[5th MINIBOOK]
Yujin mendapatkan hadiah ulang tahun berupa empat set puzzle dari kedua hyung nya. Terlihat seperti puzzle biasa, hingga Yujin selesai memasang puzzle-puzzle itu.
"We Always Love You, Kim Yujin."
🌟 95% Baku
🌟 ZB1 things
🌟 Ini adala...
"Apa ini..." Bingung Yujin sambil memasang satu per satu puzzle yang ada dihadapannya. Semua warna yang ada di puzzle-puzzle itu hanya berwarna putih, satu-satunya pembeda diantara potongan puzzle itu ialah garis-garis hitam yang sepertinya membentuk sesuatu. Dengan teliti Yujin merangkai puzzle itu, hingga membentuk sebuah gambar. Yujin segera mengenali gambar itu, dan pikirannya langsung flashback ke salah satu kenangan yang menurutnya indah bersama dengan Matthew, eomma nya.
. . .
"Eomma! Lihat itu." Seru Yujin sembari menunjuk kearah salah satu toko yang menjual berbagai pakaian musim dingin. Ketika ia dan Matthew sedang berjalan-jalan berdua, Yujin tiba-tiba melihat sebuah jaket tebal dan panjang yang menimbulkan kesan mewah. Belum lagi dengan warna putih bersih yang dimiliki oleh jaket itu membuat Yujin menjadi tertarik dan ingin melihatnya lebih dekat.
"Eum? Apa- Oh, Yujin-ie?" Kaget Matthew ketika tangannya ditarik secara tiba-tiba oleh Yujin menuju ke toko itu. "Kamu mau kemana?" "Kesana, eomma. Lihatlah jaket itu, terlihat bagus bukan?" Ujar Yujin sambil menunjuk jaket tadi. Memang bagus, menurut Matthew. Hanya saja karena melihat harga nya yang terlalu mahal membuat Matthew menjadi berpikir dua kali untuk membeli jaket itu.
"H-harganya... Mahal sekali." Gumam Matthew seraya menunjuk ke arah papan harga yang terpampang di depan jaket itu (jaket putih itu terpasang di manekin dan dijadikan sebagai pajangan didepan toko nya).
"Betul juga. Tapi, lihatlah bahannya. Terlihat tebal sekali." Ucap Yujin. Seolah-olah ia sedang membujuk Matthew untuk membelikan jaket itu untuknya, Yujin kembali 'merayu' eomma nya itu untuk masuk dan melihat jaket itu secara langsung. Namun tentunya, Matthew pun menolaknya dan tetap mengajak Yujin untuk pergi melanjutkan perjalanan mereka. Lagipula, uang Matthew sedang tidak cukup. Meskipun ia tahu bahwa Yujin sangat menginginkan jaket itu.
. . .
Dengan segera, Yujin pun langsung berlari menuju ke kamar Gyuvin untuk mengambil kotak hadiah dari eomma nya itu. Ia masih ingat dengan kotaknya, kotak itu berwarna hitam dengan pita putih, membuatnya terlihat sangat mewah. Setelah mengambil hadiah itu dan membawanya ke dalam kamar, Yujin langsung membuka kotak hadiah itu. Dan sesuai dugaannya, didalam kotak itu terdapat sebuah jaket tebal berwarna putih yang ia inginkan sebelumnya. Dan tidak lupa juga terdapat sebuah surat kecil di dalam kotak kado itu, sepertinya itu adalah tulisan dari Matthew untuk dirinya.
"To: Our beloved aegi, Yujin <3
Yujin-ie~ Selamat ulang tahun!
Eomma tahu kalau kamu sudah menginginkan jaket ini dari dulu, sehingga eomma langsung membelinya pada keesokan hari. Dan kamu benar, jaketnya tebal dan bahannya bagus sekali! Eomma bahkan membeli dua, satu untuk kamu dan satu lagi untuk eomma. Mungkin kita bisa memakai jaket ini bersama nanti.
Maafkan eomma jika hadiah pada tahun ini terkesan biasa saja, namun eomma harap kamu suka dengan jaket ini. Gunakan dengan sebaik mungkin, arra? I love you so much, baby <3
From love, Matthew Kim."
Dengan melihat surat itu, Yujin langsung tersenyum senang. Ia sejujurnya tidak menyangka bahwa ia akan kembali melihat jaket ini, mengingat dengan harganya yang cukup mahal dan saat ini Yujin sebetulnya juga sudah membeli jaket yang baru. Walau bagaimana pun, jaket putih pemberian dari eomma nya ini tentunya sangat bermakna baginya.
Yujin pun mulai berfikir, apakah seluruh puzzle pemberian dari kedua hyung nya itu memang berisi mengenai clue hadiah dari seluruh keluarganya? Ia pun menjadi bersemangat untuk membuka kotak puzzle lain pada keesokan hari nya. Lagipula, ia masih belum membuka hadiah dari appa nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yujin-ie?" Panggil Matthew pada keesokan paginya. Ketika ia sedang membuat sarapan pagi, ia terkejut ketika melihat Yujin keluar dengan berseragam lengkap serta dengan jaket putih yang dibeli oleh Matthew sebelumnya.
"Eomma! Terima kasih untuk hadiahnya, aku suka sekali." Senang Yujin sambil tetap tersenyum. Seketika Matthew pun tertawa ringan melihat Yujin yang begitu menggemaskan ketika memakai jaket itu. Meskipun ia mengetahui ukuran pakaian Yujin dan membeli jaket itu sesuai dengan ukuran tubuh Yujin, entah mengapa jaket itu malah terlihat kebesaran.
"Itu terlihat besar buat kamu, Yujin. Mau ganti? Seingat eomma, itu masih bisa diganti-" "Aniya, aniya. Tidak usah. Ini sudah pas bagi aku." Potong Yujin sembari menggeleng cepat. "Benarkah? Tidak kebesaran?" Tanya Matthew sekali lagi, dan langsung diangguki oleh Yujin.
"Baiklah kalau begitu." Angguk pelan Matthew. "Eomma senang kamu langsung suka dengan hadiah nya. Kamu tahu? Sebetulnya jaket itu merupakan last stock di toko itu. Untung saja mereka memiliki ukuran yang pas buat kamu, jadi nya eomma langsung beli saja." Jelas Matthew kepada Yujin. "Eomma bahkan membeli jaket dengan warna yang lain karena yang berwarna putih hanya tinggal satu saja." "Habis?" Heran Yujin. Seingatnya, ketika ia dan Matthew melihat jaket putih ini di toko, disana masih terlihat ada banyak jaket-jaket berwarna putih yang sama dengan yang dipakai olehnya sekarang. Dan sudah habis saja?
"Iya, sudah habis." Angguk Matthew lagi. "Jaket itu populer, kamu tahu? Bahkan ketika eomma dan Hao samchon pergi membelinya, hanya tersisa satu saja yang berwarna putih. Warna yang lain masih ada, sih. Punya eomma saja berwarna biru gelap." Lanjutnya. "Wah, keren juga. Aku sudah tahu jaket itu populer karena terlihat bagus." Gumam Yujin sambil melihat jaket yang dipakainya itu. Memang bagus dan tebal, dan Yujin benar-benar suka sekali.
Sepertinya jaket itu akan ia bawa ke sekolah pada hari itu juga. Ia ingin memamerkan hadiah dari eomma nya kepada teman-teman sekolah yang lain, sebetulnya.