☕☕
Senyum manis tak pernah luntur dari bibir gadis yang sedari beberapa jam yang lalu duduk di depan laptop dan mesin printer di hadapa nya. Siapa lagi jika bukan Shani, gadis yang memiliki senyum manis hingga membentuk lesung pipi itu sibuk mencetak beberapa foto yang memang sudah ia siapkan di dalam laptop milik nya.
Di samping kiri idol cadel itu sudah banyak sekali hasil cetakan photo yang ia print dengan ukuran kecil sampai sedang, bahkan jika di hitung sudah ratusan yang sudah di cetak oleh Shani, bagimana tidak idol cadel itu sudah duduk manis dan melakukan itu dari beberapa jam yanng lalu.
Clekk...
Suara pintu yang tiba tiba di buka membuat Shani sempat terkejut, ia memberi senyum pada Senja yang berdiri di ambang pintu, sang pelaku yang membuka pintu tiba tiba
"Ternyata disini pantas aku cari di kamar ga ada" Senja menatap Shani yang berkutat dengan Laptop dan mesin printer. "Cici lagi ngapain? Lagi cetak foto? Kenapa ga di percetakan aja?" Tanya Senja ketika melihat satu dus kertas foto di sisi kanan Shani.
Melihat Senja yang berjalan mendekati nya membuat Shani dengan panik menduduki semua hasil foto yang belum sempat ia potong sesuai ukuran yang sudah di cetak agar Senja tak melihat.
"Jangan mendekat!"
Senja seketika menghentikan langkah mendengar hal itu, ia menatap Shani bingung. "Kenapa?"
"Kamu mau ngapain ke sini?" Shani balik bertanya
"Aku mau ngajak Cici makan malam di bawah, makanan udah di siapin sama mba ada ka Mira juga yang kebetulan datang" Jelas Senja meski bingung.
Shani mengangguk mengerti "bentar lagi aku nyusul, kamu ke bawah duluan aja"
"Cici lagi buat apa? Perlu bantuan aku ga aku siap bantu" Senja masi berusaha tau apa yang di tutupi
Shani sontak menggeleng. "Makasih tapi kaya nya ga perlu"
"Sana keluar duluan" lanjut Shani melihat Senja masi belum beranjak
Senja tersenyum tipi melihat di ujung kaki Shani terlihat sedikit photo Ara dan Shani yang berukuran 5x7 yang berusaha di tutupi. Shani mengikuti arah pandang mata Senja menatap, semburan merah tiba tiba muncul di kedua pipi idol cadel itu.
"Sweet banget sih ci, tapi di lanjutin lagi nanti ngeprint nya ya" Senja langsung keluar dari dalam ruangan yang tak di isi oleh apa apa, tak ingin meggoda lebih jauh idol cadel yang kembali kasmaran itu.
Shani menghembus nafas kasar mengeluarkan photo yang ia duduki, kan malu Shani jika dilihat oleh Senja bahwa dia sedang mencetak foto dirinya berdua dengan Ara sedari awal mereka bertemu, hal ini ia lakukan sebagai penyambutan Ara datang kerumah lagi, hitung hitung sebagai hadiah photo photo yang akan ia tempelkan di karton berukuran besar lalu akan ia tempelkan di dinding ruangan ini.
Saat Shani turun untuk makan malam dirinya sudah disambut oleh Senja dan Mira yang sudah menunggu kedatangan Shani.
"Loh ada Mira" Shani menarik kursi di samping Senja untuk ia duduk, sepertinya ia tak begitu mendengarkan apa yang Senja katakan tadi di atas.
Mira mengangguk kecil. "Tadi kesini buat panasin si white eh di paksa ikut makan malam sama Senja" Jelas Mira melirik Senja di akhir kalimat.
Senja menyipitkan mata nya mendengar hal itu, perasaan ia tak mengajak ataupun memaksa Mira untuk ikut makan malam.
"Oh iya mba Ni sama paman Ang kemana kok ga ikut makan bareng kita" Shani mengedarkan mata nya kesepenjuru ruangan mencari keberadaan dua orang yang dikirim Mama nya dari jogja, meski permintaan nya untuk mengirim dua mba tak di kabulkan namun Mommy dan Daddy nya malah mengirim kembali paman Ang yang sempat ia minta untuk kembali bekerja dengan Daddy nya saja di Jogja.