Happy reading, sorry if there are typos
Don't forget votmen!
^^Jadi gusy, cerita ini emang banyak narasi. Tapi narasi itu berupa penjelasan jadi sedikit penting dan gua harap kalian baca narasinya. Karena sudah gua jelaskan melalui narasi jadi gua gak harus ngejelasin lewat dialong antartokoh. Kalau lewat dialong antartokoh gua nya malah bingung, kan harus banget nih setiap tokoh berbicara jadi gua bingung ngebaginya, kayak yang ini nanti bicara ini, yang ini ngejawab, yang ini ngejelasin lagi, yang ini nanti gini gini kan ribett!!
Jadi mohon maaf kalau narasi panjang, buat kalian yang gak suka but it's okay kalian bisa kok tinggalin lapak ini karena gua pengen yang baca cerita ini bener-bener suka dan menerima kelebihan serta kekurangnya bukan karena penasaran doang yang membuat kalian suka skip skip baca narasi.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Horee, Evando punya boti, puya boti, kagak bakal jomblo lagi. Bisa lupain masa lalunya, uwasek," racau Alvin girang sambil melompat-lompat kecil, senyuman lebar tercetak jelas di wajahnya. "Gavin lo seneng gak? temen kita bakal punya pacar?" tanya Alvin antusias
Gavin yang berdiri di samping Alvin mengangguk semangat. "Seneng banget goblok, kita bakal ngeliat kebucinan Evando lagi," balasnya tak kalah senang.
Alvin berteriak kemudian mereka berpelukan ala teletubbies sambil berputar-putar pelan. Sedangkan Evando? dirinya menatap jengah kepada pasusu di depannya ini. Yap, mereka berdua melakukan itu langsung di depan Evando, dimana ia duduk di sofa yang depannya terdapat meja bundar.
Sungguh amat heran dengan kedua sahabatnya malah kegirangan sendiri padahal dirinya lah yang didekati boti bahkan sampai terang-terangan menyatakan perasaanya, Evando malu, takut jika kejadian tadi sampai ke telinga guru bk dan luar sekolah.
Evando sudah terbiasa melihat kerandoman Gavin dan Alvin, karena persahabatan mereka sudah terjalin sejak kelas 1 SMP, pertemuan di masa itu membuat tali persahabatan sampai saat ini. Jika Gavin dan Alvin tidak memaksa kedua orang tuanya agar bersekolah disini pasti mereka sudah terpisah. Sialnya lagi mereka satu kelas , Evando fine fine aja walaupun terbesit rasa bosan melihat wajah Gavin dan Alvin.
"Gak waras lo pada, kalian kenapa sih?" tanya Evando menatap heran.
Kedua pasusu itu saling melepas pelukannya. "Yaelah, pake ditanya. Kita itu gak mau lo terus-terusan terjebak sama masa lalu lo," jelas Gavin. Alvin mengangguk beberapa kali.
"Sudah dua tahun lalu kita gak liat kebucian lo yang posesif banget sama botinya, tapi sayang malah di campakkan." Alvin tertawa keras membuat Evando menghela nafas lelah akan ejekan yang selalu dilontarkannya.
Memang benar adanya yang diucapkan mereka, bahwa mereka tidak mau Evando terus-terusan menunggu masa lalunya dan menginginkan Evando memiliki kekasih baru agar hatinya memiliki warna setelah dibuat gelap oleh mantan kekasihnya dulu. Dan mereka berdua juga menginginkan masa-masa Evando bucin, karena dulu saat menginjak kelas 2 SMP Evando memiliki pacar yang setiap harinya bucin di depan mereka.
Namun, setelah hubungannya terjalin lama dipertengahan kelas 3 hubungan itu berakhir kandas ketika sebuah rahasia besar terbongkar, terpaksa Evando harus memutuskan pacarnya karena desakan dari Alvin dan Gavin. Setelah hubungan itu berakhir keduanya tidak lagi melihat wajah ceria Evando dan kebucinanya.
Karena sudah terbiasa akan kebucinan itu, Gavin serta Alvin menginginkan momen itu kembali, karena itu lah mereka terlihat bahagia ketika ada seorang boti mengejar Evando.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awestruck
RandomWahai para fujo dan fudan bacalah mahakarya gue yang ambaradul ini, gue persilahkan dengan senang hati, jikalau tidak suka bxb mohon bisa minggat dari lapak ini! Sinopsis: Menceritakan kisah anak bernama Leovans yang mendadak terpesona akan ketampan...