-29

176 33 5
                                    

~Happy Readingg~

"Suaramu masih ada di telingaku Dan rindu di dadaku masih mencekik tulang rusukku. Rindu itu melebihi kesabaranku. Wahai rindu, lembutlah dengan hati. Tidakkah kau tahu aku mencoba menyembunyikan cintamu setiap saat. Dan setiap kali aku menyembunyikannya dalam hatiku, air mata ku meluap"—Hyunjin



Tingg!

Suara bel menggema di kediaman Yeji saat seorang pria menekannya.

Tidak lama, pintu terbuka dan menampilkam sosok wanita paruh baya yang merupakan seorang art di rumah Yeji.

"Cari siapa ya mas?" Tanya art itu.

"Yeji nya udah pulang dari rumah sakit belum ya bu?" Tanya Hyunjin khawatir.

"Belum mas. Non Yeji baru boleh pulang nanti sore" Balas Art itu.

"Ouh gitu ya bu. Yaudah makasih info nya ya bu" Hyunjin tersenyum.

Wanita paruh baya itu membalas senyuman Hyunjin kemudian menutup pintu rumah setelah Hyunjin pergi.

Hyunjin memutuskan untuk pergi ke toko bunga dan cokelat yang nanti nya akan Hyunjin berikan pada Yeji sebagai tanda permintaan maaf.

Seusai membeli bunga dan cokelat, Hyunjin kembali ke kediaman Hwang dan memutuskan untuk menunggu Yeji di sekitar rumah gadis itu. Hyunjin menduduki motor sport nya. Ia sangat excited ingin bertemu dengan Yeji. Sampai sampai melupakan janji nya pada Seungmin.

***********

17.30

Sudah berjam-jam Hyunjin menunggu kedatangan gadis pujaannya. Namun, tanda tanda Yeji belum juga terlihat. Hyunjin mulai lelah menunggu. Tapi rasa senang nya untuk bertemu dengan Yeji menutupi segala rasa lelah nya.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berwarna hitam di parkirkan di depan rumah Yeji. Hyunjin yang melihatnya mulai memfokuskan pandangan ke mobil hitam itu.

"Itu—mobil om Minhyun kan ya?" Tanya Hyunjin pada dirinya.

Seorang sopir turun dari mobil kemudian membukakan pintu mobil belakang. Raut wajah Hyunjin berubah drastis saat melihat siapa yang turun dari mobil hitam itu.

"Yeji..." Lirih Hyunjin.

Yeji dan Minhyun turun dari mobil berwarna hitam itu. Mereka berdua menuju ke dalam kediaman Hwang. Hyunjin langsung beranjak dari motor sport nya dan menuju anak dan ayah itu.

"Permisi om Minhyun" Sapa Hyunjin yang sekarang berada di belakang mereka berdua.

Yeji yang melihat kedatangan Hyunjin langsung merubah raut wajah nya. Tatapannya langsung di alihkan ke tempat lain. Gadis itu tidak ingin menatap laki laki di hadapannya ini.

"Eh Hyunjin. Mau ketemu Yeji ya?" Tanya Minhyun pada Hyunjin.

"I-iya om. Ini Hyunjin bawa bunga sama cokelat buat Yeji. Yeji masih boleh makam cokelat kan?" Hyunjin menyodorkan buket bunga dan satu kotak cokelat pada Minhyun.

"Iya. Kalo gaboleh juga buat om aja cokelat nya" Minhyun terkekeh.

"Bilang makasih ke Hyunjin. Dia udah repot repot bawain bunga sama cokelat buat kamu" Lanjut Minhyun pada Yeji.

"Makasih" Balas Yeji jutek. Lalu masuk ke dalam rumah tanpa sekalipun menatap Hyunjin.

Hyunjin yang melihatnya menjadi merasa sangat bersalah. Sepertinya Hyunjin telah melakukan kesalahan yang benar benar tidak bisa di maafkan.

"Yeji" Panggil Minhyun.

"Anak itu kenapa coba" dumel Minhyun.

"Maafin Yeji ya Jin. Kayanya efek baru sembuh" Lanjut Minhyun pada Hyunjin.

"Gapapa om, harusnya Hyunjin yang minta maaf ke Yeji" Hyunjin tersenyum miris.

"Minta maaf buat apa?" Minhyun menaikkan satu alisnya.

"Sampein permintaan maaf Hyunjin ke Yeji ya om. Hyunjin pamit pulang dulu, sudah mau malam" Pamit Hyunjin.

"Yaudah, Hati hati ya Hyunjin"

****************

20.00

Acara pertemuan kembali di laksanakan. Seong Eon dan sang suami sudah siap dengan pakaian formalnya, begitupun Hyunjin yang terpaksa harus ikut.

"Hyunjin ayo sayang" ajak Seong Eon dengan membuka pintu kamar anak semata wayangnya.

Hyunjin yang sedari tadi duduk di pinggir kasur dengan memainkan game di ponselnya sekarang menghentikan permainannya dam menghela nafas "Bun, Hyunjin gamau di jodohin! Hyunjin cinta sama Yeji. Yeji cinta pertama dan terakhir Hyunjin, bun" ucap Hyunjin tegas.

"Pokoknya Hyunjin harus nurut sama bunda! Bunda gasuka penolakan!" Seru Seong Eon tegas.

Hyunjin menghela nafas kasar "Bunda, Hyunjin udah nyakitin Yeji! Tolong kali ini biarin Hyunjin nolak permintaan bunda sama ayah. Hyunjin udah menuruti semua kemauan bunda sama ayah terus menerus! Bahkan Hyunjin harus merelakan cita cita Hyunjin cuman karena kalian ingin Hyunjin jadi pengganti CEO di perusahaan ayah. Tapi tolong kalau tentang perasaan biar Hyunjin yang milih"

Hee yang mendengar perdebatan antara anak dan ibu itu memilih ikut campur "Hyunjin nurut sama kami!" Ucapnya dengan tatapan tajam dan suara yang sangat tegas.

"Ayah, Hyunjin gabisa nikah sama cewe yang sama sekali ga Hyunjin cinta. Hyunjin gaakan bahagia sama orang lain" Hyunjin memelas.

"Ini semua untuk kebaikan kamu. Jadi menurut saja kalau kamu memang anak kami" balas Hee dingin dan langsung keluar kamar Hyunjin.

"Ayoo, mereka semua sudah menunggu" lanjut Seong Eon.

Hyunjin mengerang frustasi "Sialan!! Kenapa harus perjodohan si bgst!"

Vote, share and
Comment thanks♡

#tbc

Hwang's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang