Vote dan komen nya ya..
~ Happy Reading ~
🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘
Jeffrian turun ke lantai bawah dan langsung ikut bergabung dengan anggota keluarganya yang lain di meja makan. Senyum nya berkembang seiring langkah yang semakin dekat. Dia senang melihat keberadaan Roseline diantara keluarganya.
"Morning~" seru nya dengan girang.
"What happened to you? Kok tumben girang banget sih. Aneh banget tau nggak." komentar Mamah Sarah memandang aneh ke arah putra keduanya.
"Sensi banget sih lihat anaknya senang kayak gini."
Jeffrian duduk di samping Roseline yang sedang sibuk menyuapi Jino. "Mau dong di suapin juga." ucapnya sambil berbisik menggoda.
Roseline berusaha tidak menggubris kelakuan Jeffrian. Pasalnya mereka lagi di ada di antara keluarga Jeffrian dan Roseline sadar kalau sejak tadi papah nya Jeffrian menatap tajam ke arah lelaki itu.
"Jaga sikap, Jeffrian. Kamu nggak sopan di depan guru nya Jino." ujar papah nya Jeffrian. Wijaya Stafanus Erlando namanya. Panggil saja papah Jaya.
"Selow pah. Sama calon istri juga nggak usah kaku-kaku amat lah."
"Uhukk.." Roseline langsung tersedak makanan nya begitu mendengar ucapan Jeffrian barusan. Cewek itu langsung meneguk air mineral yang ad di depannya sampai habis.
"Jangan ngomong macam-macam, Iyan. Lihat tuh, Bu Eline sampai kesedak gara-gara dengar ucapan ngaco kamu." kata mamah nya Jeffrianㅡmamah Sarah.
"Loh pada nggak percaya ya? Masa iya harus Iyan buktiin sih. Nanti nggak sopan lagi." ucap lelaki itu masih dengan wajah sumringah. Berbeda sekali dengan keadaan Roseline sekarang.
"Calon istri itu apa?" celetuk Jino yang sejak tadi hanya menjadi pendengar yang tidak paham apa-apa.
"Calon istri itu yang nantinya jadi istri Om. Sama kayak statusnya papi mami Jino." jawab Jeffrian.
"Benar begitu, Bu Eline?" tanya papah Jaya yang kali ini fokus nya menghunus langsung ke arah Roseline.
Roseline bingung mau jawab apa. Pasalnya dia tidak pernah membayangkan akan berada di posisi seperti ini. Ini semua memang gara-gara Jeffrian brengsek.
"Jangan nanya yang bikin pacar Iyan nggak nyaman, pah." celetuk Jeffrian membuat tatapan tajam papah Jaya langsung beralih ke arahnya.
"Papah nggak tanya kamu." ucap papah Jaya.
"Jadi gimana Bu Eline? Kalian ada hubungan spesial?" tanya papah Jaya.
Roseline menghela nafas pasrah. Dia mengangguk pelan, "I-iya, pak. Mungkin bisa di bilang begitu"
'Mampus deh gua. Mampus udah ini mah.'ㅡbatin Roseline.
"Katanya kalian cuma teman lama yang baru aja ketemu seminggu yang lalu. Kok udah pacaran aja? Sebelumnya juga Bu Eline nggak pernah cerita tentang Iyan. Padahal kan Bu Eline udah sering main ke rumah, walaupun emang belum pernah ketemu Iyan langsung sih." kali ini mamah Sarah yang bertanya.
'Gue harus jawab apa? Ya kali gue jawab, kita baru kenal dua mingguan yang lalu itu pun karena insiden tidur bareng, bu. Mending tenggelam aja lah gua anjir.'ㅡteriakan batin Roseline.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] MY DRAFT (JAEROSE)
RomanceKumpulan draft yang udah lama numpuk tapi masih ragu buat di post atau di lanjut ngetik nya. Ini semua draft Jaerose ya guys...