Bab:12.alina

17 4 0
                                    

                          ★☆《Alina》☆★

Alina duduk di halte bus sendirian sudah hampir dua jam ia duduk di halte,hari semakin gelap jalanan juga cukup sunyi ia memeluk diri nya sendiri karna kedinginan.awal nya Alina berinisiatif untuk jalan kaki namun ia sadar jarak rumah nya dan sekolah tidak lah dekat.menggunakan kendaraan saja di perlukan waktu satu setengah jam apalagi jalan kaki

"gimana ini" keluh nya "mau pesan ojek online tapi hp ku mati" Alina berjalan menyusuri jalanan yang cukup sunyi,tak lama di depan nya ia melihat kumpulan anak muda yang sedang tawuran Alina panik pasalnya mereka membawa senjata dan saling baku hantam. Alina mematung melihat kejadian tersebut,ia melihat jaket yang di kenakan orang orang itu ada yang bertuliskan Grande dan ada yang bertuliskan the one

setelah beberapa menit berkelahi the one menang dan grande memilih pergi karna Meraka kalah.
salah satu anak the one mengetahui kebenaran Alina " liat ada cewek" ucap salah satu anak the one

"loh,bukan nya itu cewek yang di RS nyuapin Adrian gak sih"

Adrian melihat ke arah Alina dan berjalan mendekati nya "ngapain Lo di sini mana udah tengah malem lagi"

"ak-u ta-di ma-u pulang ta-pi b-us se-kolah nya g-ak ad-a"ujar Alina dengan gagap

"lain kali Lo jangan ke sini apa lagi tengah malam,disini banyak pereman jadi Lo harus extra hati hati"ucap Adrian

"iy-a"Alina mengangguk kan kepalanya

"Lo mau pulang"tanya adrian dan melihat ke arah Alina,dan di angguki oleh Alina "yaudah biar gue anter"Adrian berjalan menuju motor nya,ia melihat Alina yang diam mematung

"Lo mau pulang atau enggak"tanya nya dengan tegas sehingga membuat Alina langsung berjalan dan menaiki motor nya.adrian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga Alina harus memeluk pinggang milik Adrian

"JANGAN NGEBUT BAHAYA"teriak Alina sambil menguatkan pelukan nya,namun Adrian malah diam saja sambil menikmati gelap nya malam dan pelukan hangat oleh Alina

dibalik helm full face terukir senyuman yang sudah lama tak menampilkan indah nya,entah kenapa rasa nya Adrian senang dan merasa tenang jika bersama Alina. di sisi lain Alina tak henti hentinya berdoa karna laju Adrian tak main main Alina merasa jantung nya sudah tertinggal jauh jiwa nya rasanya ingin terbang.

Adrian menghentikan laju motor nya karna sudah sampai di depan rumah Alina,Alina turun dengan kondisi wajah pucat dan rambut berantakan ya wajar jika rambut Alina berantakan karna ia tidak memakai helm.

"makasih"ujar Alina dan masuk ke dalam rumah.
Adrian menyalakan motor nya dan pergi

Alina berjalan masuk ke dalam rumah dengan ketakutan ia takut ayah nya pasti akan memarahi nya,Alina mengetuk pintu

tok tok "pa, Alina pulang"ujar nya,Alina tidak bisa masuk kerja pintu di kunci dari dalam tak lama pintu terbuka menampilkan seorang wanita yang sepantaran dengan ibu nya seperti nya itu adalah ibu tiri Alina

"ngapain tengah malem ke rumah saya"tanya nya dengan sinis

"aku anak papa Eric"ucap alina

"oh kamu,ngapain kamu pulang baru inget rumah kamu"Wina menjewer telinga Alina dan membawa nya masuk ke rumah

"au sakit"lirih Alina sambil memegang telinga nya

"diam dan cepat masuk ke dalam kamar"ucap Wina,Alina mengangguk sambil berjalan menuju kamar nya

Alina menaruh tas nya dan membaringkan tubuhnya ke atas kasur "capek"lirih nya,Alina berdiri dan berjalan ke kamar mandi ia berendam di bathtub yang sudah terisi air hangat.

"kalo papa tau aku gak belajar dan baru pulang gimana yah"ujar nya "gimana kalo mama tiri ku itu jahat,dan dia sama aja kayak mama Santi"pikiran Alina sedang berkecamuk, setelah 15 di dalam kamar mandi Alina keluar dan memakai baju nya,tak lupa ia mengeringkan rambut nya

Alina berdiri di balkon sendirian sambil memandang bulan yang sedikit tertutup oleh
awan,Alina memeluk diri nya karna hawa nya cukup dingin ya wajar saja jika dingin karna ini sudah jam setengah 2 pagi. di saat orang lain sedang tidur dan menjelajah alam mimpi nya berbeda dengan Alina ia memilih untuk menatap bulan "malam selalu datang,namun tidak dengan mimpi yang indah"Alina menutup matanya sambil membiarkan angin menerbangkan rambut nya "sudah lama aku tidak bermimpi indah,jika hidup ku  selalu menyedihkan setidak nya di alam mimpi aku bahagia tuhan" Alina membuka matanya "hidup ku sangat tidak adil,aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayah aku selalu di tekan. aku bukan robot aku hanyalah manusia biasa" Alina menaiki pagar dan berdiri di atas nya "maafin alin ya Jan"Alina menjatuh kan tubuh nya.

burk suara yang cukup nyaring membuat satpam yang berjaga mendatangi ke arah suara tersebut

tiba tiba kaki satpam bergetar hebat senter yang ia pegang jatuh ke tanah "TUAN, NONA ALINA"teriak nya. tak berselang lama Eric dan Wina keluar dari rumah

"ada apa AKHHHHH"teriak Wina "ALINA"Wina berlari  mendekati Alina yang terkapar di lantai dengan tubuh yang bersimbah darah "Alina bangun" Wina menepuk-nepuk pipi Alina. sedang kan Eric hanya diam dengan wajah datar nya ia mengambil hp nya dan menelpon ambulans dengan tenang dan santai seolah tidak terjadi apa apa.

"TIDAK ALINA BANGUN"racau Wina,Eric yang melihat nya langsung menepuk nepuk pipi Wina

"sayang kamu kenapa"tanya Eric sambil memeluk Wina

"mas Alina mas"Wina memeluk Eric

"ada apa dengan Alina,kamu pasti mimpi buruk Wina jangan khawatir"Eric mengecup kening Wina

"iya aku harap begitu"

                           










allloo
gimana kabar realop tercincah?

hehehe maaf ya baru up soal nya
beberapa hari ini mood ku buat nulis anjlok banget,kalo pun di paksain buat nulis ya paling cuma bengong liatin tulisan. dan kalo pun mood nulis bagus ya ada aja kendalanya entah itu sibuk atau ngantuk 😁😆😆

jangan lupa vote ya cintaahhh:)🥰😘

 ALINA (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang