"Gue gak ngerti, Ar."
"Gue ajarin, Cey."
Gadis yang dipanggil Cey itu menatap datar sahabatnya, otaknya membeku dia sudah tidak kuat. Cessy mendengus kesal dia menarik buku fisika itu dari tangan Arlo membuat Arlo langsung menatapnya.
"Belajar, Cessy. Minggu depan ulangan fisika." ucap Arlo sambil menyingkirkan sehelai rambut yang menghalangi wajah cantik gadis disampingnya.
Cessy memutar bola matanya malas."Gak mau ah, gak suka. Lo mah jahat sama gue Ar." ucap Cessy.
Arlo tak mendengarkan ucapan Cessy, laki-laki berusia genap 18 tahun itu malah membawa buku paket fisika itu dan menyimpannya di tempat semula.
"Hukum--"
"Ar, gak mau."
"Harus Cey." balas Arlo sabar.
Cessy menghela napasnya panjang dengan terpaksa gadis itu mengangguk lesu, Arlo dengan sabar menjelaskan materi kepada Cessy. Cessy hanya mengangguk dan menjawab iya sebagai pertanyaan dari Arlo, sesekali dia jawab paham atas pertanyaan Arlo. Walaupun sebenarnya tidak, Cessy tak paham dengan apa yang dijelaskan Arlo padanya. Cessy pun heran, kenapa Arlo bisa sepintar itu dan kenapa dirinya bisa bodoh seperti ini? Cessy jadi kasihan melihat Arlo yang susah payah menjelaskan materi kepadanya, tapi dia tidak paham.
"Lo makan apa sih, Ar?"
"Makan lo."
"Gue serius Arlo!" kesal Cessy.
Arlo terkekeh menatap wajah manis dihadapannya, sangat begitu candu untuk Arlo. Ingin sekali Arlo menyimpan Cessy hanya untuknya, Arlo tidak suka berbagi. Bahkan Cessy yang bisa membuat Arlo bergetar hanya melihat wajahnya.
"Makan-makanan yang sehat," ucap Arlo.
"Lo nyindir gue?" Cessy bertanya sambil menaikan nada bicaranya. Arlo mencubit pipi putih milik Cessy membuat Cessy langsung menyingkirkan tangan Arlo dari pipinya.
"Iya." Jawaban Arlo membuat Cessy kesal, lantas Cessy langsung bangkit dari duduknya dan pergi keluar kelas. Arlo hanya terkekeh melihat punggung kecil itu menjauh sampai tak terlihat dari pandangannya.
Arlo Rogue Kallias, siapa yang tidak mengenal sosok kapten basket di Bhalendra Senior High School, sosok tampan yang mampu membuat kaum hawa jatuh hati padanya. Sosok tampan yang terlihat sempurna, sikap manis yang kerap kali para siswa-siswi itu lihat saat Arlo bersama Cessy membuat mereka iri akan kedekatan mereka.
Mereka sahabat, iya, memang. Tidak ada yang salah dengan itu.
Mereka sahabat, tapi Arlo berharap lebih pada Cessy. Tapi sayangnya Cessy tak menyadari hal apa pun mengenai perasaan Arlo kepadanya.
"Ini bukan waktunya, tapi gue janji gue bakal bikin lo jadi milik gue Cey. Hanya untuk gue, Arlo Rogue Kallias." ujar Arlo.
•••
"Siapa cowok itu?" Tiga kata pertanyaan dari kapten basket Bhalendra Senior High School membuat Ender langsung menatap wajah datar milik Arlo.
Ender langsung melihat arah mata Arlo, Arlo menatap Cessy yang tengah duduk dengan seorang laki-laki."Oh, dia Jaden kelas XI-2. Kenapa lo cemburu, Ar?" tanya Ender.
Arlo menatap Ender datar, dia duduk di salah kursi yang tak jauh berada di dekat Cessy dan ah sial, Jaden. Arlo sangat kesal melihat keduanya, apalagi Cessy yang nampak tertawa bahagia.
"Dia murid baru Ar, gak usah marah. Dia gak tahu apa-apa. Jadi, calm down dude." ucap Ender.
Arlo menggenggam erat garpu yang ada di tangannya sampai garpu itu benar-benar berubah bentuk akibat tekanan tangan Arlo yang begitu kuat. Ender yang melihat Arlo seperti itu pun meneguk ludahnya kasar, Ender harap laki-laki bernama Jaden itu segera pergi dari tempatnya sebelum Arlo benar-benar mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A R L O
Roman pour AdolescentsWARNING!!! BANYAK KATA-KATA KASAR, BEBERAPA ADEGAN DEWASA, JANGAN DITIRU MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA! Cessy adalah ciptaan Tuhan yang paling Arlo sukai. Senyumnya, tawanya, raut wajah kesalnya, segalanya, adalah candu bagi Arlo. Bahkan Arlo, rela m...