Semakin hari, hubungan antara Seungeon dan Gunwook semakin memburuk. Terlebih lagi dengan Seungeon yang hilang tiba-tiba, membuat Gunwook semakin khawatir dengan keadaan kekasihnya itu.
"Hyung~ Aku rindu Seungeon hyung~" Kata Gunwook melalui panggilan suara kepada Gyuvin. "Gunwook? Ya. Kau pergi minum-minum lagi?" Kesal Gyuvin sesaat setelah mendengar suara adiknya itu. Semenjak hubungan antara mereka berdua semakin memburuk, Gunwook sering pergi minum-minum sendiri di bar tanpa sepengetahuan Gyuvin.
Disclaimer: Dalam rentang waktu mini book ini, Gunwook sudah cukup umur untuk meminum alkohol.
"Aniya hyung~ Aku hanya pergi keluar saja. Suasana malam ini sangat indah~" Ucapnya pelan, dan setelah itu dapat didengar suara tertawa dari asal suara Gunwook. "Ck. Kau ini. Pergi sama siapa? Ricky?" "Enggak~ aku dengan teman kuliah aku." Jawab Gunwook sambil tertawa. Dan setelah itu, ia tiba-tiba menangis sembari terus mengucapkan 'aku-rindu-Seungeon-hyung'.
Tanpa berpikir panjang, Gyuvin segera pergi menuju ke bar dimana Gunwook berada. Gyuvin tentunya sudah mengetahui dimana adiknya itu berada dikarenakan ia sebelumnya sudah memasang GPS di ponsel adiknya itu.
"Gunwook!" Seru Gyuvin ketika ia sedang melihat adiknya yang sedang duduk sambil terus meminum Whiskey yang ia pesan bersama teman-temannya. "Oh, hyung-ie~ Datang juga-" "Ikut aku. Cepat." Potong Gyuvin sembari menarik tangan adiknya untuk keluar dari bar itu dan langsung membawanya masuk ke dalam mobil.
Disepanjang perjalanan, Gyuvin berkali-kali memarahi Gunwook yang kini sedang terduduk lemas disebabkan terlalu mabuk. Bahkan, bau rokok dan alkohol kini sudah tercium dengan sangat kuat dari tubuh adiknya itu.
"Kau merokok? Sudah aku bilang untuk tidak merokok! Itu tidak baik untuk kesehatanmu." Kesal Gyuvin. "Tidak, tidak~ Hanya temanku saja." Jawab Gunwook sambil menggelengkan kepala nya. Meskipun Gunwook menjawab begitu, Gyuvin bukanlah seseorang yang bisa dibohongi begitu saja.
"Dasar. Hanya masalah Seungeon saja kau sudah hampir gila seperti ini." Kesal Gyuvin. Ia sejujurnya sangat marah setelah mengetahui bahwa adiknya kini sudah terlalu 'bebas'. Sering-sering minum, dan bahkan sudah di tahap merokok? Mulai sekarang, ia bakal terus mengawasi teman-teman Gunwook.
Sesampainya di rumah, dan untungnya semua orang juga sudah tertidur, Gyuvin pun membopong Gunwook berjalan masuk ke dalam kamar nya. Saat itu, Gunwook sudah tertidur dengan sangat pulas. Ia juga langsung mengganti seluruh pakaian Gunwook dan langsung mencuci pakaian itu pada saat itu juga. Akan sangat bahaya jika seandainya kedua orang tua nya mencium bau rokok di kamar Gunwook nanti.
Dan setelah meletakkan pakaian yang basah itu ke dalam dryer, Gyuvin pun berjalan ke dalam kamar Gunwook untuk memastikan bahwa adiknya itu sudah tertidur. Setelahnya, ia pun kembali ke laundry room untuk menunggu pakaian Gunwook. Untunglah, besok ia tidak memiliki kelas pagi. Sehingga semalaman penuh ia harus mengurusi adiknya itu.
Dari dalam hati nya, Gyuvin benar-benar merasa sangat marah kepada Seungeon dan Gunwook. Selain dengan masalah yang dialami oleh Gunwook, ia merasa sangat kesal dengan Seungeon akibat dengan dirinya yang seolah-olah mempermainkan perasaan adiknya itu. Terlebih lagi dengan Seungeon yang sering menghilang membuatnya semakin kesal.
Hal yang tak diketahui oleh Gunwook adalah Seungeon tidaklah 'menghilang' begitu saja. Ia masih ada di Seoul, hanya saja ia ingin menghindari Gunwook disebabkan dengan masalah yang mereka berdua alami. Gyuvin sebetulnya tidak tahu secara pasti apakah masalah yang dialami oleh mereka berdua, namun Gyuvin rasa tidak seharusnya Seungeon mendiamkan dan menjauh dari Gunwook seperti ini. Dan ia juga merasa bersalah karena sudah berbohong kepada Gunwook mengenai ketidaktahuannya akan keberadaan Seungeon.
Dan melihat kondisi adiknya yang semakin memburuk seperti itu membuat Gyuvin ingin menangis saja.
Dan sepertinya, sudah seharunya nagi Gyuvin untuk turun tangan langsung dalam masalah ini demi adiknya.
"Gyuvin!" Seru Ricky sambil melambaikan tangannya disaat ia bertemu dengan Gyuvin. Disamping Ricky, ada Seungeon yang sedang duduk dan ikut menyapa Gyuvin. Tanpa diduga, tiba-tiba Gyuvin langsung menarik kerah baju Seungeon dan mendorongnya keras hingga Seungeon tersandar di dinding belakangnya.
"Kau benar-benar dalam masalah besar kali ini, Yoo Seungeon." "Ya. Ada apa ini?" Kaget Ricky. Begitupun dengan Seungeon yang hanya bisa terdiam. "Berani nya kau merusak adikku hingga ia menjadi seperti ini?!" "Woah, chill bro. Dia-" "Shen Quanrui. Diam." Ucap Gyuvin dingin sambil menatap tajam Ricky. Melihat hal itu, Ricky pun langsung diam dan mengangkat kedua tangannya, seakan-akan ia tak ingin ikut campur dalam masalah itu.
"A-ada apa-" "Jangan berpura-pura kau tidak tahu apa yang aku bicarakan." Lanjut Gyuvin memotong perkataan Seungeon. "Segera selesaikan masalah diantara kalian berdua! Tidak sadarkah kau sudah membuat Gunwook hampir 'hancur' dengan perbuatanmu?!" "B-baiklah, le-lepaskan. Aku bisa jelaskan dulu." Ujar Seungeon. Setelahnya, Gyuvin pun melepas cengkeramannya dari kerah Seungeon dan langsung mendorongnya duduk di kursi sebelumnya.
Setelahnya, Seungeon pun mulai menjelaskan awal mula masalah diantara dirinya dan Gunwook. Sementara itu, Gyuvin mencoba menyimak dengan kepala dingin. Ia sejujurnya tidak ingin terlalu emosi pada pagi itu, namun setelah melihat Seungeon tadi memang membuatnya menjadi naik pitam.
Pada inti nya, memang ada kesalahpahaman antara Seungeon dan Gunwook. Dimana Seungeon salah mengira bahwa Gunwook sudah berselingkuh darinya, dan dari sana lah mereka selalu bertengkar. Hingga pada akhirnya, Seungeon melalukan silent treatment kepada Gunwook dan berakhir dengan ia yang mulai menaruh hati kepada sepupu nya sendiri, Yunseo. Seungeon beralasan bahwa ia ingin 'membalas dendam' atas perselingkuhan Gunwook yang belum terbukti benar.
Dan selama itu juga lah, Gyuvin berusaha untuk membela Gunwook berbekal dengan apa yang ia ketahui. Meskipun mereka berdua sempat kembali bertengkar dikarenakan masalah itu, untunglah Ricky mampu merelai kedua temannya itu.
"A-aku rasa sepertinya kita harus membawa Gunwook. Hanya ini satu-satu nya cara agar permasalahan ini selesai." Ujar Ricky. "Seungeon, kumohon, kali ini kau harus benar-benar bertemu dengannya." Lanjutnya. Mendengar hal itu, Seungeon pun kembali terdiam. Ia masih terus menyeka air mata nya sambil terus memikirkan apakah ia harus bertemu dengan Gunwook untuk menyelesaikan masalah yang mereka berdua alami sekarang.
"Baiklah. Aku bakal bertemu dengannya besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
"C'est La Vie!"
Hayran Kurgu[4th MINIBOOK] Gunwook tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Apakah ia memilih untuk terus bersama dengan Seungeon meskipun terus tersakiti? Atau memilih untuk meninggalkan Seungeon beserta 'sejuta' kenangan indah? 🌟 95% Baku 🌟 ZB1 things 🌟 Ini...