Haiiii guysss!!!..
Jangan lupa buat vote komen dulu ya sblm bacaa💖💖💜💜°°°°°°°°°°°°°°
Saat revan hendak maju membalas serangan keyna setelah melihat keyna berhasil ditahan Dion, namun suara calio berhasil menghentikan pergerakannya.
"Anjing, berhenti bangsat! Siapa yang nyuruh lo pada buat nyerang dia?"
"Loh tapi cal, dia duluan yang nyerang anjing!"
Calio segera menarik paksa keyna dan membawanya ke lantai atas, meninggalkan teman temannya yang menghela nafas sambil mulai mendudukkan diri di sofa yang sudah usang ruko tersebut.
Setibanya dilantai atas, yang keyna yakini jika dulu ruangan ini adalah kamar dari pemilik ruko tersebut. Karna terdapat kasur yang bagian tengah nya sudah ceper dan meja tinggi yang cerminnya sudah ditutupi debu tebal.
"Duduk." Titah calio sambil menggerakkan kepalanya ke arah meja. Sontak dengan mata yang masih berkaca kaca, keyna mendelik dan berekspresi jijik melihat meja tersebut.
"Anjing yang benar aja, lo nyuruh gue duduk dibarang rongsokan gini? Gue gak mau. Mejanya kotor kayak lo. Sama sama bikin jijik tau gak!!" Makinya dengan sekuat tenaga, seraya tangannya memukul dada kiri calio sebagai ungkapan kekesalan karna gagal dalam misi untuk kabur.
Calio sendiri hanya mendengus kasar. Namun tidak lama ia mendudukkan paksa keyna keatas meja tersebut dengan mengangkat tubuh kurus itu menggunakan kedua tangannya. Ringan. Sangat ringat seperti kapas.
"Stop buat mancing emosi gue. Harusnya lo paham kalau lo lagi ada dikawasan gue. Mustahil ada yang mau nolongin lo buat keluar dari sini kalau bukan gue sendiri yang ngebebasin lo. Ingat yang dilakuin teman gue tadi belum seberapa, mereka bisa aja bahkan ngelecehin lo disini." Ujar calio dengan rahang yang mengeras
Oke, untuk saat ini keyna rasanya bener bener ingin menangis. Dia bahkan tidak mampu melawan brandalan yang ada dibawah, apalagi untuk melawan calio. Mungkin dengan satu kali remasan tangan calio yang kekar itu pada lehernya, dia yakin sudah pindah alam.
"Ya udah makanya biarin gue keluar dari sini, udah bau, pengap, banyak kuman, Jijik tau ga. Atau lo mau minta uang berapa pun bakal gue kasih asal gue dilepas." Mencoba peruntungan dengan bernegosiasi.
Calio mendengus sambil menatap keyna, "Gue gak tertarik". Keyna terkekeh pelan "Gimana kalo gue kasih cewek buat lu pake?." Rissa. Satu nama yang langsung terlintas dibenaknya untuk diserahkan kepada cowok bajingan didepannya ini.
Namun cowok tersebut hanya merespon dengan memutar bola matanya. Kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya. Calio menunjukkan sebuah foto yang menampilkan keyna didalamnya dalam keadaan mabuk.
Namun bukan mabuk yang menjadi permasalahannya, tetapi didalam foto tersebut keyna hanya mengenakan bra berwarna hitam yang sangat kontras dengan warna kulitnya, sementara bagian bawah masih aman menggunakan short pants jeans denim.
Melihat itu, wajah keyna memerah antara menahan malu dan emosi. "Anjing ngapain lo foto gue sembarangan?!"
"Kenapa? lumayan buat jadi bahan teman - teman gue kalau lagi pengen" Bohong. Calio bahkan tidak membiarkan teman temannya untuk melihat foto tersebut. Walaupun Raden sempat melihat dan menyimpan karna dia lah yang memotret keyna, namun sudah dihapus langsung oleh calio.
Kejadian tersebut pada saat dia diajak oleh ilsa kedalam club bergabung bersama tiga temannya yang lain, pada saat itu juga ilsa menyatakan perasaan kepadanya.
Mata keyna membola mendengar hal tersebut. Lalu dia menggeleng dengan panik sambil tangannya mengguncang kedua lengan calio. "Anjing!! Gak boleh, ini namanya pelecehan dan gue bisa aja ngelaporin kalian semua ke pihak berwajib bahkan gue juga bisa fitnah lo dalam kasus pemaksaan dan pemerasan, jadi mending lo hapus sekarang juga "
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Villain
Teen FictionKeyna Aurorra Mahendra selalu dikelilingi oleh kesempurnaan. Menjadi pribadi yang manipulatif, membuatnya harus menjadi pemeran utama dan selalu mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Semuanya berjalan begitu lancar hingga menduduki tingkat akhir Se...