☕☕
Fiony melepaskan Ara dari hidupnya agar Ara bisa mendapatkan kebahagiaan yang dia mau, mungkin Fiony tidak menjelaskan bagaimana isi hati nya saat meminta Ara untuk kembali dengan Shani, sebab hal itu pasti akan memberatkan langkah Ara untuk kembali pada Shani, tapi semoga saja Ara dapat merasakan hangatnya doa doa yang Fiony panjatkan untuk Ara.
Fiony memberi iklas nya, agar lebih mudah perjalanan Ara.
"Sedari tadi kau menghapal judul lagu tapi tak hapal hapal" Al menggeram frustasi sudah satu jam dia membantu Ara menghapal satu lagu, tapi lirik nya saja Ara tak hapal.
Ara tersentak
"Yaa bagaiaman bisa menghapal dengan mudah jika judul nya saja sudah sepanjang ini, sudah pantas di buatkan lagu" Ara berdecak kesal merebut HP dari tangan Al lalu membaca judul lagu yang akan ia hapal dengan keras keras. "Kesimpulan yang sedikit membuatku malu setelah beberapa hari berpikir berubah seperti apakah hubungan kita jika dijalan penuh pohon rindang kukatakan indahnya senyum manismu dalam mataku" Ara menghela nafas kasar setelah mengatakan satu kalimat judul lagu dengan sekali tarikan nafas.
Al tiba tiba merebut kembali handphone Ara. "Ayo coba lagi lirik lagu nya, jika lirik lagu nya sudah pasti kau hapal dong. Kita sudah satu jam menghapal ini. Masa lagu mantan kekasih mu saja kau tak tau"
"Hapal dong.... Indah nya senyum manismu dalam mimpiku... Selalu di situasi yang sama.. Na na naa na naa na"
Melihat adiknya hapal hanya sebatas itu dengan prustasinya Al membanting pelan hanphone Ara ke tempat tidur. "Yaaa! Kau hanya hapal sebatas itu"
Ara meringis melihat Al murka. "Ya mau bagaimana lagi, daya ingat ku kan memang tidak kuat, aku memang susah menghapal"
"Apa modal mu ingin menikahi Shani lagu milik grub nya saja kau tak hapal bri bri" Al berdecak pelan. "Jangan bilang lagu yang pernah kau bantu tulis lirik nya juga tak hapal"
"Oh Rapsodi?" Tanya Ara.
"Ya itu mungkin, hapal tidak?" Tanya Al balik yang mendapat cengiran dan gelengan dari Ara membuat Al benar benar berteriak prustasi sambil berteriak apa saja yang kau ingat di dunia ini pada Ara.
Hening
Ara yang takut takut bersuara akan membuat Al kembali murka memilih hanya diam saja, Ara berdehem ketika Al menatap dirinya lekat.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Tanya Ara bingung.
"Memang kau yakin Shani menerima lamaran mu?. Kita akan berangkat ke Indonesia besok loh bri jika hasil lab kesehatan mu keluar besok itu baik"
Ara terdiam mendengarnya.
"Kau jangan terlalu percaya diri dulu hanya karena Shani mencintaimu, bisa jadi dia belum ingin menikah dan masi ingin menjadi idol" Lanjut Al lagi. "Memang benar kau sudah memabahas niat baik mu ini kepada orang tua Shani disana, tapi jika anak nya tidak mau bagaimana?"
Ucapan Al berhasil membuat Ara terdiam seribu bahasa. Benar adanya apa yang dikatakan oleh Al, belum tentu Shani mau diajak menikah dalam waktu cepat, nanti sia sia saja dia datang ke Indonesia untuk melamar Shani tapi ternyata di tolak oleh idol cadel itu.
"Coba kutanya Shani dulu ya" Ara bergerak ingin mengambil hanphone untuk menelpon Shani
"Memang kau akan bertanya bagaimana, bertanya pada dirinya seperti Shani lusa aku akan ke Indonesia melamar mu, kau mau tidak menikah dengan ku, di mana letak suprise nya lagi jika kau bertanya seperti itu"
Ara berdecak kesal, belum sempat ia menelpon nomor Shani orang yang akan di telpon sudah terlebih dahulu menelpon Ara membuat Al dan Ara saling pandang.