BUDIDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!!
Cerita ini mengisahkan tentang Hwang Hyunjin yang merupakan seorang penindas di sekolah nya dan Hwang Yeji merupakan anak baru yang menjadi korban bully an Hyunjin.
Namun, sikap Hyunjin berubah setelah ayah nya (wa...
"Ayo bu Hwang jangan berhenti. Kembali mengejan pada hitungan ke tiga ya"
Yeji kembali mengejan sekuat tenaga. Namun, tubuhnya semakin melemah, ia semakin tenggelam oleh rasa sakit.
Matanya juga memberat, rasanya ia ingin tidur karena merasa ia kehilangan tenaga. Yeji tahu seharusnya ia tidak se lemah ini. Tapi kenapa rasanya sangat sakit?
Yeji benar benar tidak sanggup, matanya terus memberat, bagaimana jika ia tertidur saat ini juga? Bagaimana dengan buah hati dan sang suami yang menantikan buah hati nya ini?
Yeji menarik nafas dalam, bersamaan dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya. Yeji memejamkan mata untuk berusaha terus mengejan walau mungkin ini terakhir kalinya karena ia tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Ayo sayang, kamu pasti bisa. Tuan putri nya Hyunjin kan kuat"
Belum sempat Yeji membuka mata, suara berat yang ia kenal terdengar merdu di telinganya. Tangannya pun tak lagi menggengam seprai brankar rumah sakit, melainkan tangan besar milik pangerannya.
Yeji meremas tangan Hyunjin untuk menyalurkan rasa sakitnya. Mengejan sekuat tenaga tanpa mempedulikan rasa kantuk dan sakit yang hampir menjangkau nya.
*****************
"Hyunjin?"
"Iya, Ma?" Hyunjin berbalik pada seruan Seong Eon yang sedang bersama Minhyun dan Hee. Ia sedang menggendong putrinya. Buah hati pertama nya dengan Yeji adalah seorang perempuan yang sangat cantik dan lucu.
"Kamu sudah punya nama untuk cucu pertama mamah?" Tanya Seong Eon.
"Udah, Ma. Tapi Hyunjin ngasih tau nya pas Yeji udah sadar aja, dia berhak menjadi orang pertama yang menyetujui nama itu.
Minhyun, Seong Eon, dan Hee tersenyum senang mendengarnya. Minhyun mengusap halus tangan Yeji yang terdapat selang infus, ia bergumam "Ayah nggak salah menitipkan kamu Hyunjin, ya? Dia benar benar membuktikan perkataannya. Dan sekarang kebahagiaan kalian bertambah karena kehadiran putri mungil itu. Cepat bangun ya nak. Temui putri kecil kalian"
Minhyun hendak bangkit, namun tangan nya kembali di genggam oleh Yeji. Putri semata wayang nya itu akhirnya bangun setelah pingsan berjam-jam.
"Ayah..." mendengar suara Yeji, semua orang di ruang kamar rawat tersebut mendekat pada brankar.
"Sayang" Minhyun memeluk tubuh putri nya yang masih tertidur di atas brankar. "Kamu hebat, nak. Kamu putri kecil kebanggaan ayah"
Yeji membalas pelukan ayah nya, kemudian melepas nya "Yeji belum liat anak Yeji. Hyunjin mau nyembunyiin anak kita terus??!!" Omel Yeji pada Hyunjin yang menggendong anak nya di belakang sang Ayah.
Hyunjin terkekeh "Congrats babe, kamu udah jadi ibu dari putri kecil yang sangat cantik"
"Cewek? Apa ini berarti aku bakal dapet Hyunjin versi cewek?" Canda Yeji, seraya tangannya menggapai ingin memeluk anaknya juga.
"Ihhhh dia lucuu bangett kaya Mommy nya"
"Kaya Daddy nya juga kali" Sahut Hyunjin.
"Kalo kaya daddy nya ntar jadi fuckgirl donk, hehee"
"Btw, siapa namanya?? Namanya harus secantik dia, ya!" Lanjut Yeji.
Hyunjin mengusak rambut halus mikik Yeji "Namanya adalah Hwang Aldora yang bermakna putri cantik hadiah bersayap dari tuhan"
Semuanya tersenyum, mendengar nama yang sangat indah yang Hyunjin berikan untuk anak pertamanya.
Yeji dan Hyunjin saling menatap penuh cinta. Tersenyum haru tapi juga puas. Setidaknya setelah beberapa kesalahpahaman yang hampir merusak hubungan mereka, serta jarak yang hampir memisahkan mereka.
"Terimakasih sudah selalu mencintaiku dan memberikanku kesempatan. Terimakasih sudah selalu memaafkan segala kesalahanku. Dan terimakasih untuk segala hal indah yang kamu berikan. You mean the world to me"
Yeji tersenyum haru "Thank you for loving me"
Mendengar balasan istrinya, Hyunjin kini mengecup bibir Yeji, tak peduli dengan dua keluarga yang memeloti mereka.
"Duh, mata ku ternodai"
Hyunjin pasang muka tembok, sok cool, tidak peduli dengan sindiran Hee. Berbeda dengan Yeji yang seluruh wajahnya sudah memerah seperti buah tomat dan rasanya jantung nya sudah terbang ke dalam otaknya
**************
Happy Ending❤🔥
Thank you for reading my story. Don't forget to read my other stories
Can We Go Back❓ ( Hyunlix Ver )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
