12

8.7K 906 765
                                    

The King's Flower
Bunga milik sang Raja
🥀

•700 vote - 700 komen for the next chapter•

- Selamat membaca -

Alana menatap Althair menggebu marah. Dia tak menyangka pria yang dulunya begitu baik hingga membuatnya percaya menaruh cinta, ternyata adalah seorang iblis berwujud manusia.

"Jangan menatapku seperti itu Alana." Althair memperingati. "Ayo, jangan menunda waktu. Pernikahan kita akan  segera dimulai."

"Pernikahan?" Alana tertawa. Tak sudi rasanya ia menikah dengan pria kejam macam Althair.

"Pernikahan ini batal. Aku tidak mau menikah denganmu!" Althair menatap Alana kian dalam. Dari sorot matanya yang tenang, dia terusik tak senang.

"Sudah bukan waktunya bernegosiasi Alana."  Althair melirik ke arah jam tangannya. Dia melanjutkan, "Hapus air matamu. Acaranya akan segera dimulai." Pria itu berbalik badan hendak berlalu, mempersilahkan Alana untuk bersiap diri. Namun, satu teriakan Alana mengusiknya.

"AKU TIDAK MAU MENIKAH DENGAN SEORANG PEMBUNUH!"

Langkah Althair terhenti. Dia mengedip pelan. "Pembunuh?" Gumamnya, ia menjilat bibirnya lalu berbalik badan, menatap Alana dalam-dalam.

"Kau tak suka dengan pembunuh?" Tanya Althair, memiring kepala dan berjalan mendekat ke arah Alana. Kontan, perempuan itu mundur menjauh ketakutan karenanya.

"Jangan mendekat. Pergi!" Alana menunjuk pria itu mengancamnya.

Namun Althair tak peduli, pria itu terus melangkah hingga jaraknya kian tipis dengan perempuan yang berstatus sebagai calon istrinya.

Hingga akhirnya Alana terpojok di papan itu. Dia menahan nafas kala Althair sudah berada tepat di hadapannya.

"Sejak kapan kau berani padaku?" Tangan Althair membelai lembut pipi Alana, lalu membawa dagunya untuk naik menatapnya. Dari jarak sedekat ini, ia bisa melihat getaran di mata gadisnya yang basah.

Alananya terlihat seperti kancil yang sedang  ketakutan saat akan dimangsa singa.

"Jangan berteriak seperti itu, baby girl. I don't like it. Itu tidak sopan. Dan kau tahu itu bukan?"  Dia mengusap dagu Alana dengan ibu jarinya, memiring kepala dan berbisik rendah. "Jadi, jangan buat aku marah. Okay?"

Tubuh Alana bergetar hebat, nafasnya terasa berat. Saliva dalam tenggorokan pun sulit ia telan. Ia dibungkam dengan aura mengerikan yang Althair keluarkan. Pria itu tengah memberikannya ancaman.

"Aku mau pulang." Alana melirih rendah meminta. Dia sadar akan dirinya yang tak seberapa jika harus melawan monster di depannya.

"Pulang kemana?" Althair menaikkan sebelah alisnya sebelum mengulum senyum tampannya. "Ini rumahmu sekarang. Kau akan menjadi istriku. Kau Nyonya di sini."

Alana menggigit bibir bawahnya dan menggeleng pelan. Dia tak mau. Dia berubah pikiran untuk menjadi istrinya. Pria di depannya ini sangat mengerikan. Ia tak sanggup membersamainya dalam ketakutan.

"Aku tidak mau Althair... Tolong lepaskan aku." Alana menangis.

Dengan lembut ibu jari pria itu mengusap air matanya. Begitu pelan, seakan Althair enggan merusak riasan di wajah sang pujaan. "Kasihan Alanaku," ucapnya tersenyum. Merasa kasihan mendapati gadisnya kini yang terlihat ketakutan.

The King's Flower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang