42.Siapa Dalang nya?

248 16 2
                                    

HAPYY READING
*
*
*
*

"Bagaimana?"

"Maafkan saya Nona!Di saat- saat terakhir seseorang menyergap target dan saat saya mengejar nya saya kehilangan jejaknya."Velly menyandarkan bahunya pada kursi.Dengan perasaan setengah kesal Velly membuang asal puntung rokoknya.Roy hanya bisa menunduk takut merasakan kemarahan dari nona nya itu.

"Apakah pekerjaan ini begitu sulit,Roy?"

"t-Tidak Nona!Maaf atas kelalaian saya!Musuh kali ini bukan musuh biasa Nona saya yakin akan itu.Saya berjanji akan membawa target kembali!"Tekad Roy.

Velly hanya bisa menghela nafasnya pelan. Mungkin benar seperti yang Roy katakan jika musuh kali ini bukan musuh biasa dan harus ekstra hati-hati.

"Kalau begitu urus berkas yang akan digunakan untuk bahan meeting besok!"Titah Velly .

"Baik,Nona."Setelah itu,Roy membungkuk lalu meninggalkan kamar Velly yang bernuansa gelap itu.

"Siapa kira-kira bajingan sialan yang mencuri mangsaku?"

**************

Disisi lain

Pricilla tersadar dari pingsan nya.Betapa terkejutnya dia menyadari bahwa dirinya saat ini sedang terikat di sebuah kursi.mulut dan matanya bahkan telah tertutupi oleh kain bahkan ikatan nya bukan main kerasnya.

"Oh apakah tuan putri telah bangun hmm?"Suaranya pria yang nampak familiar di pendengaran Pricilla.Pricilla berontak mencoba melepaskan ikatan tangannya.

"Lepaskan sumpalan mulutnya!"

"DASAR SIALAN!APA MASALAH  MU DENGAN KU HAHH!?"Pekik Pricilla.Orang itu malah tersenyum sinis.

"Ah kamu terlalu berisik.Kamu sepertinya tak suka berbasa - basi ya?"Tanyanya dengan sedikit nada candaan.

"CEPAT LEPASKAN AKU SEKARANG JUGA KALAU TIDAK KAU A-"

"Akan apa?Siapa yang akan menyelamatkan mu Pricilla?Kakakmu?atau kekasih mu?HAHA bermimpilah Pricilla!Tidak ada siapapun yang akan menyelamatkan mu mulai saat ini.Sayang sekali namun mulai saat ini kamu sebatang kara!"Orang itu nampak kegirangan melihat wajah pucat pasi milik Pricilla.

"Jangan beri dia makan ataupun minum.Oh ya tiap 5 menit sekali cambuk dia dengan rotan itu sebanyak 50 kali."Ujarnya sembari menunjuk sebuah rotan yang berada di sudut ruang.Mendengar  itu Pricilla otomatis menggeleng kuat.50 kali tiap 5menit katanya?persetan biarkan saja dirinya langsung mati!

Melihat kepanikan gadis di hadapannya itu,Pria itu tersenyum dengan lebarnya.

"Tutup kembali mulut berisiknya itu.Jika dia tak sadarkan diri selama proses pencambukan bangunkan dia dengan menyiramnya dengan air es."

"T-tidak kumohon lepas ka-hmmpp"

"Kirimkan aku beberapa fotonya saat di siksa nanti."Setelah mengatakan itu,Pria itu lantas meninggalkan ruangan remang itu.Saat kakinya melangkah terdengar keras teriakan Pricilla yang saat ini sedang di cambuk.Hal itu membuat pria itu tertawa kecil.

"Ini belum seberapa Pricilla."

******************
Beberapa hari kemudian

Saat ini Velly sedang berada di ruang meeting. Dia menatap bosan layar presentasi di hadapan nya.Andai saja perusahaan ini bukan peninggalan ayahnya mungkin saja dia akan membiarkan nya terbengkalai.

Handphone milik Velly yang berada di atas meja bergetar membuat perhatian Velly yang awalnya menatap layar kini menatap handphone nya sekilas.

Seseorang mengiriminya sebuah pesan.Dengan perasaan sedikit penasaran,Velly akhir nya membuka pesan itu.

Bola mata Velly membulat sesaat setelah melihat beberapa foto yang ada di dalam pesan itu.Dirinya tentu sadar bahwa yang ada di foto itu adalah Pricilla.

Sial! Jangan-jangan Bajingan sialan itu Rainer??

Velly membatin.Dia bahkan kini tanpa sadar menggigit Kuku-kuku jarinya.Dirinya merasa kalah dari Rainer karena kecolongan mangsa.
Velly sangat yakin seberapa gila nya Rainer itu.

"N-nona apakah anda tidak apa-apa?"tanya salah satu bawahan nya dengan takut.Pertanyaan itu membuat Velly tersadar seketika.

" Meeting- nya akan di lanjutkan oleh Roy."setelah mengatakan itu,Velly dengan tergesa-gesa berdiri dari duduknya dan dengan langkah cepat berjalan keluar ruangan.tujuan nya saat ini adalah tempat dimana orang misterius itu mengajak bertemu.

Sebelum ke parkiran,Velly singgah sebentar ke ruangan nya untuk membawa beberapa pistol untuk hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya.Di perjalanan,Velly mengirimkan alamat itu kepada anak buahnya.

"Datang dan menyebar di lokasi yang telah ku kirimkan."setelah mengatakan itu Velly langsung membuang asal telfon genggamnya.Bahkan dengan amarah nya yang masih tak kunjung padam,Velly memukul stir mobilnya.

"Rainer sialan! "

********************

Setelah sampai di lokasi yang dikatakan oleh orang misterius yang Velly yakini adalah Rainer , Velly dapat melihat dari tempatnya berdiri seseorang duduk membelakangi nya menghadap sebuah danau yang luas.Velly pun mencoba mendekat.

"Kamu membawa banyak serangga ya?"

Pertanyaan itu yang menyapa indera pendengaran Velly pertama kali dan ia dengan jelas tahu siapa orang itu.
Ya benar sekali,dia Rainer.Tapi ngomong-ngomong bagaimana Rainer tahu?

"Persetan dengan itu!kembalikan Pricilla!hanya aku yang pantas untuk menyiksa nya!" Rainer terkekeh mendengar perkataan Velly.wanitanya ini benar-benar menggemaskan.

Rainer berdiri dari tempat duduknya dan dengan segera mendekat ke arah Velly membuat Velly secara reflek mundur ke belakang.Anak buahnya pun turun mengepung Rainer dan Velly sembari menodongkan senjata ke arah Rainer.

"Padahal aku hanya ingin berbicara berdua dengan mu apakah itu tidak boleh?" Rainer mengusap lembut pipi Velly membuat Velly merasa jijik.Velly menepis tangan Rainer dengan kasar.Velly mengisyaratkan anak buahnya untuk menurunkan senjata nya takut takut Rainer makin tak terkendali.

"Menjauh dari ku dasar bajingan!" Velly mendorong Rainer namun usahanya nampak sia-sia karena tubuh Rainer sama sekali tidak bergeming dari tempatnya.hal itu membuat Rainer tertawa pelan.

"Kamu tahu sayang?aku sudah pernah mengatakan pada mu jika kali kedua kita bertemu aku pasti akan membawa mu jauh dari sini dan hanya ada kita berdua," Rainer berbisik di telinga Velly lalu dengan cepat mengeluarkan jarum suntik dari saku nya dan menusuk leher Velly dengan jarum tersebut.Velly yang sedikit lengah tak dapat menghentikan nya dan secara perlahan kesadaran nya menurun.

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu." Itu ucapan terakhir Velly setelah kesadaran nya sepenuhnya hilang dan jatuh pingsan tepat di pelukan Rainer.
Rainer kegirangan sendiri.dia bahkan memeluk erat serta menghirup dengan rakus aroma Velly yang ia rindukan beberapa waktu ini.Rainer menggendong Velly di depan.

Anak buah Velly tak tinggal diam,mereka dengan cepat mencoba menyerang Rainer namun gagal karena Rainer ternyata telah menyiapkan anak buahnya yang jumlahnya lebih banyak dari milik Velly.

"Kami sudah mengurusnya bos."

"Bawa mayat wanita itu ke taman dan biarkan orang-orang melihat nya tanpa busana."titah Rainer dengan nada datarnya.

"Baik bos!"setelah itu anak buah Rainer menyingkirkan mayat anak buah Velly lalu pergi dari hadapan Rainer.sekarang yang tersisa hanya Rainer dan Velly saja.

"Sayang aku akan membawa mu pergi dari negara ini dan kita akan membangun keluarga kecil kita di negara lain."

***********bersambung***************

Huhu baru sempet up soalnya ada kesibukan di beberapa waktu  ini
( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)

Kalau typo tandai ya

See u next chapter

Scwr
10 September 2024








UnterschiedlichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang