23. Ungkapan

30 26 4
                                    

Haii...
Happy reading 🍒

•••

Setelah mengucapkan itu, Saputri menganggap nya hanya bualan saja tetapi Syani mengungkapkan yang sebenarnya.

"Bunda serius, maafin bunda. bunda gak bisa nutupin ini semuanya sayang." begitu terkejut sampai Saputri menjatuhkan kotak kalung tersebut kelantai.

"Bunda bohong kan?" ucapnya, suaranya bergetar menahan tangisannya sambil air matanya jatuh membasahi pipinya.

Syani ikut menangis sambil menggelengkan kepalanya, lantas Syani memeluk nya dengan erat.

Saputri menangis di dekapan bundanya, berusaha Syani menenangkan putri nya supaya mendengar kan penjelasannya.

"Suttt, gak boleh nangis. bunda juga punya maksud dari balik ini semua, bukan kamu saja yang sakit semua abang kamu sakit melihat kelakuan papah mu itu." ucap Syani.

"Bunda tau kamu sakit hati sama bunda, tapi bunda lebih sakit dari pada yang kamu rasakan sekarang." Saputri tidak menjawab ia hanya menangis.

Setelah tangisannya mereda, Syani melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya.

"Gak boleh sedih ya, kamu masih punya bunda sama bang Aksel dan bang Leo."

"Tapi...bunda kok pengen pisah sama papah?" ucap Saputri dengan isak tangisannya.

"Papah kamu selingkuh, semenjak ada projek di luar kota papah kamu berubah, bunda tahu bahwa dia selingkuh bahkan yang paling miris, papah kamu menghamili selingkuhan nya." terus terangnya.

Seakan tertimpa dengan batu besar, Saputri lemas saat mendengar penjelasan dari bundanya.

Jadi selama ini papahnya hanya pura-pura baik di depannya? nyatanya ia telah memberikan luka kepada bundanya.

Saputri memeluk bundanya, lalu ia menangis begitu kencang sehingga Leo terkejut mendengar adiknya menangis.

"Kenapa dek?" tanyanya, Syani melihat Leo dengan tatapan herannya lalu menyuruh nya untuk pergi.

Tanpa lama Leo langsung pergi ke kamarnya, ia sudah tahu dengan keadaan adiknya pasti bundanya memberi tahu yang sebenarnya.

"Saputri benci!! bunda maafin Saputri." Teriaknya sambil menangis.

"Udah jangan nangis, nanti cantiknya ilang sayang." ucapnya.

Saputri mengangguk sambil terisak-isak, ia mengangguk lalu menghapus air matanya.

"Iya, Saputri gak akan nangis lagi. Saputri akan balas semua kejahatan papah."

"Gak boleh, bunda gak mau anak bunda seperti itu. biar kan saja nanti juga papah mu kena karma." ucap Syani sambil mengusap bahu Saputri.

Setelah acara menangis, Leo langsung menghampiri kembali mereka. sudah tidak sabar ia memakan makanan favorit nya.

...

Fira janji tidak akan menjadi pembantah lagi, ia juga sudah tersadar dengan perbuatannya waktu malam.

Bahkan Fira merasa sosok dulu yang selalu menurut kepada bundanya sekarang tidak ada lagi sosok itu, entahlah mungkin seiring waktu ia akan berubah atau tidak.

Enemy Lover  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang