Manajer NCT Dream memanggil Haechan dan Renjun untuk berbicara sebentar, namun yang datang menemuinya hanya Haechan. "Haechan, dimana Renjun?" Suaranya tenang namun mengandung implikasi serius.
Haechan merasa jantungnya berdegup lebih cepat saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia menatap manajer dengan ketidakpastian yang jelas terpancar dari matanya. "Aku juga tidak tahu," jawabnya singkat, mencoba menyembunyikan kecemasannya.
Manajer mengangguk perlahan, mencoba membaca ekspresi Haechan. "Apa kalian sedang bertengkar?" lanjutnya, suaranya lebih lembut namun tetap mengandung kekhawatiran.
"Tidak," Haechan menjawab dengan cepat, namun suaranya tidak meyakinkan. Ada ketidaknyamanan yang jelas dalam jawabannya.
"Fans melihat kerenggangan kalian, kalau kalian memang sedang bertengkar, tolong jangan di depan fans," pesan manajer dengan serius, mencerminkan tanggung jawabnya sebagai pengelola grup.
Haechan mengangguk, merasakan tekanan berat yang menjepit dadanya. Dalam hatinya, ia menyadari bahwa situasinya tidak semudah itu.
Dengan hati yang berat, Haechan memutuskan untuk bertindak. Meskipun terasa menyakitkan baginya, dia memilih untuk memberikan banyak perhatian kepada Renjun di depan kamera. Namun, begitu kamera berhenti merekam, Haechan merasakan beban itu semakin berat. Dia menghindari tatapan Renjun, memilih untuk menjaga jarak. Renjun mencoba mencari tahu apa yang salah, tapi Haechan hanya menatap ke lantai dengan ekspresi yang terjaga. Begitu Renjun pergi, Haechan menarik napas lega, namun di dalam hatinya, kekosongan itu semakin memperdalam rasa kehilangan yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossoms of Unrequited Love | HYUCKREN
FanfictionHaechan tidak memiliki perasaan terhadap Huang Renjun. Sungguh. Dia tidak tergila-gila dengan setiap gerakan dance Renjun, dia tidak jatuh cinta dengan cara Renjun membuat aegyo. Dia tidak, dan itu tidak akan terjadi, tidak peduli apa kata teman-tem...