Selamat Malam
Maaf selama ramadham sedikit lama updatemya karena banyak yang harus dikerjakan 🥲
Semoga masih ada yang mau baca ya.Sekali lagi diingatkan, apapun yang ditulis ini hanya untuk kesenangan pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan idol terkait. Mereka berdua baik-baik aja dan pasti saling support satu sama lain. Cerita ini hanya karangan, jika merasa ada yang salah atau tidak pas bisa ketuk dm untuk berdiskusi. Terima kasih ya. Selamat menjalankan ibadah ramadhan bagi yang merayakan dan selamat membaca.
Oh iya mungkin emang cerita ini banyaknya kayak perbincangan yang itu-itu aja, maaf kalau bikin bosen ya 🙏
.
.
.
.
.
.Setelah pembicaraan dengan Taeyeon beberapa waktu lalu Winter mulai menyibukkan dirinya sendiri, entah dengan kegiatan solonya ataupun kegiatan kegiatan yang ia cari sendiri di luar dorm. Hal itu tentu membuat anggotanya sadar, karena mereka hapal betul Winter tipe yang memilih diam di rumah jika tidak ada kegiatan.
"Minjeong sepertinya sibuk sekali akhir-akhir ini." Ucap Giselle yang baru saja melihat Winter keluar dengan manager mereka.
"Mungkin memang ada jadwal." Jawab Karina. Ningning yang juga memiliki jadwal hari ini absen ikut sarapan bersama para kakaknya.
"Sudah kalian bicarakan?" Tanya Giselle pada Karina.
"Apa yang harus dibicarakan." Jujur Karina tidak tau harus berbicara apalagi dengan Winter.
"Aku emang ga ngerti udah sejauh mana hubungan kamu sama Minjeong, tapi aku rasa semua orang sadar kalau kalian lagi ga baik-baik aja." Mendengar ucapan Giselle membuat Karina terkejut.
"Aku... Aku sama Minjeong cuman... Temen." Gugup Karina dan malah ditertawakan oleh Giselle.
"Jimin, mungkin di antara semuanya aku emang paling baru kenal kalian tapi bukan berarti aku buta."
"Maksudnya?"
"Aku bisa liat Jimin, aku rasa semuanya juga bisa liat gimana cara kamu natap dia, cara dia natap kamu. Mata itu ga pernah bohong Jimin."
"Aku... Aku salah ya Selle?"
"Rumit kalau udah bahas kesana, kalau kamu mau cari pembelaan atau mau cari validasi dari hubungan kamu, kamu salah orang."
Giselle menepuk pundak Karina, "masalah ini dari awal ribet, kenapa? Karena melibatkan hati manusia. Sesuatu yang melibatkan hubungan antar manusia tidak pernah mudah pasti melelahkan."
"Mau sampai kapan seperti ini terus." Lirih Karina pada dirinya sendiri.
"Sampai kalian sama-sama sadar maunya kalian apa."
"Sampai saat ini aku bahkan gak tau harus apa." Bingung Karina.
"Kenapa memilih berhenti dan pergi?Bukannya agensi hanya menawarkan?"
"Agensi menawarkan, tapi sedikit memaksa dan mengancam lagipula aku rasa jika sudah berurusan dengan mereka kita tidak bisa berkata tidak." Giselle setuju dengan ucapan Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama
FanfictionJika bisa Winter ingin merubah jalan ceritanya. Bagi Winter, Karina bukan hanya sekedar kakak atau leader grupnya, lebih dari itu Karina adalah pengisi kepingan puzzle hatinya. Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia Tapi kita dalam diorama...