X

7 3 1
                                    

***
Vania belajar di ruang belajarnya. Soal yang Vania kerjakan selalu salah, ia tidak fokus karena sedang memikirkan sesuatu. Vania menaruh pensilnya di atas meja. Ia menopang dagu dengan satu tangan.

Vania masih berpikir tentang kejadian tadi di sekolah, ia merasa apakah dirinya terlalu keras kepada Kevin. Tadi Kevin terlihat sangat kecewa terhadapnya.

Vania meminum air putih yang ada di dalam gelas, ia harus melupakan semuanya, ia tidak mau masalah ini mengganggu konsentrasi belajar dirinya.

Tiba-tiba handphone Vania bergetar menampilkan nama Randy di layar. Vania sempat terdiam kemudian akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat telfon dari Randy.

"Vania."

"Randy? Ada apa?"

"Lo sibuk gak malam ini."

"Eum, gak terlalu sih."

"Mau keluar bareng gue gak? Kita ke pasar malam. Besok hari Sabtu, lo libur kan."

"Iya, tapi ...."

"Kenapa?"

"Kita ajak Amelia juga ya?"

"Oh tadi gue udah ajak dia, katanya dia lagi gak pengen ke pasar malam. Dia nyuruh gue ngajak lo. Ayo Van, temenin gue, ini pertama kalinya gue ke pasar malam setelah tinggal di Singapura."

"Yaudah gue siap-siap dulu."

Setelah selesai siap-siap Vania keluar dari panti asuhan, dan di situ sudah ada Randy yang sedang menunggu, begitupun Amelia dia sedang mengobrol dengan Randy.

"Udah siap?" tanya Randy ketika melihat Vania baru keluar.

Vania hanya mengangguk.

Amelia yang melihat Vania akan pergi bersama Randy pun langsung merangkul Vania. "Have fun ya Vania sayang."

"Lo kenapa gak mau ikut?" tanya Vania.

Amelia melirik Randy kemudian tersenyum. "Eum, gue lagi gak pengen aja sih ke pasar malam. Lagian kalau gue ikut gue mau duduk di mana? Di ban?"

"Kita bisa jalan kaki kok," ucap Vania.

"Nggak ah, capek. Udah mending lo pergi aja bareng Randy."

Vania memukul lengan Amelia.

"Randy, jaga Vania ya, awas aja kalau sampai kenapa-kenapa."

"Siap," jawab Randy. Randy memakaikan Vania helm, di situ Vania hanya bisa menerima. Setelah itu Vania langsung menaiki motor Randy.

Randy mengendarai motornya dengan pelan. Ia mau Vania bisa menikmati pemandangan kota di malam hari dengan syahdu.

Vania melihat gedung-gedung tinggi, itu terlihat sangat indah ketika malam hari. Angin pun terasa sejuk ketika malam hari.

Sesampainya di pasar malam. Vania dan Randy langsung melihat-lihat senja barang ataupun makanan di situ.

"Vania, lo mau makan apa? Atau mau main permainan apa?" tanya Randy.

"Gue udah kenyang, gue cuman pengen lihat-lihat aja, boleh kan?"

Randy hanya mengangguk. Sepertinya suasana hati Vania sedang tidak baik. "Oke."

Vania melihat seorang laki-laki sedang bermain permainan, dia berusaha untuk mendapatkan boneka, pasti boneka itu akan dia berikan ke seorang wanita di sebelahnya.

"Lo mau main itu?" tanya Randy menunjuk permainan yang tadi dilihat Vania.

"Eh, nggak."

Tanpa aba-aba Randy langsung menggandeng tangan Vania, ia akan memainkan permainan itu untuk Vania. Randy mendapatkan bola dan bersiap untuk melemparkan bola itu ke tumpukan kaleng. Vania melihat tangannya yang masih digenggam Randy.

WHO ARE YOU? [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang