39.Selamat Ulang Tahun

1K 75 7
                                    

Happy reading
***************
*
*
*

Velly menerobos kerumunan orang-orang di depan nya.setelah terpaku beberapa saat,Velly dengan tatapan mata kosong nya berlari menuju tempat di mana Ayahnya kini tergeletak mengenaskan.Velly bahkan tak memedulikan barang bawaannya lagi.berjalan seakan ayahnya adalah poros dunia nya saat ini.

Velly lagi-lagi terdiam saat telah berada tepat di sebelah tubuh Mahesa yang sudah tergenang oleh darah.Mahesa sudah tak sadarkan diri.Velly terjatuh lalu merangkak mendekat ke arah Mahesa.air matanya perlahan turun namun tak sampai terisak. Padahal Velly tak ingin memperlihatkan sisi lemah nya ini pada orang lain.

"A-ayah..."lirih nya lalu mengambil salah satu tangan Mahesa lalu menggenggam nya.

"SIAPA PUN TOLONG SEGERA TELFON PIHAK MEDIS!"Pinta Velly.orang-orang yang awalnya hanya menonton dengan segera menghubungi pihak medis.kecelakaan nya cukup parah,bahkan Mahesa terpental hingga beberapa meter dari tempat kejadian.sebuah mobil pengangkut barang lah yang menabrak Mahesa.

Entah itu di sengaja atau pun tidak namun mobil itu melaju dengan sangat cepatnya.

Velly dengan sedikit harapan mencoba mengecek nadi Mahesa namun nihil.dirinya tak merasakan detak jantung Mahesa lagi.tangan Velly bergetar.

Dengan amarah meluap Velly bangun dari posisi duduknya mengepalkan tangan nya lalu menuju posisi dimana mobil yang menabrak ayahnya berada.Velly tak akan mengampuni siapa pun orang itu. Dirinya akan memberinya balasan yang setimpal.

Dari tempatnya sekarang,Velly dapat melihat sopir mobil itu terpincang-pincang berjalan menjauh meninggalkan tempat kejadian.Velly dengan segera mengejar nya.

Untung saja sopir itu mengalami cedera hingga laju lari nya lambat dan Velly dapat menyusul.

Dengan amarah nya yang meluap-luap,Velly menendang kaki sopir itu hingga membuatnya tersungkur.

Velly menarik kerah sopir tersebut lalu memukul wajahnya dengan amat keras.Velly tak memukul nya sekali namun berkali-kali hingga sopir itu hampir tak sadarkan diri.

Bahkan kini orang-orang mulai mengerumuni Velly namun tak ada yang berani melerai.bukan tak berani namun mereka tak ingin ikut campur masalah orang lain.ada beberapa orang yang kini sedang mendokumentasikan aksi Velly namun Velly tak mempedulikan nya.

Velly memukuli sopir itu dengan tatapan dingin nya.
"Mati lah sialan!"wajah sopir itu benar-benar mengenaskan dengan luka lebam bahkan hidung nya susah mengeluarkan darah.mungkin saja hidungnya sudah patah.Velly menerka umur sopir ini sekitaran 25 an?walau begitu, sopir itu tak melawan saat di pukuli secara membabi buta oleh Velly.

Tangan Velly tertahan di udara.Velly berdecak,padahal dirinya belum puas memukuli orang yang mencoba membunuh ayahnya ini namun seseorang menghentikan nya.

"Hentikan sekarang nona, petugas medis telah tiba,"Roy memegang pergelangan tangan Velly.Velly dengan kasar melepaskan tangan Roy dari nya lalu berdiri.

Duggh

Sebagai penutup,Velly menendang perut sopir tersebut hingga terbatuk darah.

"Jangan biarkan dia mati sebelum kita mengetahui siapa dalang nya,"titah Velly pada Roy dengan dingin nya lalu perlahan berjalan menuju tempat Mahesa.orang-orang yang mengerubungi tadi perlahan memberi jalan pada Velly lalu mulai bubar dengan sendirinya.

UnterschiedlichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang