enemy becomes husband (Aonung x Neteyam)

bab 4 (musuh)

Pagi hari neteyam sudah bangun dan pergi berjalan jalan di pinggir pantai
tak sengaja ia menjumpai mutiara yang indah ia memungut nya dan membuat gelang dari mutiara itu.

karena asik membuat gelang dia tak sadar seseorang dari belakang mendekati nya.

"kucing hutan sedang apa kau disini"
ujar aonung ke neteyam

"sedang mandi hey singa laut kau tak lihat aku sedang membuat gelang" ucap neteyam ketus

aonung tersenyum tipis lalu dengan iseng mengambil gelang yang sudah di buat neteyam

"bagus juga buatan mu kucing kecil" ujar aonung sambil melihat gelang buatan neteyam 

"hey kembalikan aonung kau menyebalkan" ujar neteyam mencoba merebut kembali gelang nya

aonung menaikkan gelang nya ke atas sehingga tak bisa di jangkau oleh neteyam.
"coba saja rebut ini kucing kecil" ejek aonung "dasar menyebalkan kembalikan aonung! " neteyam menginjak kaki aonung lalu merebut gelang nya itu "auch shit, sakit kucing hutan"

neteyam lari menjauh menjulurkan lidah nya mengejek aonung. aonung bersmirk melihat si manis pergi menjauh.

"aonung ayo tim berburu sudah siap " ucap rotxo ke pada aonung ia hanya mengangguk lalu berjalan terlebih dahulu.

•
•
"dasar menyebalkan aku tak ingin menganggap orang musuh tapi dia akan menjadi musuhku" ucap neteyam dengan muka merah
marah.

"dari mana saja kau" ujar lo'ak yang baru bangun "habis jumpa singa" ujar neteyam lalu pergi meninggalkan lo'ak

"lo'ak!" panggil tsireya "hey ada apa tsireya? "
"boleh bantu aku mengangkat barang di pinggir pantai "ucap tsireya

" tak usah bertanya juga aku akan menolong "tsireya tertawa halus lalu mereka pergi ke tepi pantai

sementara itu kiri dan tuk sedang bermain pasir di pantai
" hei bocah hutan"ujar rotxo kepada kiri
"siapa yang kau panggil bocah hutan ikan buntal" ujar kiri ngegas

"jika bukan kau siapa lagi wanita hutan"
dan terjadi lah perdebatan panjang tuk yang melihat itu hanya menatap malas dan melanjutkan main pasir nya.

"jake" panggil Neytiri

"kenapa ada masalah Neytiri" tanya jake "tidak aku hanya takut pasukan langit datang " ucap Neytiri
"jangan berfikir seperti itu kita aman sayang" ucap jake lalu memeluk istri nya.

•
•
tak terasa sudah dua minggu mereka tinggal di klan metkayina aonung dan neteyam sudah seperti anjing dan kucing yang satu suka menggoda yang satu gampang emosi ah sudah la

lo'ak dan tsireya seperti nya sama sama ada perasaan satu sama lain makin lama perasaan itu makin besar

•
•
•

saat sedang berburu tim aonung tak. sengaja menjumpai tulkun yang mati dan kapal bangsa langit mereka langsung kembali dan memberi laporan ke pada tonowari dan jake

tonowari dan jake yang tahu langsung bersiap akan perang melawan aonung dan yang lainnya juga Bersiap akan berperang.

(Perang nya aku skip aja ya malesz mengetdan)

bangsa Na'vi memenangkan pertarungan mereka pulang dan merayakan kemenangan di klan metkayina.
saat yang lain sedang berpesta neteyam tidak menjumpai aonung
ia pergi ke pinggir pantai dan melihat aonung sedang mengobati lukanya

aonung terluka tapi tidak terlalu parah hanya lebam di pipi dan tertusuk tak dlam di area lengan.

"hey singa laut, ingin ku bantu?" tawar neteyam kepada aonung

aonung yang mendengarkan tawaran itu mengangguk setuju lalu membiarkan neteyam mengambil alih. neteyam sangat terampil mengobati aonung.

"kau pandai mengobati orang? " tanya aonung sambil melihat ke arah neteyam. neteyam mendongak membalas tatapan aonung.

"besok aku akan pulang ke hutan" neteyam mengalihkan pembicaraan
"kenapa sangat cepat" tanya aonung
"sudah dua minggu singa laut bukan waktu yang sebentar kami harus kembali ke hutan"
"kau juga akan kembali"
"Tentu"
hening tak ada jawaban dari aonung

"sudah, lukamu akan sembuh dalam 2 sampai 3 hari" ujar neteyam aonung hanya diam neteyam yang melihat itu ingin pergi meninggalkan aonung.
tapi aonung menahan tangan neteyam. dann memberikan kalung batu berwarna biru seperti kulit neteyam

"aku mendapatkan nya saat pulang dari perang, anggap hadiah karna telah mengobati Lukaku" ujar aonung

neteyam melihat kalung indah itu lalu tersenyum mengucapkan terimakasih ke aonung.

aonung tak pernah melihat neteyam tersenyum seperti itu kepadanya karna setiap mereka berjumpa aonung suka menjahilinya.

"senyuman yang indah" batin aonung

setelah itu neteyam pergi menjauh dari aonung. aonung masih termenung terbayang senyum dari neteyam untuknya.

okeee segini duluuu makasiiii udah support akuu ramein ya semua nyaaaa biar makin semangat akuh nya💐💓