10. This Is A Command.

6.1K 489 95
                                    

Bab sebelumnya...

Sudah 2 hari Feronio tak sadarkan diri, selama itu juga ke 7 Alpha itu mengurus tubuhnya dengan baik. Lihat saja, setelah bangun, tubuhnya terasa begitu segar dan bersih. Meski pinggangnya masih sedikit kaku, tapi tak masalah, Feronio masih bisa menahannya.

Feronio bertanya-tanya, apa yang membuat mereka memperlakukannya begitu lembut setelah apa yang terjadi pada dirinya selama ini, apa mungkin ini karena mereka merasa bersalah setelah apa yang mereka perbuat saat itu, oleh karna itu mereka merasa Feronio adalah tanggung jawab mereka? Yahh, lagipula Itu adalah kecelakaan yang tak dapat dihindari.

Ini juga salahnya, kenapa juga dia tidak mengunci pintunya saat itu. Tapi jika dirinya mengunci pintu dikondisi itu, sepertinya itu bukan hal yang benar dan malah merugikannya.

Tentu saja merugikannya, ini keuntungan tau bisa tidur dengan pangeran sekolah. Belum lagi Feronio mendapat fakta baru, meski mereka ini memiliki kepribadian yang buruk, tapi di saat seperti ini mereka malah terlihat begitu baik. Tentu ini menjadi keuntungan bagi Feronio.

"Hey, bagaimana kondisimu? Apa tubuhmu sudah lebih baik?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh orang yang bahkan belum meperkenalkan dirinya pada Feronio, jika Feronio tidak salah ingat, orang ini adalah orang terakhir kali yang bertabrakan dengan Feronio saat itu.

Karena penasaran, Feronio jadi bertanya nama dari orang yang sedari kemarin memperhatikan kenyamanannya. "Namamu- siapa?"

"Hng? Rahasia~"

"..." Feronio terdiam sejenak, "Kalau rahasia, gausah dikasih tau. Aku gak kepo kok" Sarkasnya

"Hm, Apa ini? Adikku yang penakut sudah jadi pemberani ya"

"Huh?"

...


JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE & KOMEN YA!!

HAPPY READING^^

•••

"Huh?"
"Adik? Sejak kapan aku jadi adikmu." Ketus Feronio, mengalihkan pandangannya

Alpha itu menyerengai puas, dengan raut yang menyebalkan dia membalas perkataan Feronio dengan segala dramanya "Yah... Karna kau lebih muda dariku? Jadi harusnya panggilan adik untukmu itu tidak masalah sih."

Feronio tiba-tiba merasa malu, perkataan cowok itu ada benarnya. Tapi, Feronio tidak mengira jawabannya akan seperti ini. "Ta-tapi tetap saja, aku tidak mau dipanggil adik olehmu!" Kesalnya sekaligus malu.

"Brayyen, Brayyen Von Fedrick."

"Hah?"

"Namaku."

Feronio mengangguk paham, "Feronio, aku Feronio Fransie." Kata Feronio memperkenalkan dirinya disertai senyuman tipisnya. Yah, itu cukup mempesona.

"Yah, semua orang juga tau kalau kau si Feronio yang bisu itu" Ejeknya

"Hmm, dan sepertinya si bisu yang dirumorkan itu sudah bisa berbicara" Lanjutnya lagi dengan senyuman mengejeknya.

Blush~

Feronio memerah padam, dia marah.

Sejak kapan dia bisu? Orang-orang selalu saja menuduhnya sembarangan. Dia bukannya bisu. Tapi karena tidak ada yang menyapanya, makanya selama ini dia hanya berdiam diri! Dasar penyebar gosip murahan.

FeronioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang