"Cintaku padamu abadi, tidak seperti undang-undang yang bisa diamandemen."
-Antalvan-DIA SANGAT MENYEBALKAN!!!" Teriak cia dan masik ke dalam rumahnya.
*
*"Bi sumi!!" Yerikat cia di ruang tamu.
"Yh Nona kecil.." Jawab bi Sumi membuat CIA manyun.
"Bibi, cia udah gede loh masa di katai Nona kecil." Perotes nya, membuat bi Sumi tertawa kecil.
"Bibi jangan ketawa ih!" Rengek nya.
"Hey ada apa ini!" Ucap Arfan tiba-tiba.
"Ini tuan muda, nona Cia ngambek karena bibi bilangin nona kecil." Ucap Bi Sumi membuat Cia makin manyun.
"Lah Cia, bi sumi ga salah malahan bi sumi itu lagi jujur!" Sahut Arfan membuat Cia menatap sengit kaka nya.
"Cia itu udah gede!!" Bantah nya.
"Mana ada gede orang pendek gitu!" Ejek Arfan.
"Menyebalkan!, awas aja nanti kaka Arfan nangis pas Cia nikah!" Ucap Cia membuat Arfan terkekeh.
"Emang ada mau nikahi bocil kek kamu?" Ejek Arfan membuat Cia kesal dan meninggalkan bi Sumi dan Arfan yang menertawakan nya.
"Awas aja kalian!" Guman Cia kesal.
*
*"Bi sumi tolong panggil kan Cia yah!" Ucap Argan di balas agukan oleh bi sumi.
"Iya tuan besar!" Balas nya, dan menuju kamar Cia.*
*
"Non, nona di panggil sama tuan besar di bawah!" Teriak bi sumi di di balik pintu.
"Iya bi, tunggu sebenar Cia sedang cari sesuatu " Teriak Cia.
"Baiklah... bibi duluan yah non!"
"Iya bibi!"
****
"pah, ada apa manggil Cia?" Tanya Cia setelah duduk di kursi ruang tamu.
"papa ada perjalanan dinas, dan kaka kamu ada kerjaan di luar kota," Ucap Argan.
"Lalu kenapa pah?" Tanya nya bingung.
"Kamu akan sendiri di sini, jadi Ayah mau nitipin kamu di rumah teman mama kamu." Jelas nya.
"Tapi pah, kan masih ada bibi di sini, ga perlu ih titipin Cia kek anak kecil aja!"
"Bi Sumi akan ambil cuti, ada keluarga nya yang sedang sakit!" Ucap Argan lagi membuat cia bernafas pasrah.
"Baikan, serah papa bagaimana baik nya!" Putus nya.
"Anak baik, oh yh nanti jangan rewel di sama yh!" Ucap Argan membuat Cia cemberut.
"Is papa aku udah besar!" Keluh Cia, membuat argan tertawa.
"Baiklah ayo makan malam, bi sumi udah siapin kaka kamu juga udah nunggu di sana." Ucap Argan dan berjalan ke ruang makan di ikuti oleh Cia.
*****
"Cie sih bocil di titipin di rimah orang!" Ledek Arfan membuat cia menangis.
"pah cia mau ikut aja yh!" rengekan nya.
"Nak, papa mau pergi perjalanan jauh ndak baik untuk kamu!" Ucap Argan.
"Benar kata papa mu, cia tinggal sama ummi aja yh!" Bujuk wanita paruh bayah yang di panggil ummi sellah.
"Tapi cia mau ikut, ayah!!" Rengek cia membuat Arfan jengah.
"Cia, kalau di bilangin itu mendengar!" Bentak Arfan membuat cia terdiam.
"Baiklah kalian hati-hati .." Sahut nya dengan nada rendah dan melangkah mendekati ummi sellah.
"Ummi Cia lelah ... pengen bobo siang!" Sahut nya di balas agukan oleh Sellah.
"Yaudah ayok nak ummi bawa ke kamar kamu yh,"
Setelah mengatakan itu, Sellah dan Cia masuk ke dalam rumah nya.
"Arfan kau keterlaluan pada adik mu, apa kau lupa di punya penyakit jantung lemah?" Ucap Argan membuat Arfan menegang.
"Nak kendalikan diri mu, kasihan adik mu!" Sahit laki-laki, suami dari ummi Sellah.
"Iya maaf Paman Afiyan..." Ucap Arfan penuh penyesalan di depan Afiyan.
"Baiklah kami titip Cia yh Afi.." Ucap Argan di balas agukan oleh Afiyan.
"Tenang saja, Cia udah ku anggap putri ku sendiri," Ucap nya membuat Argan bernafas legah.
"Baiklah kami pamit ... Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!"
"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
****
"ummi ... anak mu itu kemana?" Tanya Afiyan.
"Biasalah bih! anak itu kan gila kerja!" ucap Sellah.
"Dan Cia?"
"Tadi ke kamarnya, tapi dia sedang tidur."
"Baiklah jangan lupa panggil dia untuk makan."
"iya bih, ummi juga udah mau panggil dia sekarang!" Ucap Sellah dan berjalan ke arah kamar Cia.
......
"Cia sayang ini ummi!" Teriak Sellah di depan pintu kamar di tempati Cia.
"Ummi ada apa teriak malam-malam begini?" Tanya Afiyan.
"Ini loh bih ... dari tadi Cia ga keluar dari kamar nya." unjur Sellah dengan raut wajah khawatir.
"Loh kok bisa sih mih.." Ucap Arfin dan memanggil bi Idan.
"Bi Idan!" Teriak nya.
"Yh tuan ada apa?" Jawab bi Idan.
"Tolong ambilkan kunci cadangan kamar ini yh!"
"baik tuan ... saya ambil kan dulu!"
***
"Ini tuan kunci cadangan nya!"
"ah iya ... terimakasih bi!"
"yh tuan, kalau begitu saya kembali kebelakang dulu!" Pamit nya.
"Bih ayok cepat, jangan sampe Cia kenapa-kenapa!"
"Yh ummi sabar dikit!"
Crekkk....
"Cia sayang ... ini ummi!" Teriak Sellah saat memasuki kamar Cia.
"Ummi Cia nya mana?" Tanya Afiyan di balas gelengan oleh Sellah.
"Bih itu suara apa?" Tanya Sellah saat mendegar suara percikan air dari dalam kamar mandi.
"Tidak tau ummi, kek nya dari kamar mandi." Unjur Afyan membuat Sellah mendekat ke arah pintu kamar mandi.
"Ga di kunci pintunya bih." Ucap Sellah membuat Arfin dan sela menerobos masuk ke dalam kamar mandi dan di kaget kan dengan apa yang mereka lihat.
"ASTAGFIRULLAH CIAAAAAA!!" Teriak Afiyan dan Sellah.
Bersamaan.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTALVAN {About the law}
Fiksi Remaja"Terima kasih atas pertolongan nya!" Ucap Cia dengan wajah ramah nya. "Iya," Cuek nya. 'Dis tembok berjalan,!!' Batin Cia mengumpat. "Jangan mengumpat ku didalam hati mu itu karena aku tau!" Ucap Alvan membuat Cia melotot. "Bagaimana kau tau? Kau ce...