05

208 24 0
                                    

Dua hari sudah berlalu, jisung sudah menetap di Beijing di hari ke tiga, kegiatan jisung sangat lah membosankan, setiap kali ia pergi ke lab akan keluar dengan membawa luka yang banyak dan di obati dengan sendirinya.

Hari hari jisung ya segitu saja, ia tidak tahu apa yang akan dia lakukan setelah mendapatkan luka itu, entah. Saat ini jisung, Xiaojun, Hendery dan kedua temannya lagi dikumpulkan di ruangan bawah tanah.

Mungkin ada misi baru lagi? Atau gak yah sebaliknya mengetes kemampuan sempurna atau tidak.

"Baik... Kalian akan menjalankan misi yang dua hari yang lalu" Hendery terbinar.

Di pikiran nya, adalah liburan selama masa tugasnya berlalu, syukur syukur ya cepet selesai dan Hendery bisa bersantai Santai. Hehe.

"Jisung, kau tau tugas mu apa?" Jisung menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, kalian akan menjalankan misi itu mulai besok pagi, tiket, rumah dan sebagainya sudah disiapkan, dan kau jisung, sekolah mu akan diloncat kan 2 tahun, jadi kelas mu sama seperti Hendery, Xiaojun, mark, dan yang lainnya"

Jisung mengangkat tangan kanannya, "kenapa harus diloncat? Kan...

"Ini tugas jisung, dan kebetulan kamu sudah lulus dari kelas 1 mu jadi ini adalah kesempatan untuk menjalankan misi tanpa ada tugas dari sekolah SMP mu"

"Pak tua, bukankah itu sama saja?"

"Hendery, meskipun sama tetapi anak dari garden itu ada di sekolah SMA itu"

"Okeh lah, terserah anda saja, saya mah mau Santai Santai dulu, hehe" Hendery menunjukkan pose piece nya.

Tuan park hanya bisa menghela nafas pelan, "mark akan menunggu mu di airport sana"

Jisung mengangguk, "baik rapat kali ini selesai semoga kalian bisa menjalankan misi itu tanpa hambatan sekali pun" mereka mengangguk dan pergi begitu saja.

"Jisung" jisung yang hendak mengikuti yang lain berhenti dan membalikkan tubuhnya.

"Kenapa?"

"Bisakah kau berpura-pura seolah kau masih sama seperti dulu? Aku khawatir jika mark akan terus mempertanyakan semua itu berturut turut"

Jisung tawa kecil, "anda tidak perlu khawatir, saya sudah tahu apa yang akan saya lakukan"

Raut wajah datar itu tersenyum tipis, "kenapa kau memilih jalan ini?"

Jisung berpikir sejenak, "mungkin karena kehidupan sebelumnya?"

"Maksud mu?" Bingung tuan park.

"....." Jisung diam dan hanya berbalikkan tubuhnya dan menghilangkan.

"Ada apa dengan mu? Kehidupan sebelumnya? Apa yang terjadi?"

Tuan park pun mematikan lampu ruangan bawah tanah itu.

Antagonis

Jisung saat ini sedang mempersiapkan bawaan nya, ia akan pulang besok pagi, jisung terus mencari apa yang akan ia bawa.

"Dimana?" Tanyanya, jisung terus berjalan mondar mandir sampai pusing karena barang itu sangat lah penting untuk nya jika hilang habis sudah.

Tok

Tok

Tok

"Sung?"

Jisung mengabaikan suara itu, karena barang itu lebih penting dibanding segalanya jadi ia abaikan saja.

𝑨𝒏𝒕𝒂𝒈𝒐𝒏𝒊𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang