Si manja yang merengek - Earth

120 15 6
                                    

Simple Story about Earth Mix.
Enjoy
Rate 17+
Warning
No Bash! Beri dukungan dengan VOTE dan RIVIEW. TYPO. BOYS LOVE
ROMANCE
.
.
.

Pada hari selanjutnya Mix sudah tiba di New Chitose Airport. Saat ini dia berada di Hokkaido, Jepang. Tawan memberi alamat kantor pria itu kepada Mix juga menyiapkan Homestay untuk ia tinggali selama berada di sana.

Sejujurnya ini merepotkan. Mix tidak biasa menggered kopernya sendiri jika bepergian. Biasanya Tawan akan menyiapkan pendamping kalau tidak Tawan sendiri yang akan membawa barang-barang miliknya.

Tapi tidak apa-apa. Kali ini dia harus berkorban sedikit. Setidaknya jika berhasil dia bisa kembali mendapatkan kelayakan hidup seperti semula.

"Huufff.." Mix mengusap keningnya yang sebenarnya tidak berpeluh. Tapi mengangkat kopernya cukup memerlukan kekuatan otot Mix yang tidak terlatih.

Kota Sapporo menjadi tujuannya. Perlahan taxi itu melaju melewati suasana asing yang baru Mix lihat. memang indah ,jika ia datang untuk berlibur mungkin Mix akan menikmati keindahan kota ini dengan suka cita, tapi kenyataannya ia datang untuk sebuah pertaruhan besar. Dibanding menikmati suguhan indah Kota Sapporo ia lebih memikirkan bagaimana dia harus bersikap besok pagi.

Mix sampai di rumah yang sudah Tawan siapkan. Setelah mengkonfirmasi ulang kepada pemilik, Mix sudah langsung mendapatkan kunci rumah dari seorang perempuan yang ternyata bisa sedikit berbahasa Thailand.

"Terima kasih."

Perempuan itu menepuk bahu Mix dengan sumringah. "Aku berada di rumah sebelah. Kau bisa mendatangiku kalau memerlukan sesuatu."

Mix mengangguk lalu mengantar Bibi itu keluar. Tempat yang Tawan sewa jauh dari harapan Mix. Ia kira akan menemukan bathtup dengan genangan air panas seperti di hotel tapi ini hanya rumah warga lokal di sekitar yang disewakan.

"Tidak apa-apa setidaknya bukan tempat tidur di lantai." Mix bergumam lalu merobohkan dirinya pada kasur yang telah dirapikan.

Rasa lelah karena perjalanan Bangkok-Sapporo membuat kantuk Mix merayap dengan cepat. Semua kegelisahannya ia tenggelamkan.
Besok akan menjadi besok biar hari ini dia beristirahat terlebih dahulu.
.
.
Esok paginya setelah menyantap sarapan dari Bibi pemilik rumah, Mix bergegas menuju targetnya. Hanya satu kali menaiki Bus dengan perjalanan 20 menit Mix sudah sampai.

Gedung tinggi di depannya sama persis seperti foto yang Tawan kirimkan. Tidak heran jika Tawan menyebut pria ini pria Thailand yang sukses di Jepang. Dan Mix mulai penasaran pada pria yang akan ia temui nanti.

Bagai orang hilang Mix bingung untuk bertanya kepada siapa. Dia menemukan meja resepsionis. Menyapa dengan sopan lalu bertanya menggunakan aplikasi penerjemah di ponselnya.

"Biasakan aku bertemu dengan Earth Pirapat?"

Kedua perempuan Jepang mengenakan seragam rapi itu menyeringit heran. Tatapannya terlihat kurang ramah. "Maaf, apa anda sudah ada janji dengan Tuan Earth?" Tanya salah satu dari mereka.

"Aahh.." Mix menyadari satu kesalahannya. "Aku belum memiliki janji dengan Tuan Earth." Dia bahkan dengan enteng menyebut nama lengkap pria itu, seperti mereka berteman saja.

"Bos kami hanya bertemu dengan orang yang sudah memiliki janji. Lagipula ini masih sangat pagi." Perempuan satunya menyaut dengan nada yang Mix artikan tidak senang. "Anda bisa pergi dari sini."

Earth Cannot Ignore Its Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang