Hal buruk terjadi - Mix

188 17 2
                                    

Simple Story about Earth Mix.
Enjoy
Rate 17+
Warning
No Bash! Beri dukungan dengan VOTE dan RIVIEW. TYPO. BOYS LOVE
ROMANCE
.
.
.

Menari adalah obat bagi seorang Mix Sahaphap Vihokratana. Setelah melewati hari yang melelahkan tentu memerlukan pelampiasan agar dirinya tidak stres dalam menjalani hidup.

Dan sebuah Bar adalah tempat sempurna baginya, dimana ia bisa melompat-lompat mengikuti dentuman musik juga berteriak tanpa harus risau atau malu.

Mix menikmati malam ini seperti biasa. Anggap ia berlebihan, hidupnya hanya sekedar menjadi anak kuliahan dimana ia sudah memiliki semuanya tanpa harus menebak uang siapa yang tiba-tiba masuk ke rekeningnya. Tapi bagi Mix kuliah memang menyebalkan!!

"Hai, Mix." Mix Tidak merasa terkejut takala ada sepasang tangan tiba-tiba melingkari pinggangnya. Ia mengenali pemilik suara ini.

"Kamu datang?" Bak gayung bersambut Mix tak ragu mengalungkan lengannya pada leher pria tinggi itu.

"Tentu. Aku tidak mungkin membiarkanmu kesepian." Dia adalah Luke. Teman kuliah Mix yang diketahui sebagai Pengejar Mix dikalangan teman-temannya.

Jangankan hanya diminta datang ke Bar, saat Mix memintanya datang ke Singapura pun Luke akan langsung membeli tiket penerbangan tercepat. Namun, sepertinya kesungguhan pria itu belum cukup bagi Mix untuk melabeli Luke sebagai kekasihnya.

Mereka berdua menari ringan masih dalam posisi berpelukan. Bukan hal baru bagi mereka untuk saling berbagi kehangatan atau sekedar kecupan tipis. Mix memberikannya tanpa keberatan jika Luke menarik dagunya untuk saling berpagut seperti sekarang.

Suara musik nan keras yang cenderung berisik perlahan teredam tak terdengar lagi untuk Luke. Pusat inderanya hanya tertuju kepada Mix yang sedang menikmati ciuman darinya.

Anggaplah setan itu memang selalu hadir seakan menuntun Luke untuk melakukan hal lain kepada Mix. Menggagahi Mix selalu menjadi khayalan malamnya.

Luke menekan Mix ke tembok di sudut lorong sepi, dimana keramaian itu mulai memudar beriringan dengan hilangnya suara gemuruh di sana. Sekarang telinganya hanya dimanjakan oleh erangan kecil yang keluar dari sela bibir Mix.

"Tunggu.." Dengan kesadarannya yang ada di kadar empat puluh persen Mix mendorong Luke. Tentu sentuhan pria itu sangat berbahaya. Mix mengagumi betapa lihainya belaian Luke pada tubuhnya. Hanya saja Mix belum sampai sejauh itu.

Gurat kesal terlintas pada tatapan sayu Luke. Dia sudah pada hasratnya, dia sudah amat mendamba tubuhnya namun selalu Mix menolak untuk melakukannya. Ya, hal ini bukan yang pertama.

Luke mundur satu langkah. Dia mengusap wajahnya, sekedar menyeka keringat tak berguna, lalu menghela napas, mencoba mengembalikan kewarasannya yang hampir hilang.

"Aku mengerti. Mungkin kau tidak mau melakukannya karena aku bukan kekasihmu. Tapi jika pada akhirnya kau akan menolak seharusnya kau tidak menerimanya sejak awal." Jujur dia hanya ingin Mix tau isi kepalanya.

Mix terdiam. Benar yang Luke katakan namun Mix juga ingin Luke menciumnya tapi bukan itu yang ia maksud.

"Ok.. maafkan aku. Tidak seperti itu, aku mungkin hanya masih merasa takut untuk melakukan Sex." Setidaknya itu adalah alasan terbaik yang bisa Mix temukan.

Luke mengalah 'Lagi' pada keegoisannya. Dia tidak ingin berdebat dan membuat Mix kesal kepadanya. "Tidak apa-apa.. mungkin ada lain kali."

Mix tersenyum melihat wajah Luke tidak lagi masam, kemudian memberikan kecupan tipis kepadanya. "Mari kita lanjutkan dan habiskan malam ini dengan Beer."

Earth Cannot Ignore Its Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang