Akhir Cerita

52 4 0
                                    

Yujin pun tiba-tiba meneteskan air mata nya, yang sudah ia tahan sedari tadi. Perasaannya kini campur aduk setelah mendengarkan surat dari Gunwook untuknya.

Ia sangat terharu dengan isi surat Gunwook. Sangat panjang, memang. Namun yang membuat Yujin menjadi terharu dikarenakan orang yang menulis surat itu. Yang ia tahu, hyung nya itu (Gunwook) memanglah seseorang yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Sehingga menurut Yujin, membutuhkan effort yang besar bagi Gunwook untuk meluapkan isi hati nya ke dalam surat itu.

Ia di satu sisi merasa sedih, karena ia merayakan ulang tahun nya tidak bersama kedua hyung nya. Dan di satu sisi, ia sangat senang setelah tahu bahwa Gyuvin dan Gunwook masih peduli dan sayang dengan dirinya. Bahkan sampai memberikan hadiah dan surat juga, dimana pada tahun-tahun sebelumnya ia tidak pernah mendapatkan surat ucapan ulang tahun dari siapapun.

Tidak lupa juga dengan hadiah 'spesial' dari kedua orang tua nya, Yujin sebetulnya masih tidak menyangka bahwa ia bisa mendapatkan dua hadiah itu (sepatu sepak bola dan jaket putih) secepat ini.

Karena biasanya, setiap Yujin menginginkan sesuatu, maka ia akan menabung terlebih dahulu. Baik Matthew dan Jiwoong sama-sama mengajarkan bahwa mereka semua harus menabung terlebih dahulu sebelum membeli apapun yang mereka bertiga inginkan.

Dan setelahnya, Yujin pun mulai terlelap dalam tidurnya. Ia merasa sangat mengantuk, namun di sisi lain ia sangatlah senang dengan semua hadiah yang ia dapatkan dari keluarga nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

THE END.

Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang