Awal Mula

123 6 0
                                    

"Selamat ulang tahun, Yujin-ie!"

Ucapan itu disertai dengan sorakan gembira dari seluruh orang dan confetti yang berjatuhan. Tepat pada hari itu, Yujin kini sudah bertambah umur. Dalam rangka merayakan acara ulang tahun nya itu, kedua orang tua nya merayakan di sebuah restoran mewah yang mereka pesan khusus untuk acara itu. Dengan dihadiri oleh seluruh teman-teman Yujin. Termasuk beberapa teman-teman dari orang tua nya, seperti Hanbin dan juga Taerae.

Meskipun acara itu terkesan mewah dan ramai, namun Yujin hanya bisa diam saja, merasakan sesuatu yang kurang. Ia tentunya amat sangat merindukan kedua hyung nya, yang kini masih berada di luar negeri untuk mengikuti pertukaran mahasiswa.

"Yujin-ie! Saengil Chukkae!" Seru Ricky sambil tersenyum kearah Yujin. "A-ah ne, hyung. Gomawo." Jawab Yujin sambil tersenyum. Ia agak terkejut ketika Ricky tiba-tiba datang ke arah nya, dengan membawa sebuah kotak besar.

"Oh, Ricky! Kamu dari mana saja?" Tanya Matthew kepada Ricky. "Aku tadi mengambil kotak ini dulu di rumah temanku. Maaf jika aku datang telat, eommonim." Jawab Ricky sopan. Memang, pada malam itu Ricky datang agak telat.

"Oh, iya. Yujin, ini ada titipan hadiah dari kedua hyung kamu. Mereka berdua menitipkan box ini kepadaku." Lanjut Ricky sembari memberikan kotak itu kepada Yujin. Ukurannya memang besar, bahkan Yujin sedikit kesusahan ketika membawanya.

"G-gomawo, hyung. Ini apa?" Heran Yujin. Berat sekali, batinnya. Apakah ini berisi barang-barang yang berat, seperti sepatu?

"Buka saja nanti, ketika kamu sudah pulang." Kata Ricky sambil tersenyum. "Gyuvin yang bilang seperti itu kepadaku." "Baiklah, hyung. Terima kasih banyak." Ujar Yujin pelan sembari mengangguk. Meskipun ia sangat penasaran dengan hadiah dari Gunwook dan Gyuvin, Yujin pun memutuskan untuk menyimpan rasa penasarannya itu dan kembali fokus dalam acara ulang tahun nya itu.

 Meskipun ia sangat penasaran dengan hadiah dari Gunwook dan Gyuvin, Yujin pun memutuskan untuk menyimpan rasa penasarannya itu dan kembali fokus dalam acara ulang tahun nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah, Yujin pun langsung membawa beberapa hadiah yang ia dapat ke dalam kamar nya. Ada banyak sekali hadiah yang ia dapatkan, dalam beragam bentuk pula. Bahkan hadiah-hadiah yang diterima oleh Yujin tidak bisa masuk semua ke dalam kamarnya (dikarenakan kamar Yujin memang kecil), sehingga ia mulai memilih-milih beberapa hadiah besar yang nantinya ia taruh di kamar Gyuvin (dikarenakan kamar Gyuvin cukup luas), dan mengambil hadiah-hadiah kecil untuk ia buka sekarang di dalam kamarnya.

Hadiah-hadiah yang Yujin dapatkan pun ada berbagai jenis, dimulai dari barang-barang yang normal, misalnya seperti peralatan sekolah dan juga makanan ringan. Hingga hadiah 'unik' seperti alat pembersih sepatu dan juga benih tanaman praktis (Yujin bahkan tidak tahu mengapa ia mendapat hadiah benih tanaman itu).

Setelah membuka semua hadiah-hadiah kecil itu, Yujin kemudian teringat dengan hadiah dari kedua hyung nya. Dengan segera Yujin pun berlari ke dalam kamar Gyuvin untuk mencari dan mengambil kotak besar itu.

"Yujin? Belum tidur, nak?" Heran Jiwoong ketika ia melihat Yujin yang sedang mencari-cari hadiah dari kedua hyung nya tadi. "Belum, aku masih membuka-buka hadiah." Jawab Yujin, tanpa melihat ke arah appa nya. "Hm, oke. Jangan terlalu larut malam tidur nya, besok kamu sekolah." Angguk Jiwoong. Setelahnya, ia pun langsung meninggalkan Yujin.

Setelah mendapatkan kotak hadiah yang ia cari sebelumnya, Yujin pun langsung membawanya ke dalam kamar dan membuka nya. Ketika di buka, Yujin mendapatkan empat kotak kecil yang berisi puzzle yang bergambar custom oleh Gyuvin dan Gunwook. Dan tidak lupa dengan surat ucapan selamat ulang tahun dari kedua hyung nya itu.

Penasaran, Yujin pun mulai membuka dan memasang puzzle itu satu per satu. Namun tepat ketika ia meraih salah satu kotak puzzle itu, Gyuvin menelponnya.

"Yujin-ie? Belum tidur?" Tanya Gyuvin langsung sesaat setelah Yujin menerima panggilan darinya. "Belum, hyung. Aku baru saja mandi." Ujar Yujin berbohong. Ia bahkan masih mengenakan kemeja putih dan celana hitam yang dipakainya ketika acara ulang tahunnya itu.

"Benarkah? Mandi semalam ini? Kalian semua baru pulang?" Heran Gyuvin. Setahu diri nya, kini di Seoul sudah menunjukkan pukul satu malam. Apakah acara ulang tahun Yujin selama dan semeriah itu? Gyuvin entah mengapa menjadi iri karena tidak bisa menghadiri acara itu secara langsung.

"Aniya, sudah dari tadi. Aku saja yang baru mandi. Hyung sedang apa?" Jawab Yujin kepada Gyuvin. "Oh, aku sedang di kamarku, sedang belajar. Besok aku bakal ada kegiatan praktik." Kata Gyuvin.

"Omong-omong, kamu sudah buka hadiah dariku dan Gunwook?" "Aku sedang membuka hadiah dari hyung sekarang. Kotak puzzle?" Tanya Yujin kembali. "Iya, lebih tepatnya itu adalah custom puzzle. Gambar yang ada di puzzle itu kami custom sendiri, kamu bakal tahu setelah kamu pasang satu-persatu." Jelas Gyuvin. "Dan, ey, Yujin. Ada satu peraturan yang harus kamu ikuti sebelum merangkai puzzle-puzzle itu." "Aturan?" Bingung Yujin. Aneh sekali, pikirnya. Mengapa harus ada peraturan-peraturan segala?

"Ikuti saja perkataanku." Jawab Gyuvin. "Peraturannya simple, kamu hanya harus membuka satu-persatu kotak puzzle itu selama rentang waktu beberapa hari. Terserah saja jika kamu ingin membukanya pada hari ini, lalu kamu membuka kotak lain pada empat hari selanjutnya. Pokoknya jangan dibuka semuanya secara bersamaan." Lanjut Gyuvin panjang lebar. Mendengar aturan itu, Yujin hanya menanggapinya dengan anggukan saja.

"Aku yakin kamu pasti suka dengan hadiah kami. Kamu tahu? Puzzle custom itu kami pesan jauh-jauh hari, bahkan ini menunggu dua minggu untuk membuat puzzle-puzzle itu." Lanjut Gyuvin kepada Yujin. "Lama sekali. Mengapa tidak pakai puzzle biasa saja?" Tanya Yujin bingung. "Ada deh." Singkat Gyuvin. "Kamu bakal tahu nanti. Alasan mengapa aku dan Gunwook lebih memilih custom puzzle daripada puzzle yang biasa." Ujar Gyuvin.

"Hm, baiklah. Mungkin bakal ku buka besok. Aku sudah mengantuk." "Oke aegi~ Jangan tidur terlalu larut malam. Anak bayi tidak boleh tidur semalam ini harusnya." Kata Gyuvin. "Iya, iya. Selamat malam hyung." Ucap Yujin dan langsung mematikan panggilannya dengan Gyuvin.

Tentunya Yujin tidak langsung tidur setelahnya. Ia cukup penasaran dengan puzzle itu. Dengan segera ia mulai membuka kotak puzzle pertama dan mulai memasangnya satu-persatu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

TO BE CONTINUE.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang