Minggu hari yang cerah, dimana hari itu juga bertepatan dengan hari ulang tahun dirinya. Sedari beberapa minggu yang lalu, Gunwook sudah mempersiapkan segala hal untuk merayakan hari ulang tahunnya itu. Misalnya seperti memesan tempat di sebuah restoran yang cukup mahal, dan lainnya. Tentu saja ia akan merayakan hari ulang tahunnya yang indah itu bersama dengan Seungeon, sang pujaan hati.
Kali ini, sebetulnya ia bisa saja merayakan ulang tahunnya itu bersama dengan keluarga dan teman-temannya, dimana hal itu sangat sering dilakukan olehnya setiap tahun. Namun, tahun ini Gunwook memutuskan untuk merayakannya dengan Seungeon. Ini juga merupakan pertama kalinya bagi Gunwook untuk merayakan ulang tahun bersama dengan Seungeon (dikarenakan Gunwook dan Seungeon 'jadian' setelah tanggal ulang tahun Gunwook).
"Jadi kau benar-benar ingin merayakan bersama Seungeon?" Tanya Ricky kepadanya. Pada saat itu, Gunwook dan Ricky pergi makan siang bersama setelah berbelanja (Ricky menghadiahkan Gunwook berupa barang apapun yang ia mau, maka nya mereka berdua pergi bersama). "Bukannya kau dan dia sedang bertengkar?" "Hm, bagaimana caraku untuk menjelaskan kepada hyung...." Gumam Gunwook bingung.
Sebetulnya, hubungan antara Gunwook dan Seungeon sedang buruk. Dimana Seungeon tiba-tiba menghilang disaat Gunwook membutuhkannya. Meskipun begitu, Gunwook juga memahami hal tersebut dikarenakan hubungannya dan Seungeon itu masih rahasia (mereka memilih untuk backstreet dikarenakan berbagai hal, salah satunya adalah Seungeon tidak ingin kedua orang tua nya tahu).
"Aku bakal berbicara dengannya nanti malam. Aku juga sudah menghubunginya kemarin, hyung." Ucap Gunwook sambil mengunyah daging steak yang barusan ia potong kecil-kecil. "Mungkin aku bakal menjemputnya." "Benarkah? Kalau begitu, setelah ini kita langsung pulang saja." Jawab Ricky. Tahu begitu ia tidak membawa Gunwook memutari mall sebelum makan siang (makan sore lebih tepatnya).
"Kuharap dia benar-benar datang, nanti. Entah mengapa aku berfirasat buruk mengenai malam ini." Lanjut Ricky. "Hyung, aku sebetulnya masih merasa resah akan hubunganku dan Seungeon hyung akhir-akhir ini." Keluh Gunwook. "Eung? Kenapa? Masih masalah sebelumnya?" "Bukan, bukan itu." Geleng Gunwook kepada Ricky.
Setelahnya, Gunwook pun mulai bercerita mengenai masalahnya. Akhir-akhir ini, Gunwook merasa seperti Seungeon mulai menjauhi dirinya. Meskipun Seungeon selalu memberi alasan 'sibuk-menghadapi-perkuliahan', namun Gunwook merasa bahwa alasan-alasan yang dibuat oleh Seungeon terlalu 'klise' dan semakin membuat dirinya curiga.
"Aku jadi galau hyung~" Ujarnya kembali kepada Ricky. Gunwook benar-benar bingung harus bagaimana. Ricky pun mulai memutar otaknya untuk menjawab perkataan dari Gunwook.
"Kurasa tidak ada salahnya kau dan Seungeon membicarakan hal ini terlebih dahulu setelah makan malam nanti." Jawab Ricky. "Dan aku masih bisa membantu mu, jika kau mau. Lagipula aku bakal bertemu dengan Seungeon besok. Bagaimana?" Tanyanya sembari menatap Gunwook. Dengan segera Gunwook pun mengangguk setuju. Semoga saja acara malam ini berjalan dengan lancar, batin Gunwook.
KAMU SEDANG MEMBACA
"C'est La Vie!"
Fanfiction[4th MINIBOOK] Gunwook tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Apakah ia memilih untuk terus bersama dengan Seungeon meskipun terus tersakiti? Atau memilih untuk meninggalkan Seungeon beserta 'sejuta' kenangan indah? 🌟 95% Baku 🌟 ZB1 things 🌟 Ini...