6. Kita Hanya Jatuh Cinta

153 17 2
                                    

Selamat hari Minggu ❤

Ini sedikit panjang dari biasanya maaf kalau jadi bosan.
Segala bentuk typo mohon dimaafkan karena... Ga dicek ulang belum punya editor 😅

Happy reading ❤
.
.
.
.
.

Semakin hari semakin banyak berita buruk yang tersebar, para anggota grup semakin jengah melihatnya belum lagi tadi pagi ada protes melalui beberapa truk. Sudah jelas Karina pasti melihatnya dan akan membuatnya semakin merasa bersalah.

"Gila ya orang-orang, cuman dating lho salahnya dimana sih?!" Giselle yang pertama melihat truk-truk itu melalui salah satu portal berita.

Ningning membuka ponselnya dan ikut mengomentari dengan sumpah serapahnya. Minggu ini pasti cukup menyebalkan baginya setelah ia mendapat perbuatan yang membuatnya sedikit kesal.

"Di meja makan ga boleh marah-marah, makan dulu baru lanjut marah-marahnya." Ucap Winter pada yang lain. Sedang Karina hanya diam, tidak ikut mengomentari maupun makan. Sudah beberapa hari ini nafsu makan Karina menghilang entah kemana membuat para anggota grup sedikit khawatir.

"Jimin, kamu harus makan meskipun sedikit." Giselle sebagai yang tertua kedua mencoba membujuk.

"Aku tetap makan, tenang saja."

"Aku ga mau unnie nanti sakit lho, jangan terlalu dipikirkan oke?" Ningning berusaha membuat sang tetua tenang dan Karina hanya tersenyum.

Diantara mereka bertiga hanya Winter yang tidak berbicara apapun pada Karina bahkan Winter seperti menganggap Karina tidak ada di antara meja makan itu.

Karina melirik sekilas pada gadis salju itu berharap Winter berkata sesuatu yang bisa membuat ia sedikit lebih tenang namun sepertinya harapan Karina tidak akan menjadi kenyataan.

"Aku harus minta maaf kayaknya ya?" Karina kini bersuara.

Winter segera menoleh pada sang leader, "ngapain?" Jelas Winter tidak setuju.

"Iya ngapain unnie harus minta maaf? Unnie bukan penjahat." Ningning juga tidak setuju.

"Ga ada yang salah dari apa yang kamu buat Rin." Karina tau Giselle sedang menahan emosinya.

"Aku... Cuma ga mau masalahnya semakin kemana-mana. Kayaknya aku udah bikin mereka semua kecewa dengan berita ini."

"Yang kecewa dengan yang mendukung pasti lebih banyak yang mendukung unnie. Jangan selalu melihat sisi buruknya. Iya kan Minjeong unnie?" Tanya Ningning pada Winter.

Winter hanya mengangguk.

"Lagipula kan masih tahap perkenalan belum jadi pacar, belum menikah juga kenapa heboh sih." Ningning masih mengelanjutkan ucapannya.

"Agensi kita aja nih yang lambat, masa ga ada pergerakan apa-apa. Ngomong kek apa kek diem-diem aja. Bisu apa atau ga punya budget buat ngurus ginian?" Ning masih saja emosi.

"Ningie tarik nafas," Winter mengelus punggung sang maknae agar emosinya sedikit reda.

Karina yang melihatnya sedikit cemburu karena Winter sepertinya lebih peduli pada Ningning dibandingkan padanya.

Karina menghela nafas, membuang semua pikiran yang mengganggunya.

"Kalau masalahnya ga reda-reda aku kayaknya mau minta maaf deh. Mungkin di sosial media."

"Ngapain sih?" Winter mulai jengah.

"Minjeong, kalau ga ada yang ngomong masalahnya makin kemana-mana." Jelas Karina pada Winter.

"Ini bukan salah unnie, kalaupun mau minta maaf harusnya pihak laki-laki juga dong? Kenapa harus sepihak?" Winter kini berdebat dengan sang leader.

"Dia lagi sibuk Minjeong."

DioramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang