Happy reading, sorry if there are typos
Don't forget votmen!Sebelum mulai gue cuma ngasih tau kalau cerita ini pernah gue up tapi gue unpub karena kurang pede dan setelah berbulan-bulan terbengkalai akhirnya gue memutuskan untuk mencoba meneruskan cerita ini lagi dan semoga tidak berhenti ditengah jalan. Cerita nya juga udah gue revisi dan rombak 95% beda dari yang awal tapi untuk alur tetap sama!
Note: lebih baik menggunakan font berukuran kecil!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Pada hari Senin, seorang cowok terlihat duduk bersila di atas tempat tidur. Namanya Leovan, dia akan bersekolah, setelah seminggu menjalani MPLS dan itu sangat melelahkan bagi orang pemalas seperti dia.
Mau tidak mau Leovan harus tetap berangkat sekolah, apalagi dia sangat ingin bertemu dengan gebetannya. Saat di hari ketiga MPLS, Leovan tidak sengaja bertemu dengan kakak kelas tampan dan tanpa mengetahui siapa orang tersebut, Leovan langsung menyukainya dan menjadikanya CRUSH.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut Leovan harus melawan rasa malasnya. Tanpa basa-basi ia turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar mandi, memulai ritual yang selalu dilakukan setiap pagi namun tidak diperuntukkan bagi orang yang jarang mandi pagi.
Setelah semuanya selesai, Leovan segera turun ke lantai satu. Dari atas tangga Leovan hanya melihat ibunya yang sedang merapikan peralatan makan dan tidak melihat ayah serta kakak laki-lakinya. Karena merasa tidak penting, Leovan segera turun dan menghampiri meja makan.
"Pagi, wahai Baginda Ratu," sapa Leovan membungkuk, setelah itu tertawa pelan sambil berlari kecil menuju kursi kosong kemudian mendudukinya. Wanita yang berada di depan Leovan hanya bisa menggeleng pelan sambil terus membereskan piring-piring kotor, agaknya Leovan sudah ditinggal sarapan.
Leovan mengambil gelas berisi susu kemudian menenggaknya. "Lah, Ayah sama Abang kemana?" Tanya Leovan setelah meminum susunya, tak lupa meletakan kembali di atas meja.
"Udah berangkat," balas Mamanya yang bernama Shani.
"Pagi banget."
"Siapa suruh tidur kaya orang simulasi mati," sahut Shani tanpa menatap Leovan. Sekarang tangannya beralih mengelap meja, piring-piring kotor sudah diambil alih oleh ART nya.
Leovan yang mendengar itu mengelus dada sambil menggeleng pelan. "Sembarangan banget Mama kalau ngomong," balasnya.
Setelah Selesai Shani duduk berhadapan dengan Leovan, tangannya bergerak mengambil buah-buahan yang sudah dipotong kecil-kecil kemudian memasukkannya ke dalam mulut. "Udah, Kamu itu banyak omong. Mau sarapan apa enggak?" tanya Shani setelah itu lanjut mengunyah buah yang masih berada di dalam mulutnya.
Leovan menggeleng. "Nggak, males. Takut kebelet berak," balasnya.
"Tapi sebagai gantinya, bawain Leovan bekal," pinta Leovan nyengir kuda. Shani pun menatap heran, tumben sekali anak bungsunya ingin membawa bekal. Biasanya bila dibawain tidak pernah dimakan emang bener-bener anak durhaka.
"Tumben."
"Pengen hemat aja."
Shani menggelengkan kepala pelan, kedua kakinya melangkah menuju lemari yang terdapat laci-laci kecil untuk mengambil wadah bekal, setelah itu kembali lagi kemeja maka guna menyiapkan apa yang Leovan minta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awestruck
RandomWahai para fujo dan fudan bacalah mahakarya gue yang ambaradul ini, gue persilahkan dengan senang hati, jikalau tidak suka bxb mohon bisa minggat dari lapak ini! Sinopsis: Menceritakan kisah anak bernama Leovans yang mendadak terpesona akan ketampan...