Beberapa saat Hayden memberi jarak dengan Zhao dan melihat mata itu terbuka memperlihatkan keindahan bola mata di wajah menawan itu. Zhao menatap sekitar dimana terdapat barang-barang familiar yang sering ia jumpai apalagi dengan ponsel yang tiba-tiba berdering segera ia ambil ponsel di nakasnya melihat notifikasi dari beberapa temannya.
Sadar akan sesuatu, Zhao menatap tanya pada Hayden seperti bagaimana bisa? Tapi Hayden hanya mengedipkan satu mata dan beranjak dari duduknya di sisi kasur yang Zhao tempati.
"Aku jelaskan nanti, sebaiknya kita cari diary itu sebelum dia datang" Zhao berpikir sejenak memahami siapa yang datang dan teringat tentang perkataan mamanya. Seketika itu Zhao beranjak dan segera keluar dari kamarnya menuju lantai dasar dimana sang mama menyimpan diary nya dengan Hayden yang senantiasa mengikuti setiap langkahnya.
Zhao berjalan cepat menuju bingkai lukisan yang dulu ia buat untuk hadiah ulang tahun sang mama. Lukisan sulur hijau yang melengkung di antara dua pohon besar dengan jarak yang tidak jauh dan dekat dengan beberapa cahaya ungu di setiap garis di bawah sulur tersebut serta tidak lupa simbol bintang berwarna merah dan biru di antara dua pohon.
Hayden melihat lukisan itu seperti tidak asing apalagi melihat sebuah tanda yang lagi-lagi mirip dengan tato di dadanya. "Zhao, lukisan itu.." sebelum Zhao mengambil lukisan tersebut Hayden bertanya karena ia begitu penasaran tentang gambar yang familiar.
"Aku melukis ini waktu kecil sewaktu ultah mama dan yang kuingat ini berdasar pada mimpi"
"Mimpi..." Hayden ingat. Hayden mengingat semua sekarang setelah merangkai beberapa pecahan dari mimpi, perkataan Gion yang semakin tidak masuk akal, kejadian aneh, dan pertemuannya dengan Zhao. Semua ia rangkap menjadi satu dan jika tebakannya benar maka perkataan Gion menjadi kebenaran.
Hayden segera sadar kemudian mencengkram tangan Zhao yang kini telah mendapatkan kotak diary mama yang berada di balik lukisan tersebut. Ia bingung ketika melihat sosok Hayden yang biasanya ramah namun kini terlihat mencengkram begitu dingin dan Zhao yakin Hayden saat ini sedang dalam mode bertarung seperti dongeng vampir yang mama ceritakan tapi apa sebabnya?
"Zhao, tetap bersamaku dan jangan aktifkan kekuatanmu" Zhao bingung karena bagaimanapun ia tidak tahu cara mengaktifkan kekuatan apalagi kemarin Zhao rasa tidak disengaja. Ia masih diam bersama Hayden yang kini menariknya kembali menuju tempat awal mereka disini, kamarnya.
"Berikan ponselmu"
"Untuk apa?"
Sebelum Hayden menjawab pintu utama didobrak membuat keduanya terdiam ada untungnya Hayden menutup pintu kamar terlebih dahulu. Segera Hayden menarik tubuh Zhao tanpa peduli rontakan dan segera merebut ponsel pintar itu. Zhao kesal namun langsung diam mendengar beberapa derap langkah dari luar.
"Mereka disini? Kau yakin?"
"Jangan remehkan kekuatanku, aku bisa merasakan kekuatan yang besar baru diaktifkan"
"Sebaiknya cari cepat karena bos tidak suka menunggu!"
Tiga sampai enam orang berada di luar mengobrak-abrik serta mendobrak apapun dihadapan mereka. Sementara itu Zhao terlihat panik karena dari tiga suara itu ada satu suara yang tidak akan pernah ia lupakan karena suara itu adalah suara pembunuh ayahnya.
Melihat Zhao panik segera Hayden dekap erat dan menyuruhnya untuk diam dan menutup mata. Hayden tahu siapa mereka terlebih ia dulu sering masuk keluar markas mereka hanya untuk mengambil pundi harta yang disimpan ketat namun entah kenapa Hayden berhasil mendapatkannya semua di bantu oleh adiknya.
Saat derap langkah semakin dekat, Hayden melempar ponsel Zhao dengan cepat kearah jendela dan bersamaan dengan itu ketika pintu terbuka Hayden dan Zhao telah hilang tanpa jejak selain ponsel dan pecahan kaca.
Tiga orang datang ke kamar tersebut dan memeriksa keseluruhan sementara sisa lainya memeriksa dibawah dan menemukan ponsel retak diatas tanah. Satu orang dari mereka memukul dinding hingga retak karena ia murka dan merasa bahwa mangsanya kabur dan tahu ras mana yang membawa mangsanya kabur.
"VAMPIR SIALAN! SUDAH BERANI MERAMPOK HARTA KINI MANGSAKU JUGA!"
TBC.
Wayolo dicari siapa tuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dangerous Red
VampireBulan yang harusnya biru kini berubah merah menyala. Di antara dua dunia terdapat gerbang yang menjadi pintu utama penghubung keduanya. Merah di dua dunia adalah pertanda buruk dimana semua akan takluk dengan kekuatan keserakahan dunia yang memicu...