4 Indah nya senyum manismu

391 66 11
                                    

🌳🌳🌳

Shani tersenyum simpul menatap Ara dihadapanya tengah menikmati dengan pelan makanan yang ada di hadapannya.

"Kalau makan salat buah boleh dong, Ra?" Tanya Shani pada Ara yang kini makanan nya benar benar di atur harus makan makanan yang sehat dan tak boleh makan makanan yang dilarang

Ara terdiam sesaat seolah memikir apa saja bahan dari salat, ia menggaruk pipi nya yang tak gatal. "Kaya nya engga boleh deh"

"Oh ga boleh yaa" Shani tersenyum tipis, padahal nanti makan siang ia berencana mau membuat salat buah untuk Ara mengingat ia tak pandai masak namun hanya makanan makanan begitu yang bisa ia buat.

"Nasi merah, quinoa, soba, oat, daging tanpa lemak, telur, unggas. Intinya makanan makanan yang sehat" Balas Ara lagi sambil memasukan sesendok makanan kedalam mulutnya

"Sayuran?"

"Katanya boleh tapi kalau ada makanan lain jangan sering makan sayur" Ara seketika jadi pusing Shani banyak bertanya seperti ini, ia jadi lupa makanan apa saja yang boleh ia makan. "Karena makanan ku dirumah ini paling beda dari yang lain, makanya aku punya chief khusus untuk masak makanan aku, Shan. Jadi ga boleh dimasak sembarang."

"Kalau yang ga boleh apa?

" Susu, kopi, daging sapi, kerah mentau atau makanan yang masi mentah, telur setengah matang ahh mending kamu cari google deh atau tanya Mama" Kata Ara pada akhirnya setelah meminum segelas air putih.

Shani terkekeh pelan mendengar nada Ara mulai kesal.

Perlu di ingat mengkonsumsi makanan sehat pada penderita leukimia berguna untuk membantu tubuh mengganti darah dan sel jaringan yang mengalami kerusakan selama masa pengobatan kanker, mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu penderita agar lebih berenergi hingga mengurangi komplikasi.

"Kamu tau ga semenjak kamu tinggal disini, aku pindah lagi ke rumah kamu" Ujar Shani membuat Ara mendongak lalu mengangguk atas pertanyaan Shani. "Tahu, kadang kamu ditemanin Senja kan kalau dia malas pulang kerumah dari rumah sakit"

Shani mengangguk membenarkan, bahkan Dokter itu sangat jarang pulang kerumah nya sendiri dan memilih tidur dirumah Ara karena jarak rumah sakit dengan rumah Ara cukup dekat dibanding dengan rumah nya

"Kamu juga tahu ga kalau kalian tidur dirumah aku itu ga gratis?" Tanya Ara balik yang seketika membuat senyum Shani luntur

"Maksudnya gimana, bayar gitu?"

"Iya kamu sama Senja tinggal disana itu ga gratis, lima puluh juta per bulan uang sewa nya dan selama satu tahun kalian tinggal disana dibayar oleh Senja" Ara menahan senyum melihat raut wajah terkejut Shani mendengar nominal uang yang ternyata ia sewakan, mana mungkin Dokter spesialis di usia muda itu mau membayar uang sewa dengan Ara karena memang tidak Ara sewakan hanya ingin mengerjai Shani, yang ada selama ini Senja yang selalu memprorotin dirinya setiap berkunjung ke LA.

"Beneran Ra?" Tanya Shani serius menatap Ara memastikan siapa tahu Ara sedang bercanda

Ara mengangguk yakin "iya dong, kamu kaya ga tau aku aja. Didunia ini mana ada yang gratis"

Shani terdiam mendengar hal itu, ia lupa jika didepan nya saat ini masi tetap Ara yang dulu, masi jiwa jiwa pengusaha yang tak mau rugi sepeserpun dan ucapan Ara tadi mengingatkan Shani dimana pertemuan pertamanya dengan Ara di kedai, dimana barista barbar itu meminta uang denda dengan dirinya karena ia terlalu lama berada di kedai yang sudah melewati jam operasional kedai, ia masi ingat jelas Ara mengikutinya dari belakang hanya karena ia tak mau membayar uang denda.

"Nanti aku omongin ini sama Senja, aku ganti uang dia" Shani menghela nafas membuat Ara mengulum senyum melihat hal itu

"Ga usah, uang lima puluh juta per bulan itu dikit bagi Senja yang gaji nya besar" Kekeh Ara

Barista & Idol 2 (Shanra)Where stories live. Discover now