"Hanahaki?"
Saat ini semua member NCT 127 berkumpul di ruang tengah mereka, termasuk Haechan. Pemuda yang setengah jam yang lalu hampir kehilangan nyawanya itu tetap pada pendiriannya untuk tidak pergi ke Rumah sakit. Keadaannya memang sudah membaik sekarang. Batuknya sudah berhenti, hanya tertinggal pucat saja yang masih menempel pada wajah tampannya.
"Haechan-ah, aku harus tahu tentang penyakitmu. Kapan ini mulai terjadi? Dan dengan siapa kau jatuh cinta?" Taeyong selalu Leader merasa memiliki tanggung jawab atas semua membernya.
Haechan menggeleng, matanya tertutup rapat, menolak untuk memandang Taeyong. "Aku tidak ingin membicarakannya," bisiknya dengan suara lemah.
Tidak puas dengan jawaban Haechan, Taeyong memutuskan untuk mencoba lagi, kali ini dengan nada lebih lembut. "Haechan-ah, aku tahu sulit untuk membuka diri tentang hal ini, tapi aku ingin membantumu. Kau tidak sendiri, kami semua di sini untukmu."
Namun, Haechan masih terdiam, menolak untuk berbicara lebih banyak.
Semuanya saling melempar tatap. tidak tau caranya membujuk member termuda mereka yang ternyata sangat keras kepala.
"Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi hanahaki ini?" Doyoung mengeluarkan isi kepalanya, bertanya kepada yang lain, mengharapkan ada jalan keluar dari masalah ini.
Mark merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ada dua pilihan. Pertama, cintanya harus dibalas. Atau, operasi. Akar Bunganya harus dicabut agar tidak lagi tumbuh."
"Namun tentu ada konsekuensi yang harus Haechan tanggung. Dia.."
"...tidak bisa merasakan cinta lagi. Tapi aku tidak ingin itu terjadi padaku." Haechan melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossoms of Unrequited Love | HYUCKREN
FanfictionHaechan tidak memiliki perasaan terhadap Huang Renjun. Sungguh. Dia tidak tergila-gila dengan setiap gerakan dance Renjun, dia tidak jatuh cinta dengan cara Renjun membuat aegyo. Dia tidak, dan itu tidak akan terjadi, tidak peduli apa kata teman-tem...