CUMAN LO BILANG? INI BUKAN MASALAH YANG BISA DI SELESAIIN DENGAN SINGKAT, GOBLOK"teriak ariam
"KALAU LO EMANG MAU DI PERHATIIN SAMA ORTU LO JANGAN BAWA BAWA GUA,SETAN"
"Okey, gua minta maaf"
"Gua minta maaf karna udah bawa bawa Lo di masalah gua"ucap zero"Tapi sekarang kita harus cari cara buat ngebatalin perjodohan ini"ucapnya lagi
"Oke, jadi apa rencana Lo?"tanya ariam
"Nah itu, gua gatau"ucap zero menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Bego"sarkas ariam
"Nanti gua minta bantuan sama Reina sama si gibran juga" ucap zero
"Di cafe48"ucap ariam lalu melihat laptopnya
"Gua mau minta bantuan Lo, ri"ucap zero
"Apaan"
"Gua mau ketemu Rio"ucap zero
Ariam menghentikan pekerjaannya lalu menatap zero dengan tajam
"Gua cuman mau minta maaf"ucap zero panik di tatap tajam oleh ariam
"Ga"ketus ariam lalu memperhatikan laptopnya
"Ri, sumpah gua masih cinta sama dia"ucap zero
Ariam menghelakan nafasnya lalu menatap zero
"Gua gamau Kaka gua di sakitin lagi sama Lo"ucap ariam
"Kasih gua kesempatan,ri. Gua gaakan pernah lagi pergi dari dia"
"Kasih gua alamat dia"mohon zero
"Apartemen jaya"ucap ariam
"Thanks ri, gua ga akan pernah ninggalin dia lagi"ucap zero memegang lengan ariam lalu pergi dari sana untuk menemui rio
Bersambung
สวัสดี...
Terimakasih yang sudah kasih vote
Maaf ya kalau gak nyambung atau ada typo
Maaf juga ceritanya pendek😁
Jangan lupa vote all ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we be together?(Sqhy)
Teen FictionCerita pertama Sorry kalau ga nyambung atau banyak typo