demi kim minji yang di hati (1/2)

466 52 3
                                    

[ peringatan awal : bahasa campur aduk <semi-non baku, cringe> ]

[ cerita cinta biasa milik hanni, barisan para mantan, dan gadis yang disukainya. ]

"boleh bagi nomer wa nya ngga? atau id line?"

"makacih~~" ucap hanni dengan gemas melompat kegirangan saat laki-laki di depannya memberikan kontaknya.

"cuttttt!!! alay! ulang!! itu entar si minji bisa kasih nomor hp tukang kebonnya kalo ekspresi lo bikin jijik gitu" hanni hanya mempoutkan bibirnya, imut tapi kalau rei dan sunoo yang liat mah jadi asem.

"udahlah reii udah bagus itu, capek guenya. tangan gue makin melemah nih" sunoo memohon sangat dan hanya di balas tanda 'X' dari rei. langsung sunoo mendaratkan jari tengahya ke arah rei, begitu pun sebaliknya.

"anjir lah han, capek gue kalo replay melulu. keburu minji keluar kelas nih" kini sunoo memohon kepada gadis mungil di depannya. hanni hanya tersenyum tipis lalu mengangguk, tanda menyudahi latihan bagian 2: minta kontak.

"rei, beliin gue minum" perintah sunoo yang capek sambil kibas-kibas syantik, "han, minum juga?" tanya pemuda itu.

"jus delima aja, ga panas ya" ucap hanni yang diangguki oleh rei.

"beb, kalo lo?" tanya rei ke sunoo yang sudah asik main hp, lagi sepik-sepik cewe.

"yaudah. jus delima ga panasnya satu" konfirmasi rei sepihak. mau saja rei pergi, sunoo sudah berteriak kepadanya, "lah anjir kan minta minum duluan juga guee"

"iya gue tau, gue yang bikinin. spesial dengan racikan cinta neng rei untuk aa sunoo" rei mengedipkan satu matanya ke sunoo.

"pengen muntah banget dengernya, tapi ya njir gue juga mau lah dibikinin dengan racikan cinta, cintanya minji" pekik hanni yang tak terlalu keras, masih bisa didengar kedua sahabatnya.

"jangan potek dulu napalah han, gue bikinin minum buat dia itu oplosan baygon sama dettol biar mati aja sekalian"

tawa hanni pecah melihat sunoo yang bergaya ketakutan dipelototin rei. bahkan dua menit semenjak kepergian rei membeli minum tawanya masih saja terdengar, malah makin keras yang membuat orang di sekitarnya menatap aneh kedua anak manusia ini.

"lo seneng banget ya liat gue kating lo ini menderita kayak gini, ga setia kawan lo" ujar sunoo yang beralih men-scroll layar gadget nya.

"maaf beb, emang kebahagiaan gue itu liat lo menderita" ucap hanni diselingi tawa, padahal mah ngga ada yang lucu.

hanni duduk di sebelah sunoo yang sibuk memainkan gadgetnya. hanni mengeluarkan handphonenya dan menyetel lagu yang ada di playlist musik nya.

playlist: pas kalo lagi galau

hanni bersenandung kecil bersama tarian tangan yang dibuat sunoo. mereka berdua menunggu rei datang sembari menikmati dinginnya senja, sekali-kali juga menengok ke belakang, ke arah kelas yang diambil minji bermarga kim itu. seorang gadis yang kini mengisi kegundahan hati hanni.

kalau ditanya kenapa hanni suka sama minji, tanya aja sama cowok se kampus kecuali sunoo. alasannya mungkin sama. sekedar cakep dan baik hati, walau dalemnya entah apakah sama dengan luarnya.

kalau ditanya kenapa hanni lebih milih minji ketimbang lily, jay, dan haerin yang dulunya menjadi kekasih hati, padahal mereka bertiga itu lagi berlomba-lomba buat dapetin hanni. tapi yang namanya suka dan cinta, si minji tak terkalahkan.

kalau ditanya kenapa hanni lakuin latihan kayak tadi, hanni itu tipe perempuan yang gampang jatuh cinta tapi enggan buat nyatain perasaannya. susah buat ngomong di depan sang pujaan hati. maunya di deketin, bukan dianya yang deketin.

loaf of bread.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang