Beri vote dan komennya yuk!
Pagi hari cerah di awali dengan keluarga cerah juga. kepala keluarga di kediaman Jung sedang asik menikmati sarapan pagi yang di buat oleh Sang Istri dengan tenang dan damai. Sebelum kerusuhan datang dari atas —kamar si bungsu—
"Bundaaaa, Ada lihat di mana kacamata Una gak?"
Jung Eunha Gadis berusia ganjil 19 tahun itu turun tergesa gesa dari arah tangga. Gadis belia berambut pendek surai itu terlihat agak berantakan, Akibat lelah mencari benda yang sedari kemarin lupa Ia taruh di mana.
"Duh,Una butuh banget. Hari ini ada presentasi depan dosen." Tuturnya pelan, Eunha mengambil kursi di samping Sang Ayah. Terlihat kurang semangat seperti biasanya.
"Coba ingat ingat lagi. Una taruh di mana kacamatanya." Bunda Rena Datang dengan secangkir susu hangat dan roti bakar di kedua tangannya. Memberi sarapan pagi tersebut ke Sang Anak.
"Duhh, Lupaaa. Seingat Una terakhir Una taruh di Meja depan Televisi, Tapi gak adaaa." Ujar Eunha frustasi sambil mengacak rambutnya tidak jelas.
Bunda Rena tersenyum tipis. "Makanya udah tau mata minusnya tinggi, Masih juga gak mau pakai kacamata." Wanita itu menjitak kening Eunha pelan.
"Hemmm, Una malu pake kacamatanya Nda, Jelek." Sahutnya ketus. Tetapi tetap terlihat lucu di mata Sang orangtua.
Kepala keluarga yang sedari tadi menyimak obrolan Ibu dan Anak akhirnya ikut menyahut.
"Coba Kamu tanya Kakak kamu. Mana tau di pakai. secara gak langung mata kalian sama sama rusak." Celetuk Ayah Hendra.
"Dih Ayah kok gitu. Kalau mata Una rusak harusnya gak bisa melihat lagi." Eunha menatap tidak terima ketika melihat Sang Ayah malah membalas dengan tatapan mengejek.
"Ah bodo lah! Yaudah Una mau ke kamar kakak. Pasti sama tu orang."
Eunha beranjak naik ke tangga menuju kamar Sang Kakak. Kedua kakak beradik itu memang sengaja di beri kamar di atas oleh Sang Ayah. Katanya sih biar gak gangguin Bunda sama Ayah di bawah.
Gangguin apaan tuh.
Eunha sih gak tahu ya maksud dari Sang Ayah,beda lagi kalau pikiran Sang Kakak.
Brak!
Masuk ke kamar orang bukannya salam terlebih dahulu atau permisi gitu. Eunha dengan tingkah kurang ajarnya malah bendobrak Pintu Kakak sulungnya dengan kasar.
"Woi Babi. Mana kacamata gue?!" Eunha berjalan masuk tidak lupa menutup pintu kamar hitam itu pelan, Agar setiap omongan serapahnya tidak di dengar oleh Sang orangtua.
Bisa berabe nanti.
Eunha menarik kasar selimut Kakaknya yang kebo banget.
Biar gak salah paham aja sih. Eunha dan Sang Kakaknya itu cuman beda 4 bulan, Tapi ya gitu Kakaknya itu kelewat pinter jadi cepat sekolah cepat juga lulus, Sekarang lagi nyusun skripsi katanya. Jadilah orang orang sekitar pada ngira Mereka berdua Adik Kakak yang bertaut beda umur gitu. Nyatanya enggak.
"Kacamata gue mana?! Gue tahu pasti lo yang pake kan?! Balikin gak!" Pagi pagi Eunha udah nge cerocos depan telinga Kakaknya.
Gak tahu dari dulu dia emang udah kurang ajar banget sama Kakaknya, Katanya sih kayak kesel aja gitu liat muka dia. Tapi gak salah dia juga toh Kakaknya pun sama kasarnya ke Dia.
Kamar Kakaknya itu kedap suara, Jadi mau teriak minta tolong sekencang apapun gak bakal ke dengaran di luar. Gak tahu faedahnya apaan cuman karna Sang Kakak sok-sokkan mau jadi anak band jadi di pasang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shorter. [JJK-JEH]
Fanfiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE] Short story about EUNKOOK💗 Tiap baca, jangan lupa play music yang sudah tertera di atas! mana tahu makin dapat feel 🤭🤍 So jangan lupa beri vote dan komennya ya!