***
Excelsior International School
Dengan ini menyatakan
Vania Clarissta diterima sebagai siswa di Excelsior International School dan mendapatkan beasiswa penuh sampai lulus.Dimohon segera melakukan registrasi dan mengambil nomor induk siswa.
"AMELLLL," teriak Vania hingga membuat Amel yang sedang menyiram tanaman terkejut.
"Kenapa lo?" tanya Amel bingung.
"Gue diterima di Excelsior International School!!!!!"
Mendengar hal itu Amel langsung mendekat ke Vania. "Yang bener???!!! OMOOO VANIAAA CONGRARSSSS!!!"
Vania tidak mampu menahan air mata kebahagiaannya, ia menangis sambil menutup mulutnya tak percaya. Impiannya dari dulu adalah bersekolah di Excelsior International School. Excelsior International School adalah sekolah menengah atas yang sangat elite dan sudah diakui hingga kanca internasional.
"Gue bangga banget sama lo," ucap Amel sambil memeluk Vania. "Ibuk harus tau ini semua." Ibuk yang dimaksud adalah ibu panti yang bernama Aisyah. Amel dan Vania adalah anak dari panti asuhan Budi Pekerti yang diurus Aisyah.
Vania hanya bisa mengangguk, ia sudah tidak bisa berkata-kata lagi, perasaannya sekarang adalah sangat-sangat bahagia.
***
"Vania Ibu sangat bangga sekali sama kamu. Ibu lah saksi dari kerja keras kamu sampai bisa mendapatkan beasiswa itu," ucap Aisyah saat mengetahui bahwa Vania keterima di Excelsior International School.
"Ibuk, aku gak nyangka banget, jujur aku udah pasrah dengan ini semua, dan ternyata aku diterima."
"Lo keren Vania," ucap Amel.
"Kak Vania keren udah keterima di SMA itu, aku juga mau masuk SMA itu kalo udah besar," ucap Melati salah satu anak panti.
Vania jongkok di hadapan Melati yang tingginya hanya sampai pinggang Vania. "Makasih ya Melati dan semuanya, makasih udah doain Kakak."
"Nah, untuk merayakan ini semua, bagaimana kalau kita makan-makan enak? hari ini Ibuk mau masak ayam goreng sambal mata," ucap Aisyah.
"Asikkkk," ucap seluruh anak panti.
Vania dan Amel kini langsung membantu Aisyah untuk memasak makanan enak. Di panti asuhan Budi Pekerti hanya ada dua anak yang sudah memasuki SMA, yaitu Vania dan Amel. Vania dan Amel sama-sama bersekolah di SMA Negeri dekat panti, sekarang Vania sudah keterima di Excelsior International School otomatis dia akan berpisah sekolah dengan Amel.
"Van gue liat di google katanya sih lo bakal satu angkatan sama anak pemilik Excelsior International School," ucap Amel sambil mencuci ayam yang mau ditebus.
"Iya kah? Emang siapa namanya?"
"Hemm, siapa ya, lupa .... oh iya namannya Kevin, gue lupa nama panjangnya," ucap Amel. "Ganteng tau, gue liat di google. sayangnya Instagram dia di-private, udah gue follow tapi gak di-accept."
Vania tersenyum. "Suka lo sama dia? Oke deh nanti kalo gue ketemu dia gue salamin."
Mendengar hal itu mampu membuat mata Amel berbinar. "Wah beneran Van?"
Vania mengangguk. "Bila perlu nanti gue ngomong, Kevin lo harus follback temen gue namanya Amel."
"Temen gue peka banget sih. Oh iya, gak papa kok lo jadian sama dia juga, gue dukung Van."
"Ih apaan sih, kok malah gue yang dijodohin."
"Ya gak papa Van, terus lo jadi terkenal, Vania sang pacar pemilik Excelsior International School."
"Ngadi-ngadi lo, mana mau dia sama modelan gue."
"Ya ... siapa tau kan."
"Udah buru nyucinya, ibuk udah nunggu tuh," ucap Vania.
***
Hari ini adalah hari di mana Vania masuk sebagai siswa di Excelsior International School. Vania melihat dirinya di cermin dengan senyuman, seragam ini adalah seragam idamannya dari dulu, dan sekarang Vania sudah memakainya. Tak lupa Vania memasang name tag-nya yang berwarna putih. Di name tag itu bertuliskan Vania Clarissta, Vania sangat bangga melihatnya.
"Cie-cie hari pertama nih masuk SMA elite," ucap Amel.
"Deg-degan banget nih gue," ucap Vania.
"Santai aja, gue yakin lo bisa survive di Excelsior International School, lo pinter jadi gak usah minder oke."
Vania mengangguk. "Thanks Mel."
Vania dan Amel berangkat ke sekolah berama. Kemudian mereka berpisah saat menemui dua jalan yang berbeda. Vania menuju ke jalan kanan sedangkan Amel ke jalan kiri.
Vania menunggu angkutan umum di halte, ada banyak juga anak SMA yang sedang menunggu angkutan. Setelah dilihat-lihat sepertinya tidak ada anak Excelsior International School selain dirinya. Apakah Vania terlambat hari ini? Vania melihat waktu di handphone miliknya, waktu masih menunjukkan jam 06.30 sedangkan di peraturan tata tertib masuknya jam 07.00 Vania tidak salah akan hal itu.
Masa bodo dengan itu, Vania lebih memilih membaca buku. Tak lama kemudian bis mini pun datang, tanpa lama-lama Vania langsung menaikinya. Vania duduk di tepi jendela sambil melihat pemandangan, butuh waktu dua puluh menit untuk sampai ke Excelsior International School.
Sesampainya di Excelsior International School Vania terkejut akan gedung sekolahnya yang sangat besar. Vania bingung, apakah benar ini gedung sekolah? Kok bisa sebesar ini. Dari gerbang ke lobi sekolah saja terlihat sangat jauh, sekolah di Excelsior International School sekalian berolahraga.
Vania bingung di mana letak ruang gurunya. Vania mencari-cari, tetap saja tidak ketemu. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya, karena malu bertanya pasti akan sesat di jalan. Ia akan bertanya kepada seorang laki-laki dan perempuan yang sedang berjalan bareng sambil sesekali tertawa.
"Permisi, mau nanya ruang guru di mana ya? Tadi udah nyari kemana-mana gak nemu."
Dua anak itu terdiam mematung saat melihat Vania. Dapat Vania lihat juga seorang cewek itu menutup mulutnya, seperti terkejut melihat Vania. Vania bingung sebenernya mereka itu kenapa.
"Permisi. Kalian tau di mana ruang gurunya?" tanya Vania sekali lagi.
"Viona? Lo Viona?" tanya seorang cowok.
"Hah? Gue Vania. Gue anak baru di sini," ucap Vania.
Tiba-tiba seorang cewek yang ada di sebelahnya langsung menarik cowok itu. Vania mengerutkan keningnya, pasalnya pertama dua orang itu terkejut saat melihat dirinya, kemudian mereka tiba-tiba menyebut dirinya Viona? Siapa Viona itu.
Kemudian Vania melanjutkan untuk mencari ruang guru.
"Sean, kita gak salah liat kan? Tadi itu kayak Viona," ucap Aurora. "Bukannya Viona udah ...."
"Gue juga bingung, dia mirip banget sama Viona, gak mungkin banget kan. Matanya, hidungnya, wajahnya. Tapi beda di cara ngomongnya dia, Viona hiasa pakai 'aku-kamu'."
"Gawat kalau sampai Kevin tau, dia sampai sekarang masih gamon-in Viona," ucap Aurora.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? [ONGOING]
Teen FictionBercerita tentang seorang wanita yang bernama Vania, dia mendapatkan beasiswa di Excelsior Internasional School. Sekolah itu adalah sekolah internasional yang sangat bagus. Saat pertama kali masuk sekolah itu, Vania banyak yang mengira dia adalah Vi...