Jalan setapak dilalui tanpa tau kemana langkah yang dituju karena entah bagaimana ia terbangun di bawah pohon besar dengan rimbunnya dedaunan sampai sinar matahari sulit untuk menembusnya. Dan kini ia terus berjalan sambil melihat sekitar yang mana hanya pohon besar tanpa adanya tanda kehidupan, sepertinya ataukah ia salah?
Zhao mulai berfikir sembari melangkah tentang bagaimana dirinya sampai di tempat yang mana tidak ia ketahui. Selain itu, Zhao mencoba mengingat kembali apa yang terjadi terakhir kali dan seingatnya, saat itu hanya berdiam sembari mencelupkan kedua kakinya pada kolam dibawah air terjun. Zhao ingat dia menutup mata dan merasakan sejuknya angin dan air disekitarnya setelah itu, ia tidak dapat mengingat apapun lagi.
"Sebenarnya apa yang terjadi?"
Langkahnya berhenti ketika tiba-tiba ia mendengar suara lantunan nada yang begitu familiar di telinga. Ia melihat ke kanan dan kiri hingga menelusuri suatu area yang mana hanya dengan mengandalkan instingnya ia menuju kearah tersebut dengan pelan dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara.
'Seseorang? Ditengah hutan?'
Zhao ingin mendekat meski ada sedikit keraguan ia tetap melangkah untuk mendapat informasi dari sosok itu, dimanakah saat ini ia berada? Tanpa peduli sosok itu mistis atau bukan, Zhao mendekat dengan siaga pisau kecil yang selalu ia simpan di saku khusus celananya. Alunan itu semakin jelas terdengar hingga ketika Zhao berada pada jarak dekat, sosok itu terkejut dan langsung merubah diri menjadi seekor rubah yang kemudian berlari menjauhi Zhao.
Zhao yang melihat itu segera berlari mengejar demi mendapat informasi sampai dirinya tidak sadar telah berada jauh dari tempat awal datang. Zhao berhenti dan duduk dibawah pohon untuk sejenak menetralkan nafas setelah berlari cukup jauh. Cukup lama ia beristirahat dan bahkan tidak memperdulikan rubah aneh yang dikejarnya karena kini Zhao kehilangan jejak dan arah tentunya. Dirinya kini melihat sekitarnya yang hanya berisi ilalang hijau yang luas sekali.
'Tunggu ini sedikit familiar?'
Hampir saja ia memilih tidur sejenak namun usapan halus pada bahu membangunkannya. Zhao sebenarnya tidak ingin peduli namun mengingat sekarang ia tidak tahu sedang berada di mana, jadilah Zhao melihat kearah kanan dimana makhluk yang ia kejar berada disisinya. Sosok rubah yang ternyata selama ini menemaninya atau bisa di bilang rubah sang mama.
"Kau ternyata, aku kira makhluk tadi..."
'Bukannya makhluk tadi adalah rubah yang kau kejar Zhao?'
Seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Zhao, rubah tersebut berubah menjadi seorang wanita cantik yang sudah lama ia rindukan.
"Mama..." Dalam perasaan haru, Zhao segera memeluk sang mama dihadapannya tanpa peduli kini berada dimana atau bahkan memikirkan diri sendiri karena yang saat ini ia butuhkan adalah melimpahkan semua rasa rindu kepada sosok penolong sekaligus pemberi tanggung jawab dalam hidupnya. Sang mama hanya diam membalas pelukan tersebut sembari memberi fakta yang lagi-lagi terbatas oleh waktu.
"Zhao rindu mama, Zhao ingin bersama mama"
"Kamu tidak bermaksud meninggalkan adikmu dan tanggung jawabmu kan?"
Kaku rasanya. Mengingat semua tanggung jawab yang datang secara tiba-tiba serta kejutan yang sungguh tidak pernah ia duga sebelumnya. Zhao hanya diam menenggelamkan kepalanya pada perut mama dengan kedua tangan memeluk erat seakan tidak mengizinkan sang mama pergi dan enggan menjawab pertanyaan yang diberikan.
Perlahan sang mama melepas pelukan tersebut dan memilih untuk duduk disamping anaknya. Menepuk kecil bahu kirinya seakan memberi isyarat kepada sang anak untuk menjadikannya sandaran yang kemudian dilakukan oleh Zhao. Usapan lembut pada kepala Zhao dari sang mama membuatnya nyaman apalagi angin sejuk berhembus di sekitarnya. Seolah menjadi pengantar menuju alam bawah sadarnya jika saja sang mama tidak mengatakan sesuatu.
"Pasti berat mengetahui bahwa saat ini semua bergantung pada mu"
"Mama, apa tidak bisa aku tenang dalam satu jam saja dalam hidup?" Sekilas memori masa lalu mulai menghantuinya kembali. Dimana dalam setiap menit di hidupnya, perasaan waspada selalu menghampirinya bahkan dari saat kecil dimana ketakutan terbesar dalam hidup ia dapatkan.
"Sebenarnya perasaan waspada milik mu terlalu memenuhi ruang dibanding perasaan tenang,"
"Mama memahami keinginanmu namun perlu diingat bahwa Zhao saat ini memiliki seseorang yang akan melindungi mu"
"Hayden itu? Mama sungguh percaya kalau dia tidak ada rencana lain dibalik ini semua?" Zhao bangkit dari sandaran dan menatap tidak percaya pada sang mama yang masih tersenyum kecil dengan tangan mama yang kini beralih menggenggam tangan lentik Zhao.
"Masih ingat bagaimana awal kita bertemu?"
"Tentu, tapi apa hubungannya?"
"Mau dengar cerita?"
TBC..
Don't forget to voment and see you...

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dangerous Red
VampireBulan yang harusnya biru kini berubah merah menyala. Di antara dua dunia terdapat gerbang yang menjadi pintu utama penghubung keduanya. Merah di dua dunia adalah pertanda buruk dimana semua akan takluk dengan kekuatan keserakahan dunia yang memicu...