MUTUAL BENEFIT [ BAB 04: FEELING LONELY ]

601 60 12
                                    

[ Happy Reading ]





Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan saat ini mereka berdua sedang ada di perjalanan pulang. Mood Rosella sudah lebih membaik tapi nyeri haid di area perut bawah dan pinggangnya benar-benar membuatnya tidak nyaman.

"Je, nanti mampir ke apㅡ" belum sempat dia menyelesaikan ucapannya, tapi dering ponsel Jevano sudah menginterupsi.

"Bentar Sell. Cewek gue telepon."

Jevano langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan untuk menerima panggilan masuk dari pacarnya.

"Halo, kenapa sayang? ㅡAku lagi diluar sekarang, aku pesenin gocar aja ya. ㅡTapi bakalan lama kamu nunggunya, aku mau ke tempat lain dulu. ㅡAh iya iya aku kesana sekarang, tunggu sebentar ya. ㅡIya sayang iya, sabar ya. Nih aku otw sekarang."

Lalu Jevano mematikan panggilan itu dan mengeluh lelah. Rosella yang ada disampingnya tidak mengucapkan apa-apa karena dia sudah tahu penyebabnya.

Tidak jauh dengan pemaksaan yang dilakukan Annabelle. Pasti cewek itu ngotot minta sesuatu yang harus sekali dituruti oleh Jevano.

"Sella, sorry kayaknya kita harus langsung pulang. Jajan makaroni schotel nya besok aja ya?"

"It's okay sih, tapi bisa nggak anterin gue ke apotek dulu?"

"Lo sakit? Nanti gue beliin obatnya aja ya. Annabelle minta dianter ke tempat temennya sekarang juga, kalau ngaret takutnya nanti dia ngamuk lagi."

Rosella mengangguk paham. "Ya udah gue naik angkot atau order ojol aja nanti. Lo jemput cewek lo aja." ucapnya sambil bersiap keluar dari mobil Jevano

Tapi Jevano langsung menahan pergelangan tangannya. "Gue anterin sampai halte depan gedung apartemen aja. Jangan naik ojol apalagi angkot, ini udah malem."

"Apa sih, orang masih jam segini juga. Berhenti aja di halte depan, nanti gue pulang sendiri. Atau minta jemput temen gue aja."

Jevano melirik Rosella dengan tatapan menyelidik, "maksud lo temen yang mana? Mau selingkuh ya sama cowok lain? Mau gue aduin ke cowok lo biar sekalian putus aja?"

Rosella yang di tuduh seperti itu pun kesal juga. "Gue bukan mau selingkuh, tapi kalau ada yang bersedia nganterin ya ayok aja selagi gratis."

"Nggak usah macem-macem. Lo nakal nya sama gue aja, jangan sama yang lain." kata Jevano yang kembali fokus menyetir.

"Emang kenapa? Temen gue banyak yang cowok juga kok. Kalau bosen sama lo bisa nyari yang lain."

Rupanya ucapan Rosella barusan sukses memancing kemarahan Jevano. Cowok itu merampas ponsel yang ada di tangan Rosella dan mengantungi nya di kantung celananya.

"Je! Ngapain sih?! Balikin hp gue!"

"Jangan nakal sama yang lain, Sell. Lo tuh sebenernya masih polos, kalau lo nakal sama yang lain terus dimanfaatin gimana? Cukup sama gue aja, lo kan udah kenal gue luar-dalam. Cuma gue yang bisa lo percaya."

Rosella mendengus, "sama lo juga nggak menjamin gue nggak kenapa-napa."

"Diem. Gue mau fokus nyetir."

Suasana didalam mobil mendadak hening karena baik Jevano maupun Rosella tidak ingin membuka suara apabila ujung-ujungnya hanya berdebat.

Tapi keheningan itu tidak berlangsung lama karena ponsel Jevano kembali berdering dan sudah dipastikan siapa peneleponnya.

[6] MY DRAFT (JAEROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang